[20] The Girls

1.6K 208 193
                                    

Sebuah ruangan dengan dekorasi yang simpel terlihat sepi sore ini. Hanya seorang namja yang tengah duduk terdiam di balkon apartemennya. Menatap lurus kedepan, melamun lebih tepatnya.

"Ya, neo wae geurae, Yongmin-ah?"

Sebuah suara membuat namja yang di panggil Yongmin itu menoleh. Seo Yongmin melihat ada namja lain yang berjalan kearahnya dengan memegang sebuah cangkir.

"Minumlah." Namja itu memberikan cangkir berisi coklat panas pada Yongmin.

"Gomawo, Kyunmin hyung." jawab Yongmin, sambil mengulas senyum tipisnya.

"Kenapa kau duduk disini? Aku rasa kau tidak sedang menikmati pemandangan sore. Wae? Iri isseoseo?" (... Ada masalah?) tanya namja bernama Shin Kyunmin itu.

"Aniya, hyung. Hanya saja.. aku masih memikirkan namja yang tidak sengaja bertemu di taman tadi siang."

"Ah, namja yang mengejarmu dan tertabrak mobil itu?"

"Ne, hyung. Aku penasaran, kenapa namja itu terus memanggilku Felix dan mengatakan kalau aku ini adiknya?"

"Bukankah kau bilang, dia salah orang? Mungkin kau dan adiknya itu, mirip saja."

"Geulsae, hyung. Sekarang saja.. aku bingung."

"Bingung kenapa?"

"Aku mencemaskan namja tadi. Apalagi ketika melihatnya tertabrak mobil di depan mataku. Aku.. aku merasa begitu sedih, hyung." Yongmin memasang wajah sendunya.

"Dirumah sakit pun, namja itu tiba-tiba menghilang ketika aku mencari dokter. Bagaimana kondisinya di luar sana, hyung? Apa dia akan baik-baik saja? Apa ada yang menolongnya? Aku.. aku terus memikirkan hal itu, hyung." Yongmin menundukkan kepalanya.

Kyunmin mengusap rambut adik, bukan kandungnya, itu. Mengulas senyum hangat.

"Minum coklat panasnya. Pikiranmu mungkin sedikit kacau karena melihat kecelakaan di depan matamu. Setelah menghabiskan coklatnya, segera istirahat. Araseo?" ucap Kyunmin. Yongmin hanya mengangguk. Kyunmin berjalan masuk ke apartemen, meninggalkan Yongmin yang kembali melamun di balkon.

Kenapa aku merasa tidak asing dengan namja tadi? Siapa namanya? Seo Changbin? Bahkan marganya sama denganku. Siapa sebenarnya dia? Ani. Siapa aku sebenarnya?

.

.

.

Suasana sebuah apartemen mewah terlihat sepi. Ya, karena si pemilik apartemen tengah cuddling dengan kekasihnya, ah, lebih tepatnya calon suaminya.

"Entah hanya perasaanku atau memang benar adanya. Kau terlihat lebih manja hari ini, Jennie-ya." ucap Taehyung, menunduk guna melihat wajah yeoja di pelukannya itu.

"Mungkin benar adanya. Hari ini, aku ingin cuddling denganmu sepuasnya, Taehyungie. Karena besok sudah hari pernikahan kita, aku yakin akan sangat sibuk dan tidak bisa bermanja denganmu." jawab Jennie dengan menyamankan posisi kepalanya di dada bidang Taehyung.

"Sebelum kita menikah besok, ada yang ingin aku tanyakan padamu, Jennie-ya." ucap Taehyung, mengusap puncak kepala Jennie.

"Hm? Bertanya apa?"

"Jika misalnya aku ini bukan orang baik, apa kau mau menikah denganku?" tanya Taehyung, menatap lurus kearah televisi yang menampilkan acara komedi.

"Heum? Pertanyaan apa itu, Taehyungie?"

"Sudahlah, jawab saja."

"Tentu saja, aku mau menikah denganmu. Karena meski kau bukan orang baik, tapi aku yakin hatimu tidak seperti itu." jawab Jennie, mendongak untuk menatap wajah Taehyung dari bawah. Taehyung mengulas senyumannya dan mengecup puncak hidung Jennie, membuat yeoja itu tertawa kecil lalu kembali menonton televisi.

Angel's Flower [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang