"Aish, sebenarnya dimana dia?"
Terlihat Mingyu tengah sibuk mengotak atik ponselnya. Mendial nomor yang sama berulang kali. Tapi, tetap tidak mendapat jawaban dari ujung sana.
"Aish!! I jinjja saekki. Eodiseo?! Aish, dabdabhae jinjja!!" (... Sialan satu ini. Dimana kau?! ..., aku benar-benar frustasi!!) erang Mingyu, frustasi karena panggilannya tidak angkat satu pun.
"Ya, neo wae geurae? Deureo olliji anha?" (Ya, kau kenapa? Tidak diangkat?) tanya Bangchan yang melihat sepupunya panik dan berkali-kali menempelkan ponselnya ke telinga.
"Hana do eobseo!! Dimana Jungkook sebenarnya?" (Satu pun tidak di angkat!!) ucap Mingyu, panik. Ia meletakkan ponselnya setelah hampir dua puluh kali mencoba menghubungi Jungkook.
"Mungkin dia sedang sibuk. Sudahlah, nanti saja."
"Ya, Bangchan-ah. Ini sudah dua hari Jungkook tidak masuk sekolah. Bahkan tanpa kabar sama sekali. Ponselnya sulit di hubungi ketika dia menghilang. Apa itu tidak aneh?"
"Itu memang aneh. Tapi, kita tidak bisa melakukan apapun, Mingyu-ya. Lagipula sudah ada surat yang mengatakan Jungkook izin selama lima hari, kan? Geokjeonghajima." (... Jangan khawatir.)
Perkataan Bangchan memang benar. Surat izin Jungkook selama lima hari sudah di terima sekolah. Tapi, hal itu tetap saja membuat Mingyu tidak bisa berhenti memikirkan Jungkook.
"Ya, geumanhae. Mungkin Jungkook sedang sibuk, dan tak bisa menjawab telfonmu sekarang. Coba saja nanti sepulang sekolah." ucap Bangchan mencoba menenangkan sepupunya.
"Bangchan-ah. Apa kau tak merasa kalau selama ini Jungkook selalu menghilang?" tanya Mingyu sambil menatap lurus kedepan.
"Maksudmu?" Bangchan mengerutkan dahinya.
"Jungkook selalu menghilang tiba-tiba. Jarang datang ke sekolah. Apa kau tidak merasa jika ada sesuatu yang disembunyikan Jungkook?"
"Disembunyikan bagaimana?"
"Pasti ada yang dikerjakan namja kelinci itu ketika menghilang dari sekolah. Dia tidak mungkin menghilang tiba-tiba jika tidak melakukan sesuatu. Kau paham maksudku kan, Bangchan-ah?" tanya Mingyu. Ia terlihat sangat antusias.
"Araseo. Araseo. Aku sangat paham denganmu, Mingyu-ya. Aku juga memikirkan Jungkook. Tapi, kita tidak bisa melakukan apapun." ucap Bangchan. Namja kalem itu merangkul Mingyu.
"Ya, Mingyu-ya. Kita berdua adalah sahabat Jungkook. Mengkhawatirkan sahabat memang tidak masalah. Tapi, Jungkook juga memiliki sisi privasi yang tidak bisa diganggu siapapun. Termasuk sahabatnya. Jadi, kita tidak bisa melewati batas privasi itu. Kecuali Jungkook sendiri yang memperbolehkannya." ucap Bangchan, mencoba memberi pengertian pada sepupunya itu.
"Araseo. Ah, neomu baegopa." Mingyu memegang perutnya yang keroncongan. Karena sibuk menelfon Jungkook, Mingyu sampai lupa mengisi perutnya.
"Aku akan makan siang sekarang." Mingyu hendak berjalan keluar kelas. Tapi, kerah belakang seragamnya di tarik oleh Bangchan. Membuat Mingyu tercekik karena kerah bajunya di sentak oleh sepupunya.
"Ya!!" sentak Mingyu yang kesal karena Bangchan menyentak kerah seragamnya.
"Neo eodiga?" (Kau mau kemana?) tanya Bangchan, tanpa rasa bersalah.
"Kapeteria geureochi." (Tentu saja kantin.)
"Kapeteria mwol? Jam istirahat sudah selesai sejak tadi. Sekarang jam pelajaran Moon ssaem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Flower [END]
Hayran KurguSiapa yang menginginkan terjun ke dunia hitam? Tidak ada yang menginginkannya. Hanya saja, tidak ada pilihan lain. Mau tak mau, gelapnya dunia hitam tetap akan dilewati. Main Cast: Kim Namjoon (38 years old) Min (Kim) Yoongi (23 years old) Kim Ta...