"Lo ga penting dalam hidup gue. So, ga ada alasan gue harus tahu lo siapa."
------------------------------------------------------"Carra tungguin gue," teriak Mike sambil berlari di koridor tanpa memperdulikan tatapan aneh murid lain.
"Carra tunggu." Mike berhasil menahan lengan Carra.
"Apaan sih?! Lepasin," ucap Carra sambil berusaha melepaskan cekalan Mike. Meski Mike cowok, Mike bukan tandingan Carra. Dengan mudah Carra melepaskan cekalan Mike. Sejak kecil, Carra sudah belajar taekwando dan sekarang sudah memperoleh sabuk hitam. Orang tua Carra bilang bahwa perempuan harus bisa bela diri untuk memjaga diri.
"Anjir kuat banget. Sakit."
Carra tertawa pelan. Sakit? Itu bahkan belom seberapa. Carra tidak menyangka Mike selemah itu.
"Lo tadi ketawa?" tanya Mike speechless.
Ekspresi Carra langsung datar lagi, "kenapa sih? Lo ganggu tau ga?"
"Ga ada. Cuma mau ingatin nanti pulang bareng gue, jangan sama orang aneh tadi. Sama gue ga mau berduan sama itu cowok, ntar gue dikira homo lagi. Ih, amit-amit."
"Lo mau bilang berapa kali sih? Rempong banget tau ga?" ucap Carra sambil memutar bola mata malas. "Lagian lo siapa sih? Tukang ojek? Ngajak pulang bareng mulu."
"Gue siapa? Ini lo nanya beneran atau gimana?" tanya Mike heran.
"Gue nanya beneran."
"Hah? Maksudnya lo ga tau gue siapa? Serius? Nama gue?" tanya Mike dengan lesu. "Kok kejam, gue aja ingat nama lo."
Dahi Carra bergelombang, "lo ga penting. So, ga ada alasan gue harus ingat lo siapa."
Ucapan Carra bagai petir di siang bolong bagi Mike. "Jadi menurut lo gue siapa? Cuma sebatas orang yang suka lo dan beruntung karna pernah nganter lo pulang?"
"Mungkin," ucap Carra sambil mengangkat bahu dan beranjak pergi.
"Mungkin sekarang gue ga penting buat lo. Tapi, suatu saat nanti gue bakal bikin lo ngerasa gue penting," ucap Mike setengah teriak karena Carra yang sudah lumayan jauh.
Pedas banget sih omongannya. Sakit hati gue. Mike masih memperhatikan Carra. Mike mengernyit melihat Carra yang terlihat kaget saat memasuki kelas. Mike mendekat untuk mencari tahu, tak lama setelah mengintip, Mike tau hari ini ulang tahun Carra. Mike pun pergi sambil tersenyum dalam hati.
~~~
"Eh, itu Carra udah mau sampai. Cepetan siap di posisi," sahut Lani, salah satu teman sekelas Carra. Hari ini adalah ulang tahun Carra dan mereka sekelas berencana memberi kejutan. Lisa dan Sella beruntung tadi ada dua cowok yang mengalihkan perhatian Carra sehingga mereka bisa pergi.
Semua sudah siap di posisi, tetapi yang ditunggu tidak kunjung muncul. "Lama kali sih? Mana tu anak?" tanya Lisa sambil mengintip ke luar.
"OMG!! Sella, lihat itu si Carra ketawa!" sahut Lisa heboh saat melihat Carra di luar.
Sella yang mendengar itu langsung menghampiri Lisa. "Mana ada?" tanya Sella sedikit kesal karena merasa dibohongin Lisa. Yang Sella lihat hanya Carra berbincang dengan seorang cowok dengan ekspresi datar.
"Ada tadi. Lo lama sih. Pokoknya hari ini harus dicatat sebagai hari bersejarah sedunia Carra. Liat dia senyum aja udah kayak liat binatang langka, apalagi ketawa, berasa liat dinosaurus gue," ucap Lisa heboh yang membuat semua tertawa. Segitu langkanya senyuman Carra?"Carra udah jalan! Siap di posisi semua," sahut Lani lagi saat melihat Carra berjalan menuju kelas.
Di sisi lain, Carra berjalan santai tanpa rasa curiga. Sedangkan yang lain merasa deg-degan. Carra mengernyit bingung saat melihat kelas tampak gelap dari kaca kecil di pintu. Meski begitu, Carra tetap masuk. Saat pintu terbuka, suara terompet terdengar memekakan telinga. Konfenti juga berjatuhan. Carra kaget bukan main. Hal ini membuat seluruh kelas bersorak. Betapa lucu melihat ekspresi Carra yang terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venganza✔
Teen FictionVenganza Bahasa Spanyol yang berarti 'balas dendam'. Cerita ini menceritakan tentang bagaimana dendam bisa menghancurkan sebuah hubungan yang terjalin dengan baik. ---------------------------------------------------- Carissa Geneysia Immanuel, cewe...