36. Study tour (2)

401 17 5
                                    

Happy reading and enjoy guys:)
Jangan lupa buat vote karena satu vote dari kalian itu berarti banget buat aku:)
-----------------------------------------------------------

Flashback

"Gue rasa kita harus bicara." Ucapan itu membuat Mario seketika menoleh dan mendapatkan Mike berbicara padanya.

"Gue rasa nggak," jawabnya.

"Gue tunggu lo pulang sekolah di taman belakang." Mike langsung pergi tanpa memedulikan penolakan Mario. Dia yakin Mario pasti akan datang.

Keyakinan Mike terbukti benar. Dia tersenyum saat melihat Mario menghampirinya dari kejauhan setelah bel pulang sekolah.

"Gue tahu lo pasti datang," ucap Mike saat Mario tiba di depannya.

"Lo mau ngomong apa? Cepat, gue ga punya banyak waktu," ucap Mario to the point.

"Tentu, kita ga butuh basa-basi." Mike berubah serius. "Gue mau lo jauhin Carra."

"Dan kenapa gue harus?" tanya Mario sambil bersidekap.

"Karena dia pacar gue."

"Terus kenapa kalau dia pacar lo? Lo ga berhak ngatur sama siapa dia ingin berteman."

Mike berdecih," gue tahu lo suka sama dia. Dan lo tentu ga berniat berteman aja kan?"

"Lo bisa buktiin di depan Carra kalau tujuan gue lebih dari sekedar berteman?" tantang Mario.

"Lo nantangin gue?!" tanya Mike sebal. "Lo gangguin hubungan kami! Lo juga pasti udah pengaruhin dia buat ga maafin gue kemarin kan?!"

"Lo punya bukti?" tanya Mario meremehkan. "Nggak kan? Nyatanya Carra baikan sama lo."

"Tapi lo pasti mau ngerebut dia dari gue kan?!"

"Iya, gue akuin itu. Gue ga mau munafik dengan berbohong," aku Mario. "Tapi, itu karena lo juga."

"Apa hubungannya sama gue?" tanya Mike tidak terima.

"Awalnya gue udah mau ngelepasin Carra. Karena gue tahu, dari awal gue ga berarti apa-apa bagi dia." Mario menatap Mike dengan tatapan meremehkan. "Apalagi waktu gue tahu kalian pacaran. Tapi, lo ternyata nyakitin dia dan tanpa lo sadari udah membuat celah bagi gue untuk masuk ke dalam hubungan kalian.

"Lo bodoh Mike, sangat bodoh. Lo udah nyakitin cewek seperti Carra dengan adanya perempuan lain. Dia baik banget karena mau maafin lo."

"Dari mana lo tahu ini semua?" tanya Mike sambil menahan untuk tidak meninju muka Mario.

"Gue tahu semuanya. Carra ceritain semua sama gue. Lo ga tahu aja Mike, meskipun lo pacar dia, lo hanya bisa memberi dia kesedihan. Gue, meskipun hanya sebatas orang yang menyayanginya tanpa balasan, gue bisa buat dia tertawa lepas karena cerita gue."

"Apa?! Wah, lo ngeremehin gue banget ya," sungut Mike.

"Iya, karena lo emang ga pantes buat Carra. Lebih baik lo aja yang tinggalin dia," ucap Mario membuat Mike tidak tahan lagi. Dia menghadiahkan sebuah bogeman mentah pada wajah Mario.

Mario mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Gue bakal buktiin kalau gue lebih bisa bahagiain dia dari pada lo!" ucap Mike.

"Tentu, gue akan terima dengan senang hati kalau lo berhasil. Mari bersaing secara sehat, Mike."

Flashback end

Venganza✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang