Klikk!! Klikk!!
Suara pelatuk yang baru saja di tarik terdengar nyaring. Terlihat seorang namja berambut pirang tengah membidik melalui lensa bidiknya. Sasaran sudah berada tiga ratus meter di depannya. Tangannya bersiap untuk menarik senapannya dan meluncurkan pelurunya. Tapi sudah hampir lima menit berlalu, namja itu sama sekali tak menembakan pelurunya.
"Turunkan senapanmu, Felix-ah."
Namja berambut pirang itu, Lee Felix, menurunkan senapannya. Ia menghela nafas panjang. Sosok yang memberikan perintah berjalan mendekati Felix. Ekspresinya terlihat lelah.
"Kelemahanmu, Felix-ah. Ini kelemahanmu. Kau terlalu mengulur waktu." ucap namja dengan potongan rambut undercut itu, Seo Changbin.
"Mian, hyung. Hanya saja, aku menunggu timing yang tepat."
"Ini latihan, Felix-ah. Menunggu timing memang perlu, tapi menghabiskan waktu, itu yang sia-sia. Kau harus melatih kecepatan perkiraan menembakmu."
"Araseoyo, hyung." jawab Felix dengan menundukkan kepalanya. Changbin menghela nafas pelan.
"Kau sudah melakukan yang terbaik, Felix-ah. Istirahatlah." ucap Changbin dengan menepuk pelan bahu Felix. Membuat namja pirang itu mendongakkan kepalanya dan mengulas senyum cerahnya.
Cklek..
Pintu ruang latihan terbuka. Menampilkan Minho dan Hyunjin. Mereka baru saja keluar mencari makan bersama dengan Woojin dan Jihun. Tapi, kedua Park itu berpisah dengan Minho dan Hyunjin di tengah jalan.
"Apa kau sedang mendongeng, Changbin-ah? Lihatlah Felix. Sampai tersenyum cerah seperti itu." ucap Minho sambil berjalan kearah tempat duduk di sana. Hyunjin meletakkan kresek di meja sebelum duduk di sebelah Minho.
"Mendongeng apa, hyung? Aku hanya mengajarinya menghemat waktu." ucap Changbin. Ia merangkul Felix membawanya mendekat kearah Minho dan Hyunjin.
"Mengajari menghemat waktu sampai Felix tersenyum layaknya matahari pagi seperti itu? Kurasa kau mendongengi namja pirang ini tadi." ejek Minho dengan mengusak rambut Felix.
"Changbin hyung benar-benar mengajariku menghemat waktu, Lino hyung. Mendongeng apa? Hyung kira aku anak kecil?" celetuk Felix dengan wajah cemberutnya.
"Kau memang masih kecil untuk kami, Felix-ah." ucap Changbin dengan mengusak rambut pirang Felix.
"Changbin hyung!! Aku bukan anak kecil!" kesal Felix dengan bibir cemberutnya. Membuat Minho dan Changbin tertawa melihat tingkah maknae mereka.
Changbin dan Felix mengambil tempat di kursi yang masih kosong. Mereka mengambil kresek itu dan membukanya. Itu makanan pesanan Changbin dan Felix.
"Lino hyung, dimana es krim pesananku?" Felix mengobrak-abrik isi kresek itu. Mencari keberadaan es krim pesanannya.
"Es krim? Aku tak membeli es krim. Kau bilang, kau bukan anak kecil. Jadi, aku tak membeli es krim. Hanya anak kecil yang boleh memakan es krim." ucap Minho dengan senyum mengejeknya. Changbin hanya tertawa kecil melihat Minho yang menjahili Felix.
"Teori macam apa itu, Lino hyung? Sudahlah. Aku akan beli sendiri." ucap Felix dengan nada kesalnya. Namja pirang itu beranjak dan hendak pergi dari sana. Tapi, tangannya di tarik Changbin membuat namja pirang itu kembali duduk.
"Kau ingin kabur dari latihanmu? Tidak akan kubiarkan." ucap Changbin sambil memakan rotinya. Felix memasang wajah cemberut ketika Changbin mengetahui niat terselubungnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Flower [END]
FanfictionSiapa yang menginginkan terjun ke dunia hitam? Tidak ada yang menginginkannya. Hanya saja, tidak ada pilihan lain. Mau tak mau, gelapnya dunia hitam tetap akan dilewati. Main Cast: Kim Namjoon (38 years old) Min (Kim) Yoongi (23 years old) Kim Ta...