30; Arran tersakiti

48 9 0
                                    

---oOo---


Author POV

Dilain tempat...

Lisa, Jennie, Rose sama Jisoo lagi ngumpul. Ini pan hari minggu, jadi udah rutinitas mereka buat ngumpul-ngumpul. Mau itu ngumpul di cafè, dirumah Rose, pokonya mereka mah ngumpul. Asalkan jangan ngumpul di kuburan aja, serem.

"Rose." Itu yang manggil si Lisa

Rose yang lagi makan kuaci cuma nyaut seadanya, "Hem?"

"Lo curiga nggak sih sama Arran?" Lisa mancing Rose

Si Rose mah sensitif banget sama yang namanya 'Arran'. Makanya dia langsung natap si Lisa secara sinis. "Ngapain ngomongin dia?"

"Y-ya, gue cuma nanya aja. Lo nggak curiga emang sama dia?" Lisa mulai gugup

"Kenapa gue harus curiga?" Rose masih mode sinis

Jisoo sama Jennie nyimak sambil makan kuaci. Mantep mamank!

"Y-ya siapa tau aja lo curiga gitu sama postingan mereka."

Rose nekuk alis nya tajam, setajam silet. Tapi boong! Yhaaa.

"Postingan siapa sih?!" Rose mah nggak mau nyelo.

Jennie konek, dia jadi nyambung. "Itu lho postingan instagram! Yang si Chanyeol bikin caption bad, terus si Arran bikin caption janjii ga nakal-nakal lagi."

"Emang itu postingan nya ngapa?!" Maaf, Rose kalau lagi kangen sama Chanyeol suka rada buffering.

Lisa sama Jennie menghela nafas, kalau udah kaya gini mereka mah suka males. Serius dah. Kalau boleh milih, mereka lebih milih ngadepin yang bego sekalian. Daripada bego nya setengah doang, kaya Rose.


🌱🌱🌱


Arran POV

Yeay! Akhirnya gue dan keluarga udah sampai di Bandara Soetta dalam keadaan sehat walafiat. Dan sekarang ini kita semua mau ke apartemen yang bakal jadi tempat tinggal gue sama Chanyeol.

"Kamar nya ada berapa dah, Cey?" Tanya gue.

Chanyeol yang lagi minum ice americano ngejawab, "Cuma 2"

Gue cuma mengangguk. Bersyukur karena ada 2 kamar di apartement nanti, jadi ya gue sama Chanyeol bisa tidur secara terpisah.

Hehe nda siap ath cuk tidur bareng Chanyeol.

Takut jantung gue merosot sampe mata kaki.


Drrrttt... dddrrrtt...


"Hp siapa tuh?" Tanya Chanyeol

Gue cek si tipis, kaga napa napa dia. Kaga geter sama sekali.

"Hp lo kayanya." Ucap gue

Chanyeol ngambil Hp nya dari dalem tas kecil yang dia bawa, dan ternyata bener. Ada telpon masuk dari...




























Rose.

Bukan nya langsung angkat telpon dari Rose, si doi malah natap gue dulu. Kaya minta izin gitu, hwahwahwa.

"Angkat lah Cey, jangan dikacangin." Ucap gue sesantai mungkin. Padahal boro-boro santai, ini lope lope di hati gue mulai pudar njir.

"Ada mama lah." Bisik nya

Gue lirik Mama Mama dan Ayah Papa yang jalan di depan kita berdua, "Santai. Tar biar gue yang urus."

"Yaudah, lo jalan duluan sama mereka ya."

"Ashiappp!!!"

Chanyeol ngangguk, dia berhenti jalan dan angkat telpon Rose.

"Hallo."

Ya gue mah kan orang nya nggak kepo-an ya, makanya gue jalan aja dibelakang Mama sama Mama Park. Gue jalan santuy beud, sampai akhirnya mereka sadar kalau gue jalan sendirian.

"Lho, Chanyeol mana nak?" Tanya Mama Park

"Itu mam, disana," Gue nunjuk ke belakang. "Dia lagi telponan sama temen nya."

"Terus kenapa kamu nggak nungguin dia?" Itu Mama gue yang nanya.

Ya kalau gue temenin, sama aja gue nyakitin hati gue sendiri. Kan? Hwahwahwa.

"Nggak ah mam, ga enak. Siapa tau itu privasi kan?" Ngeles teroshhhh ya akoh!

Bukan nya curiga, Mama Park malah senyum. "Istri yang baik."

Iyaya baik sekali ya gue. Hooh, saking baik nya sampe lupa buat ngebahagiain diri sendiri . Anjas. Badas. Sadap.

Quote from gue: Aku adalah gadis biasa yang berubah menjadi puitis ketika sedang patah hati.

#Arrantersakiti2k19


---oOo---

[1] Universe; Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang