Orang Misterius
Foto Mike dan Carra di bioskop dari belakang.
Hi Mike! Sepertinya kamu sangat senang hari ini. Siapa dia? Apa dia pacarmu? Kalau iya, sebaiknya kamu tinggalkan dia. Jangan menyesal diakhir.Mike menghela nafas panjang sambil menyimpan ponselnya kembali. Dia kembali mendapat pesan dari orang yang tidak dia kenal. Tidak mau menghancurkan mood-nya, Mike memilih mengabaikannya.
~~~
Film yang Carra dan Mike tonton sudah selesai. Mereka pun sekarang berjalan berdampingan menuju sebuah restoran.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Mike pada Carra.
"Aku ikut kamu aja," jawab Carra. Mike mengangguk dan menyebutkan pesan mereka pada pelayan. Selesai mencatat, pelayan itu kemudian pergi.
"Kamu ga masalah kan makan di sini?" tanya Mike.
"Gak. Kenapa?"
"Takutnya kamu ga nyaman aja makan di sini, biasanya kamu kan makannya di resto bintang lima."
"Ga juga kok! Jangan sembarangan! Aku sering kok makan di sini sama Jimmy," jawab Carra sedikit tidak terima.
"Oh iya. Udah lama aku pengen nanya tentang-" Ucapan Mike terpotong oleh ponselnya yang berbunyi.
"Bentar ya," ucap Mike sambil meletakkan ponselnya pada telinganya.
"Halo Ra, ada apa?"
"Rico! Aku bentar lagi sampai di Jakarta, kamu jemput ya?" ucap Naura dari seberang sana.
"Loh, bukannya besok ya?" tanya Mike bingung.
"Aku udah kangen banget sama kamu, jadinya aku berangkat duluan. Udah ya aku tutup, aku tunggu ya di sini. Bye," ucap Naura kemudian mematikan sambungan telepon mereka.
Mike memandang Carra yang ekspresinya sudah berubah. "Carra-"
Carra mengangkat tangannya membuat ucapan Mike terhenti. "Biar aku tebak, Naura?"
Mike tidak menjawab pertanyaan Carra, tetapi itu malah membuat Carra semakin yakin bahwa Naura yang menelepon Mike. "Kamu diam, aku makin yakin itu Naura."
"Carra dia-"
"Biar aku tebak lagi, dia pasti minta kamu temuin dia kan?" potong Carra lagi.
"Dia sebentar lagi sampai di Jakarta dan minta aku buat jemput," jelas Mike.
"Mau dia minta jemput atau apa pun, intinya dia bakal bikin kamu ninggalin aku," jawab Carra datar tapi Mike bisa merasakan kalau Carra marah.
"Carra, please ngerti sekali ini, dia datang sendiri ke sini, ga mungkin aku biarin dia sendiri. Ini udah malam dan dia mungkin lupa daerah Jakarta." Mike berusaha membuat Carra mengerti.
Carra tertawa mendengar ucapan Mike. "Kalau dia waras dan sadar dia perempuan, dia ga akan datang ke Jakarta malam-malam begini," ucap Carra. "Kita bahkan belum 24 jam jadian tapi kamu udah mau ninggalin aku? Kamu serius ga sih? Seharusnya aku dengarin ucapan Lisa dan Sella buat TOLAK kamu," ucap Carra dengan senyum miring.
"Carra, aku antarin kamu pulang ya? Besok aja kita jalan lagi," ucap Mike sambil menggenggam tangan Carra.
"Ga usah! Kamu jemput aja pelakor itu! Ga usah pedulian pacar kamu!" sarkas Carra.
Ucapan Carra itu entah kenapa membuat emosi Mike naik. "Carra! Lo apa-apaan sih! Lo ga berhak sebut Naura pelakor! Dia sahabat aku!" Mike tidak bisa mengontrol emosinya sehingga membentak Carra.
"Lo ngebentak gue?! Orang tua dan abang gue aja ga pernah bentak gue dan lo yang cuma pacar gue berani bentak gue?!"
"Carra, aku minta maaf. Aku kebawa emosi tadi." Suara Mike kembali melembut.
"Terserah lo aja! Jemput aja sana 'sahabat' lo itu," ucap Carra kemudian berjalan keluar dari restoran.
"CARRA!" panggil Mike keras yang membuat dia diperhatikan semua orang di restoran.
"Carra tunggu!" Mike ingin mengejar Carra tapi seorang pelayan datang mengantar makanan dan menahannya.
"Dek, kalau mau kejar pacarnya sih boleh, tetapi jangan lupa bayar dulu," ucap pelayan itu membuat Mike mengerang frustasi. Mike mengambil dompetnya dan mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah dengan cepat kemudian menyerahkan uang itu pada pelayan di hadapannya.
"Makasih dek, ditunggu kembaliannya," ucap pelayan itu.
"Ambil aja kembaliannya." Mike langsung berlari mengejar Carra. Mike tidak memedulikan orang yang menatapnya aneh karena berlarian. Mike sudah mencari Carra kemana-mana tapi tidak kunjung menemukannya.
Saat merasakan sakunya bergetar, Mike mengeluarkan ponselnya dan mendapati pesan dari Naura.
Naura
Kamu udah sampai? Aku udah hampir sampai nih. Kira-kira lima belas menit lagi.Mike tidak membalas pesan itu dan kembali mengantongi ponselnya. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling berharap dapat menemukan Carra.
Carra yang sebenarnya bersembunyi, menatap Mike dari belakang. Dia ingin tahu apakah Mike akan mencarinya atau pergi menjemput Naura.
Carra merasakan ponselnya berbunyi terus karena Mike yang terus berusaha meneleponnya.
"Carra, kamu dimana sih?" gumam Mike frustasi karena panggilannya yang tidak diangkat Carra lagi.
Mike baru saja ingin menelepon Carra lagi saat ponselnya sudah berbunyi duluan. Itu panggilan dari Naura. Mike pun mengangkatnya.
"Rico! Kamu dimana sih?! Katanya mau jemput? Aku udah sampai nih," cerocos Naura langsung.
"Iya. Tunggu sebentar lagi yah, macet," bohong Mike.
"Ya udah cepat aku tunggu. Jangan lama aku sendirian."
"Iya. Hati-hati ya, kalau ada yang ngajak bicara abaikan aja," ucap Mike kemudian memutuskan sambungan telepon mereka.
Mike pun langsung berlari menuju pintu keluar. Hal tersebut tentu tak luput dari pandangan Carra. Carra pun berlari menyusul Mike.
"Mike," panggil Carra yang membuat Mike langsung berbalik.
"Lo dari mana aja sih?! Lo sengaja ya biar gue lama jemput Naura?!" Mike malah membentak Carra lagi. "Kalau lo kira dengan lo kabur terus gue bakal ga jadi jemput Naura, maka lo salah besar! Naura jauh lebih penting dari pada lo!"
"Oh ya, satu lagi. Kalau sampai terjadi apa-apa sama Naura, gue ga bakal maafin lo!" Setelah mengucapkan itu, Mike langsung pergi meninggalkan Carra.
"Mike!" panggil Carra sambil mengikutinya. "MIKE!" panggil Carra lebih keras yang tidak juga membuat Mike berhenti. Merasa perbuatannya sia-sia, Carra berhenti mengejar Mike dan membiarkan Mike pergi.
Ini masih awal. Hubungan mereka bahkan belum 24 jam tapi hal seperti ini sudah terjadi. Apakah Carra bisa bertahan dan kuat menghadapi semua ini? Atau dia akan memilih untuk menyerah?
~~~
Halo semua, aku balik! Makasih udah baca cerita ini dan maaf kalau ada yang salah.
Mike jahat banget ga sih? Kalau kalian jadi Carra, kalian bakal bagaimana?
Ikutin terus cerita ini ya! Jangan lupa buat vote, komen, dan share cerita ini. See u next chapter, byee~
KAMU SEDANG MEMBACA
Venganza✔
Ficção AdolescenteVenganza Bahasa Spanyol yang berarti 'balas dendam'. Cerita ini menceritakan tentang bagaimana dendam bisa menghancurkan sebuah hubungan yang terjalin dengan baik. ---------------------------------------------------- Carissa Geneysia Immanuel, cewe...