Universe - Part 56; Pamit

60 7 1
                                    

"Dia yang tak pernah jujur tentang luka...
  Ibu..."



🌱🌱🌱

Hal pertama yang gue rasain waktu bangun tidur adalah jari jari Chanyeol yang menyisiri rambut gue. Entah apa yang lagi dia lakukan, tapi itu cukup mengganggu tidur gue.

"Ngapain sih?" Tanya gue dengan suara khas orang bangun tidur

"Mainin rambut lo." ucapnya

Gue narik tangan Chanyeol supaya menjauh dari rambut gue. "Lepasin ah."

"Pinjem sebentaran ish, pelit banget."

"Lo kan punya rambut."

"Tapi rambut lo beda sama rambut gue."

"Tck. Rese."

Daripada pagi pagi gini gue baku hantam sama Chanyeol, mendingan gue ngalah (lagi).

"Jangan pernah potong rambut lagi ya ran." pinta nya

"Hem."

"Janji?"

"Kalau inget."

Chanyeol mendengus geli.

Gue engga tau abis mimpi apa semalem, si caplang ini malah ngomongin satu hal yang bikin gue merinding bukan main.

"Semoga aja nanti anak kita rambut nya kaya lo."

Gila kan?

Maaf maaf aja nih ya, bukan nya gue engga mau punya anak sama dia. Cuma kan.... gitu aja ga pernah. Jadi gimana mau punya anak? Dan lagipula gue engga mau melakukan itu.

"Hem." iyain aja dulu dah

Pergerakan tangan Chanyeol berhenti, "Lo pengen punya anak?"

"Hem."

"Berarti lo mau-"

"Ga."

"Terus gimana kita mau punya anak kalau ga-"

"Bikin, dari tepung!"

"Engga sekalian aja pake sagu?"

"Nah boleh, bisa diatur dah."

"Arran~ ish serius!"

"Serius serius amat."



Tinnong!




Ada tamu guys.

"Buka pintu sana." ucap gue

"Lo aja sana."

"Gue masih ngantuk."

"Ish! Iya deh iya!" Chanyeol beranjak dari ranjang sambil ngedumel, "Siapa sih yang pagi pagi gini dateng ke rumah orang? Ganggu aja!"

Gue cuma bisa terkekeh denger gerutuan nya Chanyeol. Lagian koplak banget, orang kita ga ngapa ngapain. Ngeganggu darimana nya coba, dasar badak.

"Arran, ada Mama." ucap Chanyeol dari sela sela pintu

Gue lirik Chanyeol, "Mama siapa?"

"Mama Kim."

Lah, tumben amat Mama kesini.

Gue beranjak dari ranjang, dan nyusul Chanyeol yang masih berdiri di depan pintu kamar.

"Udah disuruh masuk?" Tanya gue

"Udah, Mama lagi diruang tamu. Pengen ketemu lo katanya." bisik Chanyeol

"Yaudah." gue samperin Mama, begitu juga dengan Chanyeol. Dia ngebuntutin gue.

"Mamaaaa~" sapa gue

"Arran~" Mama nyapa balik

Gue cium tangan Mama, cium kedua pipi nya dan duduk dihadapan nya. Sedangkan Chanyeol duduk disamping gue

"Tumben mam kesini, ada apa?" Tanya gue

"Hemmm sebenernya Ma-"

"Bentar mam. Cey tolong bikinin Mama minum dong." Sekali kali ngebabuin si Ceye ㅋㅋㅋ

"Ih ga usah! Mama cuma mau pamit." ucap Mama dengan wajah nya yang panik.

Pamit?

Kaya ria ricis aja. Ciah!

"Pamit?" Gumam Chanyeol

"Emang Mama mau kemana?" Tanya gue

"Mama mau ke..  Canada." ucap Mama dengan suara yang kecil

"Canada?! Mama mau ketemu kak Jaehyun?!" Pekik gue

Mama menggeleng, "Engga ran, Mama..... ada urusan disana."

"Urusan sama Kak Jaehyun kan?!" Ucap gue

"Engga, ini ga ada hubungan nya sama dia."

Gue mendadak lesu. "Yahh, kirain mau ketemu kak Jaehyun."

Mama tersenyum, kecil. "Mama mau berangkat sekarang, makanya pagi-pagi Mama udah kesini."

"Hah?! Sekarang?!" Ucap gue dan Chanyeol

Mama menganggukkan kepala, "Iya hehe. Jadi Mama mau pamit dulu sebelum pergi, Mama juga mau minta tolong sama Chanyeol."

"Minta tolong apa ma?" Tanya Chanyeol

"Tolong jaga Arran, dia cewe manja yang suka nya nyusahin orang. Mama mohon, jangan sakitin Arran. Mama tau hubungan backstreet itu ga enak, tapi usahain jangan pernah saling menyakiti. Okey?" Ucap Mama dengan mata yang berkaca-kaca

"Iya ma, Chanyeol janji ga bakal nyakitin Arran."

Janjimu itu busuk mas.

"Buat Arran juga. Jagain Chanyeol, nurut sama dia, dengerin apa kata Chanyeol, hormatin Chanyeol. Dia yang sekarang bertanggung jawab atas kamu."

"Iya ma" ucap gue

"Kalian harus bahagia, Mama yakin kalian bisa bahagia!"

"Ma..."

"Jaga diri baik baik hem? Mama sayang kalian!"

"Mama engga lama kan disana?" Tanya gue dengan alis yang bertautan

Mama mengangguk

"Janji?"

"Mama ga bisa janji sayang."

"Ma..."

Mama ngelirik jam tangan nya, "Mama harus pergi sekarang." Malaikat tanpa sayap yang gue punya itu beranjak dari sofa, begitu juga dengan gue.

Mama hendak pergi ke arah pintu dengan tergesa-gesa, namun gue segera memeluk nya.

"Ma... janji sama Arran kalau Mama bakal balik lagi..."

Bibir Mama yang selalu menasehati gue tersenyum kecil, tangan halus nya mengusap surai gue.

"Iyaa sayang."

"Mama ga boleh pergi lama lama! Mama kan belum sempet gendong cucu dari Arran sama Ceye."

"Iyaa cantik... Mama bakal balik lagi. Mama minta maaf ya... Mama mohon, setelah ini jangan pernah membenci Mama. Okay?"

"Arran engga punya alasan buat benci sama Mama..."

"Janji?" Ucap Mama seraya mengacungkan jari kelingking nya

Gue menatap Mama dengan mata yang berkaca kaca, "Janji!" Ucap gue seraya menautkan kelingking di jari Mama

"Malaikat kecil Mama..."

[1] Universe; Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang