---oOo---
Arran POV
Sumpah dah ya, gue punya temen bawel bawel banget anjir. Jadi pengen tau, itu emak nya ngasih makan apaan sih?!
"TAI! JAWAB GUE!"
"LO MAU NIKAH SAMA SIAPA BANGSOEL?!"
Sekarang ini, gue lagi ngaca sambil dengerin ocehan nya Yeri, Hana dan Jeha. Lewat telepon.
"Gue mau nikah sama anak nya temen Mama."
"KAPAN?!!!"
"BERARTI LO BERHENTI SEKOLAH DONG?!"
"Nggak lah! Gue tetep sekolah, cuma ya gue udah menikah. Pernikahan ini juga dirahasain ko, yang tau palingan cuma kalian sama anak EXO."
"Kenapa lo mau sih ran?"
"Nggak tau, gue ngerasa udah nggak punya tujuan aja. Makanya gue terima perjodohan ini. Lagipula, gue nggak mau jadi anak yang berdosa."
Yeri berdecih, "So suci!"
"Gue emang suci lah."
Tok! Tok! Tok!
"Ran, udah rapi belum?"
Gue noleh ke arah pintu, "Belum ma, kenapa?"
"Keluarga calon udah datang."
"Tunggu sebentar lagi."
"Cepat ya, nak."
Gue menatap lesu ke depan cermin, dan juga memikirkan kemirisan yang lagi gue hadapi.
Apa ini benar-benar akhir dari segala nya? Akhir dari cerita perjuangan gue buat mendapatkan Chanyeol?
Ah, lebih tepat nya merebut? Ha ha.
"Hallo Arran?!"
"Gue tutup ya, calon nya udah datang."
Pip!
Gue menghela nafas kasar sebelum benar benar pergi dari kamar. Hueeee, gue degdegan parah cuk. Mau berhadapan sama calon suami nih ha ha
Ya semoga aja mama tau suami yang pas buat gue, ya kan ya kan?
"Bismillah."
Gue keluar kamar sambil nundukin kepala, ya spik spik mainin hp lah. Jalan ke ruang tamu tuh biasanya gue nggak degdegan kaya gini, tapi sekarang rasanya beda.
Rasanya kaya mau di introgasi sama polisi. Serius dah.
"Nah, Park. Ini Arran, anak saya." Ucap Ayah
Gue yang masih nunduk membungkukkan badan di depan mereka, "Hai tante, om." Sapa gue
"Ran, salim dong."ucap Mama
"Ah iya, Arran lupa." Gue jalan ke arah wanita paruh baya yang pake dress biru dongker, ya sama kaya yang gue pakai sekarang.
Gue mencium tangan nya, dengan posisi yang masih menunduk. Sampai calon ibu mertua gue ini kesel sendiri. Dia ngangkat dagu gue pake jari telunjuk nya. Dan...
Ta-da!
"Kamu cewek yang waktu itu nganterin Ibu ke ruangan nya Pak Shindong kan?"
What the-?!
I-ini emak nya Chanyeol?
"Jadi Arran itu kamu, ya ampun sayang~"
Gue blank. Gue shock.
Wanita ini meluk gue cukup lama, sampai gue sadar kalau dia adalah Mama nya Chanyeol. Dan berarti....
Gue noleh ke kanan, melihat Chanyeol yang tengah tersenyum di pojokan sana.
Ya Tuhan-ku, ini maksudnya apa?
"I-ibu ko bisa ada disini?" Gue melepaskan pelukan Mama nya Chanyeol dan menatap nya heran.
"Ya jelas dong, Ibu ini calon mertua nya kamu." Ucap Mama Chanyeol
"Ha ha ha nggak nggak, gak mungkin. Ibu kesini mau ada urusan sama Mama kan?" Gue noleh ke arah Mama yang lagi bingung, "Mam, dimana keluarga calon suami aku?"
"Ran, Chanyeol itu calon suami kamu." ucap Mama
"Hahaha mama jangan bercanda, ini nggak lucu." Tau ga sih? Gue mau nangis aja rasanya.
"Wait," itu Papa Chanyeol yang buka suara, "Kalian punya hubungan apa sebelum nya? Ko Arran bisa nggak percaya gitu?"
"Kita-"
Gue putus omongan Chanyeol, "Kita nggak punya hubungan apa-apa, om."
Chanyeol natap gue nggak suka, dan gue nggak balas tatapan dia sama sekali.
"Ohhh, tapi-" ucapan Papa Chanyeol terputus karena Mama.
"Udah udah, keliatan nya Arran shock banget. Sini duduk nak." Ucap Mama
Gue duduk disamping Mama sambil memijat pelipis, puyeng cukkk! serius dah, gue nggak ngerti ini maksudnya apaan.
Aaaaaaaaaaa god! Please help me!!!!
"Ran, Mama tau kamu bingung." Ucap Mama
"Mama sama Ayah ini sahabat dekat nya orang tua Chanyeol, kita bener bener deket. Makanya waktu kamu umur 10 tahun dan Chanyeol umur 11 tahun, kita sepakat buat menjodohkan kalian berdua." Jelas Ayah.
Gue melirik ayah tajam, "Terus kenapa ayah nggak pernah bilang kalau Chanyeol ini calon suami aku? Ayah selalu ngelarang aku buat suka sama cowo lain, tanpa ayah tau kalau sebenernya-"
Ga ga ga ga! Ga mungkin gue bilang kalau gue suka sama Chanyeol. Nggak nggak!
"Sebenernya apa Ran?" Tanya Mama
Gue melengos malas, "Nggak, lupain aja."
Chanyeol yang ngeliat ketidaknyamanan dari gue, memutuskan buat ngajak gue ngobrol berdua.
"Hemm, Om, Tante. Sebelum kita bahas hal yang lebih serius, Chanyeol boleh ngomong berdua dulu sama Arran kan?" Pinta Chanyeol
"Tentu, silahkan." Ucap Ayah
Gue beranjak dari sofa, "Ikut gue." Perintah gue
Gue pergi ke taman belakang dengan Chanyeol yang ngikutin gue dari belakang
"Arran, gue tau mungkin lo bener bener shock sama perjodohan ini." Dia to the point waktu kita berdua udah sampai di taman.
"Apalagi setelah kejadian kemarin, itu pasti bener-bener nyakitin hati lo, kan? Gue minta maaf untuk itu." Lanjutnya
Chanyeol memegang kedua bahu gue, "Arran, ayo kita menikah. Gue pengen ngikutin kemauan Mama sama Papa, sebelum salah satu dari mereka pergi."
Gue nggak natap Chanyeol sama sekali. Padahal dia lagi ganteng banget sekarang, asli dah.
"Arran, gue lagi ngomong sama lo! Tolong liat gue"
"Gue udah janji sama Rose kalau gue nggak bakal ngelirik, ngeliat, apalagi natap yang menjadi milik dia." Ucap gue
"Tapi gue calon suami lo."
"Tapi lo milik Rose. Hati lo. Milik. Rose!"
---oOo---
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Universe; Our Story
Fanfiction"Gue engga butuh 1 tahun buat bisa mencintai lo, Arran. Kesederhanaan, dan ketulusan lo yang bikin gue sadar kalau kebahagiaan itu bisa didapat dari orang yang sederhana dan dengan cara yang sederhana" -Park Chanyeol "Lo semesta kecil yang Tuhan tak...
![[1] Universe; Our Story](https://img.wattpad.com/cover/193233423-64-k364167.jpg)