35. Kekesalan Naura

413 19 6
                                    

Happy reading and enjoy guys:)
Jangan lupa vote juga, satu vote dari kalian itu berarti banget buat aku:)
-----------------------------------------------------------

"Eh, Carra! Tunggu bentar," panggilan Naura membuat Carra mengurung untuk berdiri.

"Apalagi?" jawab Carra malas.

"Gue ga ngerti kimia yang kemarin juga. Lo kan anak olim, jadi ajarin gue," ucap Naura sambil melipat tangannya di dada.

"Cih, lo mau minta tolong atau ngajak berantam sih?"

"Jadi lo ga mau?" Naura mengangkat kedua bahunya, "ms pasti bakal kecewa banget kalau tahu ini."

"Lo!" teriak Carra kesal. "Lo itu benar-benar nyebelin banget tahu ga! Nanti gue ajarin, dasar manja!"

Carra langsung menuju kantin sendirian karena Lisa dan Sella sudah pergi dari tadi, dia juga masih perang dingin sama Lisa.

Naura yang ditinggal hangat menatap Carra sambil tersenyum miring. "Sebenarnya sih gue udah ngerti tapi gue cuma mau nyusahin lo, Carra. Ternyata lo sama aja kayak anak lain yang jaga image didepan guru."

Naura membereskan buku-bukunya dan beranjak menuju kantin. Tapi, percakapan teman sekelas membuat dia langsung berhenti.

"Lo tahu siapa aja kakak kelas yang bakal ikut study tour yang ke jogja?" tanya murid perempuan berambut pendek.

"Yang aku tahu sih cuma Kak Mario dan geng-nya, Kak Claudio, Kak Tania, Kak Aurel sama mmm siapa lagi ya," jawab perempuan lainnya sambil berpikir. "Ah, kak Mike juga katanya ga jadi ikut yang ke Singapur."

Deg. Naura merasa terkhianati mendengar ucapan murid tersebut. "Lo bilang apa tadi? Mike ga jadi ke Singapur?" tanyanya sambil mengguncang bahu murid tersebut dengan kencang.

"Iya, gue dengarnya sih gitu," jawab perempuan itu dengan sedikit takut karena Naura yang terlihat sangat kesal.

Dengan perasaan kesal, Naura langsung menuju kelas Mike. Tapi, orang yang dicarinya itu tidak ada di kelas dan Naura tebak pasti berada di kantin bersama kekasih tersayangnya.

Naura memilih menunggu di depan kelas Mike. Perasaan aneh menyelimuti dirinya sekarang. Untuk pertama kalinya dia merasa seperti ini. Dia tahu, perlahan dia benar-benar akan hilang dari hati Mike. Dia tidak akan menjadi prioritas Mike lagi, atau mungkin dia memang tidak pernah.

Nggak! Gue ga boleh nyerah gini aja. Dari awal Rico itu punya gue, Carra yang merusak hubungan kami.

"Loh, Naura, kok di sini?" tanya Mike saat mendapati Naura sedang termenung di depan kelasnya.

"Akhirnya kamu balik. Aku mau ngomong sama kamu, berdua," ucap Naura serius.

"Ya udah ngomong aja."

"Kenapa kamu bersikap gini?"

"Gini? Gini apa Ra?" tanya Mike bingung.

"Kamu ga usah sok polos! Kenapa kamu jadinya ke jogja?" tanya Naura to the point.

"Loh, emang kenapa? Aku ke jogja karena ga sanggup untuk ke Singapur." Mike tersenyum, "semoga kamu ga lupa kalau aku ga kayak kamu, aku harus nabung untuk masa depan aku."
"Tapi kenapa kamu harus yakinin aku kemarin kalau kamu bakal ke Singapur! Karena kamu aku bakal ke sana Mike!" Suara Naura naik beberapa oktaf dan mulai menarik perhatian orang-orang.

"Naura, kecilin suara kamu. Kita jadi tontonan," ucap Mike memperingati.

"Biarin! Biar mereka semua tahu gimana kamu Mike!"

"Emang apa salah aku Naura? Oke, aku minta maaf untuk masalah study tour itu, udah."

"Aku tahu kamu baikan sama Carra."

"Terus? Kamu ga senang kami baikan?"

"Kamu sayang sama dia?" tanya Naura.

"Ya iya lah," jawab Mike tegas.

"Kalau iya, kenapa kamu bersikap kayak gini sama aku? Kenapa kamu bersikap seakan kamu masih punya perasaan sama aku Mike? Kamu masih Rico yang aku kenal dulu.

Ini pasti karena Carra! Dia udah ngerebut kamu dari aku!" ucap Naura kesal.

"Tapi, ini bukan salah dia sepenuhnya. Ini salah kamu juga! Kalau kamu sayang dia, jangan kasih aku harapan!

"Dasar brengsek!" lanjutnya. Naura langsung meninggalkan Mike yang terdiam.

~~~

Hari ini adalah hari keberangkatan para murid untuk study tour. Pihak sekolah sengaja memilih hari yang sama untuk kedua destinasi tersebut.

Mike sampai lebih cepat dari seharusnya. Pesawat menuju Singapur akan terbang lebih dahulu, makanya dia harus datang lebih cepat untuk berbicara dengan Naura. Dia merasa sangat bersalah dan tidak bisa menunggu sampai mereka pulang, dia akan diliputi rasa bersalah.

"Naura," panggil Mike pada Naura yang duduk sendirian dengan earphone di kedua telinganya.

"Ngapain?" jawab Naura ketus.

"Aku mau minta maaf. Maaf kalau perlakuan aku ke kamu bikin kamu salah paham. Aku ga bermaksud seperti itu, aku hanya senang karena bisa bertemu kamu lagi, teman kecil aku, teman yang menemani aku di saat-saat aku terpuruk. Kamu sahabat terbaik aku Naura.

"Prinsip aku, sahabat lebih penting daripada pacar, makanya aku lebih prioritasin kamu saat kamu butuh aku dan nyakitin Carra. Hanya itu, maaf karena aku ga peka dan nyakitin kamu. Aku ga mau kehilangan kamu, sahabatku," jelas Mike panjang lebar.

Naura menitikkan air mata, "kamu benar Mike. Kamu nyakitin aku banget. Aku bodoh banget sampai baper gini sama kamu. Ternyata benar, persahabatan antara cowok dan cewek itu pasti berakhir dengan perasaan salah satu dari mereka.

Tapi, aku ga bakal nyerah gitu aja dan jangan pernah suruh aku lupain perasaan ini. Kita bakal tetap sahabatan kok, tenang."

"Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA328 to Singapore please...

"Udah ya, aku pergi dulu. Sampai jumpa waktu pulang nanti." Naura melambai dengan senyuman pada Mike yang sudah merasa lega, tanpa tahu Naura yang menahan tangisnya selagi bicara dengannya dan akhirnya air matanya luruh seraya berjauh dari pemilik hatinya itu.

Mike yang datang terlalu cepat harus menunggu dua jam di bandara sebelum akhirnya teman-temannya mulai berdatangan.

Kini dia sedang menunggu Carra yang katanya juga sudah tiba diantar Jimmy. Dia tidak bisa menahan senyumannya saat melihat Carra menghampiri sambil menarik kopernya.

"Hi sayang," sapanya. Carra hanya tersenyum tipis untuk membalas. "Yuk, kita ke tempat teman-teman."

Mereka akhirnya bergabung dengan rombongan. Pak Tobi, Bu Silvi dan beberapa guru pendamping memberi arahan pada rombongan sebelum berangkat. Setelah check-in, Mike dan Carra masuk ke dalam pesawat dan duduk berdampingan.

"Carra, lupain ya masalah antara kamu sama Naura. Aku udah jelasin sama dia kalau aku ga ada perasaan sama dia dan hanya anggap dia sebagai sahabat," ucap Mike saat pesawat sudah mulai take off.

"Oh ya? Dia pasti sedih banget, emang brengsek kamu," jawab Carra membuat Mike protes tidak terima.

"Kok brengsek? Emang iya ya? Dia juga bilang aku brengsek."

"Emang, dasar, masa ga sadar."

"Aku brengseknya ke kamu aja gimana?" tanya Mike jahil yang langsung dihadiahi cubitan dari Carra. Mike malah tertawa begitu juga dengan Carra.

Gue juga bisa buat dia tertawa, Mario. Bukan hanya karena cerita lo tapi karena cerita kami.

~~~

Venganza✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang