[25] Open

2.5K 232 264
                                    

Pagi menyapa. Terlihat cerah dengan langit biru membentang luas di angkasa. Tapi sepertinya, itu tidak sama dengan wajah seorang Kim Taehyung. Namja alien itu terlihat menatap kosong kearah depan. Bahkan mengabaikan roti tawar yang sudah di siapkan Hyesun.

Tap! Tap! Tap!

Suara langkah kaki terdengar menuruni tangga. Seorang namja pucat berjalan dengan langkah biasanya menuju dapur. Menarik kursi dan mendudukkan dirinya disana. Ekspresi wajah Yoongi sama sekali tidak jauh berbeda dengan Taehyung. Namja pucat itu juga menatap kosong kearah depan.

"Ah, badanku pegal semua."

Suara Jackson terdengar. Suara langkah mendekat kearah dapur juga terdengar. Jackson mengambil gelas dan menuangkan air lalu meneguknya. Ia melirik kearah dua namja yang hanya diam sejak dirinya masuk ke dapur.

"Ya, neoheui gwaenchana?" (..., kalian baik-baik saja?) tanya Jackson setelah meletakkan gelasnya di tempat semula. Ia menghampiri Yoongi dan Taehyung yang sama sekali tidak menjawab pertanyaan Jackson. Membuat Jackson begidik ngeri melihat keterdiaman dua namja yang biasanya akan berisik di pagi hari.

"Sebaiknya aku kembali ke kamar, sebelum aku ikut menjadi seperti mereka." gumam Jackson, berlari kembali masuk ke kamarnya.

Hanya tercipta keheningan antara Yoongi dan Taehyung. Keduanya tengah asik berkutat dengan pikiran masing-masing. Hingga helaan nafas panjang lolos begitu saja dari bibir tebal Taehyung. Namja alien itu terlihat memijit pangkal hidungnya. Sepertinya kepalanya terasa pening.

"Kenapa kau diam saja?" tanya Yoongi, yang masih setia dengan tatapan kosong dan wajah datarnya. Taehyung menoleh kearah hyungnya itu.

"Mirror please, hyung. Kau sendiri juga diam sejak tadi." cibir Taehyung, tanpa ada rasa takut. Yoongi melirik tajam kearah Taehyung lalu menghela nafas panjang.

"Aku.. sedang memikirkan sesuatu. Kau sendiri? Kenapa diam? Ada masalah di sekolah?"

"Ani. Ada sesuatu yang menggangguku."

"Mwol?"

"Mimpiku."

Yoongi menoleh kearah Taehyung. Namja alien itu terdiam dengan ekspresi yang tidak bisa di artikan.

"Mimpi?" beo Yoongi, Taehyung memgangguk. Ia terlihat berpikir sejenak.

"Mimpi macam apa itu?" tanya Yoongi, penasaran. Taehyung terlihat menghela nafas panjang.

"Aku tidak tau harus mengatakan itu mimpi buruk atau bukan, hyung." ucap Taehyung membuat Yoongi mengernyitkan dahi.

Tap. Tap. Tap.

Baru saja Yoongi ingin buka suara, tapi suara langkah kaki membuat dua namja itu menoleh bersamaan.

"Uhuk!! Uhukk!!"

Disana, Jungkook baru saja menuruni tangga dengan tangan yang terus menutupi mulutnya. Suara batuk yang terdengar keras memekakkan telinga. Membuat Yoongi dan Taehyung mengernyitkan dahi dalam.

"O-oh.. h-hyungdeul.. mianhae.. ekhmm!! Suaranya ekhm! mengganggu kalian, ya? Mianhae." ucap Jungkook dengan suaranya yang terdengar serak. Bahkan tersendat-sendat karena menghilang.

Namja kelinci itu membungkuk sekilas lalu berjalan pergi. Mengabaikan niat awalnya yang hendak mengambil air minum karena tenggorokannya sakit. Yoongi dan Taehyung hanya diam di tempat mereka.

"Kau merasakannya, Tae?" tanya Yoongi, tanpa menoleh kearah Taehyung.

"Ne, hyung. Ada.. yang aneh dengan si sampah itu."

Angel's Flower [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang