18; Kesalahan terbesar

69 10 0
                                        

---oOo---


Arran POV

Dyo yang baik hati membiarkan gue nemenin Chanyeol di UKS. Sekarang, manusia tinggi itu lagi ditangani sama dokter yang bertugas disini.

"Luka kepala nya nggak terlalu serius, cuma ya lumayan banyak ngeluarin darah."

Gue belum berhenti netesin air mata sampai sekarang. Ya gimana ya, bukan nya lebay atau apa. Tapi gue shock banget. Coba deh kalian bayangin, orang yang kalian sayang (?) harus terluka dalam waktu sesingkat ini? Mendadak banget woi! Apalagi ini lukanya sampai ngeluarin darah kan?!

"T-terus gimana bu?"

Ibu UKS yang lagi ngeberesin peralatan nya itu menjawab, "Nggak apa-apa ko, nggak ada luka terlalu serius. Ya saya rasa sih yang duluan jatuh itu sikut nya," Ibu UKS itu nunjukin luka sikut Chanyeol yang lumayan parah, "Jadi kepalanya masih aman, walaupun terluka."

Gue meringis, "Pasti sakit ya bu?"

"Hem, kalau dia udah sadar nanti dia bakal ngerasain perih sama linu nya."

Gue menghela nafas, "Lagian ada ada aja sih."

"Ya namanya musibah neng, nggak ada yang tau," Ibu UKS ini taruh peralatan nya di lemari, "Arran jagain aja dulu disini ya, ibu ada urusan sebentar."

"Nanti kalau udah sadar di apain bu?"

"Kasih minum aja, biar tenaganya balik lagi."

"O-oke, makasih bu."

Ibu itu ngangguk, dia pergi keluar ninggalin gue sama Chanyeol.

Sejenak, gue natap Chanyeol yang sekarang lagi terlelap di bawah alam sadar nya. Gue duduk di sebelah dia tanpa mengalihkan perhatian gue dari wajahnya.

"Kenapa lo harus bikin gue khawatir sih? Lo nggak tau ya kalau gue ini mau lupain lo?! Kenapa sekarang lo malah bersikap kaya gini?! Ha?! Kenapa?!"

Gue menggenggam tangan kanan Chanyeol sambil menundukkan kepala, "Lo itu milik Rose! Jadi please jangan bikin gue jadi orang yang susah buat sadar diri, Cey."

Kalau dipikir-pikir, Chanyeol ini kaya mainin gue. Ya ga sih? Dia punya Rose, tapi dia bersikap seolah-olah kalau dia ini menyukai gue.

Apa di sini cuma gue yang merasa kaya gitu?

"Hhngg..."

Anjir! Chanyeol udah sadar?

Gue mengangkat kepala supaya bisa bertatapan sama Chanyeol, dan bener aja! Ternyata dia udah sadar!

"Lo udah sadar?! Lo nggak ngelindur kan?! Lo nggak pura-pura?!"

Chanyeol menggelengkan kepala nya lemas

Gue tersenyum tenang, "Lo mau minum? Biar gue ambilin dulu ya."

Bukan nya ngebiarinin gue pergi, Chanyeol malah balas genggaman gue.

"Kenapa?! Ada yang sakit?! Mau gue panggilin Ibu UKS?"

"Kenapa lo nangis?"

Mampus! Aing skakmat!

Chanyeol menatap gue dengan tatapan menuntut.

Uaaahhh! Aing kudu ottoke?!


BRAK!


[1] Universe; Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang