Carra membuka pintu mobil Jimmy dan turun setelah mengucapkan terima kasih. Biasanya Carra berangkat bersama Mike, tetapi karena Mike masih sakit, Carra berangkat diantar Jimmy. Untung saja Jimmy tidak ada kuliah pagi sehingga bisa mengantarnya.Carra berjalan santai menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, Carra menatap datar teman sekelasnya yang tiba-tiba menjadi rajin. Hampir seluruh murid sedang menyalin PR Siti, murid culun di kelas, yang diambil secara paksa.
Sella yang menyadari kehadiran Carra langsung menuju tempatnya. "Carra, lo udah ngerjain PR kan? Pinjem dong."
"Makanya kalau ada PR itu dikerjain," ucap Carra sambil menyodorkan buku PR-nya.
"Iya-iya, nanti aja ceramahnya. Bentar lagi bel nih, nanti gue ga boleh ikut ulangan kan ribet." Sella berusaha secepat mungkin menyalin PR yang bukan main banyak soalnya.
Biasanya PR Carra akan diperebutkan oleh Lisa dan Sella, tetapi hari ini Lisa lebih memilih untuk menyalin PR orang lain. Sepertinya dia masih marah pada Carra.
Kriing kriing
Bel masuk sudah berbunyi, tetapi masih ada yang belum menyelesaikan PR-nya. Mereka pun menambah kecepatan menulis, tidak peduli jika tulisan mereka tidak bisa dibaca.
"Selesai!" Sella langsung menutup bukunya dan mengembalikan buku Carra.
"Masih marah?" tanya Carra.
"Hah? Siapa? Gue? Kapan gue marah?" tanya Sella bingung. Carra menunjuk Lisa yang sudah duduk di bangkunya.
"Oh, Lisa. Kayaknya. Cepat minta maaf sana," ucap Sella berbarengan dengan Bu Nova yang memasuki kelas dengan setumpuk kertas.
"Semua langsung kumpul PR kalian dan simpan semua buku yang berhubungan dengan fisika. Kalian lama, kita mulainya lama. Kalau tidak selesai saya tidak akan memberi waktu tambahan." Bu Nova terkenal sebagai guru yang pelit memberi nilai dan suka memberi soal yang sulit.
"Satu lagi, kalau kalian ketahuan menyontek atau bekerja sama, kertas kalian akan langsung saya robek dan otomatis nilai kalian NOL," ucap Bu Nova sambil membagikan kertas ulangan.
"Semua sudah dapat?" tanya Bu Nova yang dijawak anggukan seluruh murid. "Silahkan mulai."
Semua murid langsung mulai mengerjakan soal yang diberikan Bu Nova. Bu Nova sendiri mengecek PR yang tadi dikumpulkan muridnya. Guru paruh baya itu hanya menggelengkan kepala melihat cara dan jawaban semua murid yang sama, bahkan ada cara yang tidak terbaca sama sekali tapi jawabannya tertulis jelas. Dan tentu saja dia tahu apa yang terjadi.
Sudah setengah jam berlalu. Para murid yang semula tenang kini mulai grasak grusuk mengerjakan soal. Carra yang pintar mengerjakan soal dengan tenang dan tidak tampak kesulitan sama sekali. Berbeda dengan Lisa yang sudah pasrah. Sella juga lumayan pusing mengerjakannya, hanya ada 3 soal yang bisa dia jawab dari total 5 soal.
"Ini guru kok kejam banget ya. Udah soalnya susah pake banget, soal cuma lima, essay semua lagi. Udahlah gue pasti remedial," ucap Lisa pasrah.
Tak terasa, satu jam sudah berlalu. Waktu sudah selesai dan Bu Nova sudah mengumpulkan kertas ulangan dan keluar.
"Akhirnya selesai juga itu ulangan. Pusing pala gue kerjain nya," ucap Lisa. "Habis ini mate lagi. Argh, semoga kamu baik-baik saja otak."
~~~
Setelah bertempur dengan angka-angka juga rumus yang memusingkan, murid kelas 10 IPA-2 akhirnya bisa mengisi perut mereka yang keroncongan di kantin.
Meski sedang perang dingin, ketiga sobat itu tetap duduk bersama di satu meja. Tapi, tidak ada yang bersuara sama sekali. Biasanya mereka akan makan sambil mendengar celotehan Lisa yang ga ada habis-habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venganza✔
Teen FictionVenganza Bahasa Spanyol yang berarti 'balas dendam'. Cerita ini menceritakan tentang bagaimana dendam bisa menghancurkan sebuah hubungan yang terjalin dengan baik. ---------------------------------------------------- Carissa Geneysia Immanuel, cewe...