31. Semakin Jauh

425 18 4
                                    

Happy reading.
Enjoy guys:)
-----------------------------------------------------------

Tak terasa, satu minggu sudah berlalu. Ujian sudah selesai dan selama ujian pula Carra tidak pernah bertemu dengan Mike. Hanya beberapa kali berpapasan, itu pun Carra bertindak seakan mereka tidak saling kenal. Padahal, mereka sepasang kekasih.

"Carra! Lo udah dengar belum kabar tentang ada anak baru?" tanya Lisa heboh begitu Carra duduk di kursinya.

"Belom," jawab Carra singkat sambil mengeluarkan buku kimia karena sepulang sekolah nanti, para peserta olimpiade kimia akan menghadapi ujian.

"Lo udah?" tanya Lisa pada Sella yang dijawab anggukan singkat.

"Itu cewek katanya pindahan dari Bandung dan rumornya sih bakalan masuk kelas kita." Mendengar perkataan Lisa entah kenapa membuat perasaan Carra tidak enak. Dia seperti merasa sesuatu yang tidak beres. "Katanya juga cantik."

"Iyalah cantik, ya kali ganteng Lisa sayang," ucap Sella membuat Lisa menyengir.

"Semoga anaknya asyik deng, lumayan teman baru. Lebih enak kalau teman menggila baru, lo berdua mah ga asyik," cerocos Lisa yang tidak ditanggapi baik Carra maupun Sella.
"Heh! Gue ngomong kali!"

"Apaan sih! Jangan ribut bisa ga? Kepala gue pusing nih." Kepala Carra memang serasa akan pecah. Setelah satu minggu penuh belajar, dia masih harus menyiapkan ujian olimpiade dan olimpiade itu sendiri.

"Huh, dasar," gerutu Lisa.

Kriing kriing

Bel masuk sudah berbunyi. Kelas yang semula ribut langsung tenang saat wali kelas mereka, Pak Tobi berjalan masuk bersama dengan seorang perempuan.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi pak," koor satu kelas kompak.

"Perkenalkan ini teman baru kalian pindahan dari Bandung. Kamu silahkan perkenalkan diri," ucap Pak Tobi sambil menunjuk siswi di sebelahnya.

"Halo semua. Nama saya Naura pindahan dari Bandung. Mohon bantuannya semua," ucap Naura dengan senyum lebar.

Carra meringis dalam hati saat melihat Naura. Perasaan tidak enaknya terbukti benar. Perempuan itu merupakan sumber masalah terbesar Carra untuk saat ini.

"Kalian ada pertanyaan?" tanya Pak Tobi pada muridnya.

"Udah punya pacar?" tanya salah satu siswa. Naura menggeleng sambil tersenyum membuat para siswa merasa mendapat kesempatan.

"Udah-udah nanti lagi disambung," ucap Pak Tobi karena semuanya berebut bertanya nomor ponsel Naura dan keadaan menjadi tidak teratur.

"Nah kamu, silahkan duduk di sebelah Carra," ucap Pak Tobi sambil menunjuk Carra.

"Loh pak, saya kan sudah punya teman sebangku?" tanya Carra heran dan tidak terima.

"Ya terserah saya dong," ucap Pak Tobi membuat Carra melotot. "Saya mau kamu bantu anak baru ini, mengerti?"

"Terus bapak korbanin teman saya gitu?"

"Udah jangan membantah kamu! Sella cepat pindah ke bangku sebelah Ahmad," perintah Pak Tobi. Sella hanya bisa pasrah dan mengikuti perintah guru tersebut. "Naura silahkan duduk."

"Hi, senang bertemu lagi," sapa Naura pada Carra saat sudah duduk di bangkunya. Carra hanya cuek saja dan menganggap kalau tidak ada orang disebelahnya.

~~~

"Oke. Pelajaran hari ini sampai di sini saja," ucap Pak Tobi saat bel istirahat berbunyi. "Carra, jangan lupa temanin Naura berkeliling."

"Ayo," ajak Naura membuat Carra bingung.

"Kemana?"

"Kan lo disuruh temanin gue keliling. Tapi, kalau nggak juga ga apa-apa sih. Cuma tunjukin kelas Mike, nanti gue suruh dia aja yang temanin gue keliling," ucap Naura membuat emosi Carra tiba-tiba naik.

"Ngapain? Tuh dia datang," ucap Carra ketus sambil menunjuk pintu kelas. Naura yang melihat Mike langsung menghampirinya.

"Hi," sapa Mike. "Gimana hari pertama sekolah?"

"Hi juga! Seru kok. Aku duduk sama Carra loh," ucap Naura penuh semangat sambil menggandeng Mike.

"Oh ya? Bentar ya aku mau temui Carra dulu." Mike melepas tangan Naura dan langsung menghampiri Carra.

"Carra, kantin yuk!" ajaknya. Carra hanya menatap Mike datar lalu meninggalkannya.

Melihat itu, satu kelas langsung mulai berbisik-bisik apalagi setelah melihat Naura dan Mike tadi.

"Loh, Carra sama kak Mike berantem ya?"

"Oh iya! Gue ingat pernah lihat iu cewek dimana. Dia yang gue bilang sama kak Mike minggu lalu itu loh!"

Carra menulikan telinganya dan menghampiri Naura. "Cepat! Keliling. Gue ga mau dimarahi Pak Tobi."

"Ya udah, Mike ayo ikut." Mike mengangguk lalu mengikuti Carra bersama Naura.

"Lantai ini semuanya kelas begitu juga dengan lantai atas dan bawah. Tapi, lantai paling bawah itu ruang guru, UKS sama information center," jelas Carra sambil menuruni tangga. Naura hanya mengangguk. "Untuk lab-lab IPA sama komputer itu ada di gedung sebelah. Juga ada ruang osis, ruang musik sama ruang ekskur. Untuk kantin itu ada di tengah-tengah kedua gedung."

Setelah menjelaskan panjang lebar, tidak ada percakapan lagi diantara mereka. Hanya terdengar suara percakapan antara Naura dan Mike.  Saat mereka sudah hampir sampai di gedung sebelah, Carra sudah tidak tahan.

"Kak, lo aja deh yang anterin dia keliling. Kuping gue panas!" Carra langsung meninggalkan mereka berdua dan berjalan menuju kantin.

~~~

Halo semua apa kabar? Udah lama aku ga update. Maaf ya aku sibuk banget. Capek lagi habis pulang sekolah.

Makasih udah tetap baca dan jangan bosan untuk mengikuti cerita ini. Satu vote dari kalian juga akan sangat berarti bagi aku:)

See u next chapter, byee~

Venganza✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang