15. Alasan

607 30 15
                                    


Gue tahu alasannya sekarang. Gue ga perlu pusing lagi untuk dekat dan baik sama lo karena ini semua karena alasan itu. Hanya alasan itu!
-------------------------------------------------------

Mike mengangkat kepalanya untuk melihat jam yang digantung pada salah satu pilar dalam cafe ini. Entah sudah keberapa kalinya Mike melirik jam berwarna putih itu. Jam itu sudah menunjukkan pukul 6 sore, tetapi Mike bahkan belum bersiap dan masih terjebak dalam cafe.

Mike merutuki karyawan, yang juga merupakan temannya, yang sudah seharusnya berada di sini dan menggantikan Mike. Dia terlambat sekitar 45 menit dan mengakibatkan Mike belum bisa pulang.

Mike pikir dia sudah tidak sempat untuk pulang lagi dan berencana langsung menjemput Carra saja. Tapi Mike langsung mengurungkan niatnya itu setelah dia mengangkat lengannya dan mencium bau badannya sendiri. Mike langsung menjauhkan hidungnya dan mengerutkan dahinya, bau keringat banget. Masa gue ketemu Carra bau gini. Dasar emang si Justin.

Mike mendengus kesal dan memanggil Ronald untuk menggantikan posisinya sebentar. "Ron, jagain bentar."

Karyawan yang juga temannya Mike itu segera mengambil alih kasir yang dari tadi dijaga Mike. "Mana?"

Mike hanya menunjuk pintu khusus karyawan dan langsung menghilangkan di balik pintu berwarna cokelat tersebut. Di dalam, Mike langsung mengambil tasnya dari loker khusus karyawan dan mengeluarkan sebotol parfum yang selalu Mike bawa untuk keadaan darurat.

Sebenarnya Mike tidak terlalu suka memakai parfum, tetapi dia harus memakainya hari ini. Setelah menyemprotkan parfum itu dalam jumlah yang cukup banyak dan mencuci muka, Mike pun keluar.

Sepertinya Mike bisa tersenyum lega sekarang karena Justin sudah berada di balik konter kasir. Melihat itu, Mike langsung berbalik ke dalam lagi untuk mengambil tas dan mengganti bajunya. Mike mengeluarkan sweater abu-abu dari dalam tas dan memakainya sambil berjalan keluar.

"Ron, Jus gue cabut dulu," ucap Mike pada kedua temannya sambil melambaikan tangan dan berjalan keluar dari cafe yang menjadi sumber penghasilannya itu.

"Yoi," balas Ronald sambil melambaikan tangannya. Sedangkan Justin yang sedang sibuk hanya mengangguk sekilas yang tentu saja tidak terlihat oleh Mike. Mike langsung menjalankan motornya menuju rumah Carra.

~~~

Carra memperhatikan penampilannya sekali lagi sebelum melangkah keluar dari kamar bernuansa putih ini.

Carra memperhatikan penampilannya sekali lagi sebelum melangkah keluar dari kamar bernuansa putih ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Carra berjalan menuruni tangga sambil melirik jam tangan putih di tangannya. Carra sangat menyukai warna putih, itulah mengapa kamar dan barangnya didominasi warna putih.

Carra berdecak saat melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang 20 menit. Carra mendudukkan diri di sofa di sebelah daddy-nya.

"Kamu mau kemana?" tanya David saat melihat penampilan putrinya yang rapi.

Venganza✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang