Dengerin ya dengerin. Eh, ini kan tulisan. Baca ya baca.
Kmaren gk mksud bwt php double up. Asli, lupa. Langsung ilang gk inget gtu. Jdi ya, sbagai gntinya, skrang rei lngsung up double skaligus. Biar gak lupa lgi. Ksian reader pda nunggu psti. :( mian.
Sumpah ya. Rei gak mksud php. Rei lupa. 😭
Oke oke. Jan kbanyakan bacot lah. Lngsung aja cuss.
Tap!
Tap!
Tap!
Suara langkah kaki yang terdengar terburu-buru, terdengar di sepanjang lorong kantor. Beberapa karyawan yang membungkuk memberi hormat diabaikan begitu saja. Seungcheol yang mengekor di belakang juga terlihat kewalahan menyusul sajangnimnya.
"Sajangnim, gwaenchaneuseyo? Apa ada yang terjadi?" tanya Seungcheol, bingung melihat Namjoon terburu-buru.
Namjoon berhenti tiba-tiba. Membuat Seungcheol hampir saja menabrak punggung Namjoon. Beruntung ia cepat berhenti. Namjoon berbalik, menghadap Seungcheol.
"Choi biseo."
"Ne, sajangnim?"
"Apa jadwalku hari ini?" tanya Namjoon. Seungcheol segera membuka IPad di tangannya. Melihat jadwal Namjoon di hari ini.
"Rapat evaluasi di jam sepuluh. Lalu dilanjutkan, rapat dengan klien jam sebelas. Setelah istirahat makan siang, ada jadwal untuk mengunjungi anak perusahaan di Jejudo. Jam tiga sore, sajangnim harus ke Busan untuk menandatangi beberapa kontrak disana. Jam empat sore, ada pertemuan dengan Mister Mixcalistern dari Inggris di hotel. Itu jadwal hari ini, sajangnim." jelas Seungcheol. Kembali menatap Namjoon yang terlihat mengangguk-angguk paham.
"Itu artinya, aku sangat sibuk hari ini, kan?"
"Ne, sajangnim. Majseumnikka." (Ya, presdir. Benar sekali.)
"Geurae." Namjoon mengangguk. Dia mendongak menatap Seungcheol. "Aku serahkan semua padamu, Choi biseo."
"Ne?" Seungcheol bingung sendiri. "A-ani- kenapa diserahkan pada saya? Sajangnim sendiri?"
"Ada yang harus aku urus sekarang. Jadi, aku serahkan semuanya padamu. Kau ambil alih seluruh jadwalku hari ini, akan aku beri bonus berlipat padamu nanti. Aku pergi."
Namjoon menepuk bahu Seungcheol dua kali sebelum berlalu pergi. Meninggalkan Seungcheol dengan berbagai macam pikirannya.
"Kim sajangnim.. aku tidak bisa berbahasa inggris. Bagaimana bisa aku menghandle semuanya, sajangnim?? Sajangnim!"
Teriakan frustasi Seungcheol hanya mendapat kesunyian. Namjoon sama sekali tak menjawab karena sudah berlalu sangat jauh. Dan beberapa karyawan yang lewat, hanya bisa menahan tawanya. Mereka tidak ingin menertawakan sekertaris sajangnimnya. Meski tingkah Seunghceol memang mengundang siapapun untuk menertawakannya.
.
.
.
"Eotteosseumnikka?" tanya seorang namja, tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Masih belum." Seorang yeoja menghembuskan asap rokok yang baru saja dihisapnya.
"Lalu.. kapan anda akan melakukannya?" ucap namja itu dengan menekan kata anda. Yeoja di sampingnya hanya melirik sinis dan kembali melempar pandangan kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Flower [END]
FanfictionSiapa yang menginginkan terjun ke dunia hitam? Tidak ada yang menginginkannya. Hanya saja, tidak ada pilihan lain. Mau tak mau, gelapnya dunia hitam tetap akan dilewati. Main Cast: Kim Namjoon (38 years old) Min (Kim) Yoongi (23 years old) Kim Ta...