29. Lagi?

437 19 4
                                    


"Gimana, udah enakan?" tanya Mario. Carra mengangguk untuk menjawab. "Lo mau cerita?"

Carra tidak menjawab pertanyaan Mario yang terakhir. Mario tidak punya hak untuk mengetahui masalah pribadinya.

"Kalau ga mau cerita juga nggak apa-apa kok. Gue ga maksa," ucap Mario sambil tersenyum.

"Intinya gue kesal sama dia karena dia lebih milih perempuan lain dibanding gue yang jelas pacarnya," ucap Carra. Carra merasa tidak ada salahnya berbagi apa yang dia rasakan pada Mario. Laki-laki itu juga orang yang baik. "Kalau lo jadi gue juga pasti bakalan kesal kan?"

Mario mengangguk, "oh tentu dong. Gue putusin langsung lagi."

"Sayangnya gue ga bisa mutusin dia. Coba aja kalau bisa," ucap Carra sambil menatap langit yang cukup berawan.

"Kenapa?" tanya Mario penasaran.

"Ya, ga bisa aja. Gue ga bisa bilang alasannya."

"Kalau boleh tahu, kalian mulai kapan pacaran?"

"Semalam," balas Carra. "Belum 24 jam dan dia udah gituin gue."

"Ngapain sih pertahanin cowok kayak gitu?" Pertanyaan Mario membuat Carra langsung menatapnya. "Gue selalu siap buat lo, ingat itu."

"Gue bersikap kayak sekarang bukan berarti gue mau sama lo. Gue cuma anggap lo sebagai teman."

"Ya gue tahu itu. Ga masalah. Tanpa sadar, Mike makin memberi celah buat gue masuk ke hubungan kalian."
Mario menatap Carra dalam dan Carra membalasnya.

Setelah saling tatap menatap selama beberapa saat, Mario membaringkan dirinya di atas atap kecil ini. Dia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel beserta sebuah earphone.

"Carra, mau dengerin lagu nggak?" tanya Mario sambil menyerahkan satu earphone wireless tersebut pada Carra.

"Lagu apa?"

"A whole new world, ost aladdin. Tahu kan?" Carra mengangguk sambil mengambil earphone yang Mario sodorkan.

"I can show you the world. Shining, shimmering splendid. Tell me, princess, now when did you last let your heart decide?" Mario ikut menyenandungkan lagu yang sempat populer beberapa waktu lalu.

Carra pun ikut menyanyikan lagu tersebut pada bagian perempuannya. Keduanya menyanyikan lagu tersebut dengan sepenuh hati dan penuh penghayatan.

"For you and me." Keduanya bernyanyi bersamaan sambil saling menatap dan mengakhiri lagu tersebut.

"Gue ga tahu lo bisa nyanyi," ucap Carra. "Lo belajar?"

"Gue ga belajar. Gue suka sih nyanyi-nyanyi waktu di toilet," ucap Mario sambil terkekeh.

"Ternyata lo orangnya asik juga ya. Kita bisa sama-sama cover lagu nih."

"Lo sih, jutek banget sama gue dulu," ucap Mario sambil memanyunkan bibirnya, ngambek.

Carra terkekeh," ya dulu lo nyebelin sih."

"Sekarang nggak kan?"

"Nggak."

"Bagus deh. Udah yuk turun, bentar lagi bel nih," ajak Mario sambil berdiri dan membantu Carra untuk berdiri. "Lain kali kalau lagi bad mood, kesini aja ya." Carra hanya mengangguk.

~~~

"Carra, kita perlu bicara," ucap Mike sambil menahan lengan Carra saat dia ingin memasuki kelas sehabis istirahat kedua.

"Apa?" jawab Carra ketus.

"Kamu kemana istirahat pertama tadi?" Carra tidak menjawab pertanyaan itu dan hanya bersidekap dada sambil menatap Mike malas. "Aku lihat kamu diantar Mario ke kelas. Kalian berdua?"

"Kalau iya emang kenapa? Lo sendiri juga bareng Naura kan?" tanya Carra sambil menatap Mike sinis.

"Carra," lirih Mike. "Kita harus bicara mengenai masalah ini. Aku ga mau ada kesalahpahaman lagi."

"Ini bukan kesalahpahaman," ucap Carra sambil berbalik ingin memasuki kelas tapi ditahan Mike.

"Please, kasih aku kesempatan buat jelasin ini," pinta Mike.

Carra awalnya tidak mengacuhkan permintaan Mike, tetapi kalau seperti ini terus, bagaimana cara Carra melakukan rencananya?

"Oke. Gue kasih lo kesempatan. Gue tunggu di cafe biasa jam setengah enam," ucap Carra.

"Oke. Makasih ya. Kenapa ga mau bareng aja waktu pulang sekolah?" tanya Mike.

"Gue pulang jam lima hari ini."

"Oke ya udah. Masuk sana, belajar yang rajin."

~~~

Carra berjalan keluar dari laboratorium yang digunakan sebagai tempat untuk para peserta olimpiade kimia belajar. Dia sebenarnya sudah sangat lelah tapi dia teringat bahwa sudah ada janji dengan Mike. Carra pun memesan taksi online untuk menuju cafe tersebut.

"Makasih ya pak," ucap Carra sambil menyerahkan selembar uang dan turun.

Carra memasuki cafe dan mengedarkan pandangan ke sekeliling. Dia tidak melihat adanya Mike. Carra pun memilih duduk dulu dan memesan segelas minuman. Carra melirik jam yang sudah menunjukkan pukul lima lewat 40 menit.

"Ini, silahkan pesanannya," ucap seorang waiters yang mengantar pesanan Carra.

"Mm, mbak. Karyawan yang namanya Mike ga kerja ya?" tanya Carra.

"Mike? Hari ini dia izin kerja malam aja, katanya ada urusan," jawab waiters tersebut sambil pamit pergi.

"Urusan apa?" tanya Carra pelan. Dia mengeluarkan ponsel dan mencoba menghubungi nomor Mike. Beberapa kali mencoba tapi tidak dijawab.

Waktu berjalan sangat lama bagi Carra. Sudah dua jam dia menunggu tapi Mike tidak kunjung datang. Dia merasa sangat kesal dan lelah. Dia belum pulang ke rumah setelah pulang sekolah dan masih mengenakan seragam sekolah.

"Sepuluh menit lagi dia nggak kirim pesan atau telepon gue, gue bakal pulang aja," gumam Carra sambil mengaduk-aduk minuman keduanya.

Nyatanya, Carra menunggu sampai setengah jam lagi baru akhirnya kesabarannya habis dan menelepon Jimmy untuk menjemputnya.

"Mike! Tuh orang benar-benar ya! Udah dikasih kesempatan malah kayak gini lagi." Carra membanting ponselnya ke atas meja setelah selesai menelepon Jimmy yang menimbulkan suara yang cukup keras. Beberapa pengunjung pun menatap Carra bingung.

Malam itu, Carra pulang dijemput Jimmy lagi dengan kekecewaan yang sama. Bedanya hanya kemarin dia ditinggal dan hari ini dia dibiarkan menunggu sendiri. Dia bertanya-tanya, apa lagi yang akan Mike lakukan kepadanya?

~~~

Hi semua! Apa kabar? Aku balik lagi nih. Makasih udah baca cerita ini dan aku juga minta maaf kalau ada yang salah.

Oh iya, itu di atas ada video cover dari salah satu penyanyi yang aku suka banget. Itu anggap aja kayak Mario sama Carra yang nyanyi.

Kalian ada pertanyaan ga mengenai cerita ini? Kalau ada jangan sungkan untuk bertanya ya:)

Jangan lupa buat vote, komen dan share cerita ini ke teman kalian. See u next chapter, byee~

Venganza✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang