7

764 78 1
                                    

*
*
*
*
*
*

Happy Reading 😘😘😘

Wendy berjalan menyusuri koridor kampus menuju kantin. Senyum di bibirnya tak pernah pudar.

Hari ini tepat 2 bulan sejak Suga menyatakan cintanya padanya. Jujur Wendy sudah mulai mencintai lelaki itu. Suga adalah pria termanis di dunia, itu menurut Wendy. Suga kerap kali memberikannya kejutan-kejutan romantis belum lagi lelaki itu tak pernah absen memberikannya bunga mawar putih setiap pagi.

Ngomong-ngomong tentang kedua orang tua Wendy, mereka berdua sudah berubah. Sekarang Kimmy, Mommy Wendy memutuskan untuk berhenti bekerja agar bisa memiliki waktu lebih banyak untuk keluarganya sedangakan Rain, Daddy Wendy mengurangi waktu kerjanya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.

Dan satu lagi, Kenji menepati janjinya kepada Wendy. Bahkan Kenji kuliah di kampus yang sama dengan Wendy.

Untuk yang bertanya bagaimana Wendy dan Kenji bisa saling mengenal, jadi awal Wendy pertama kali ketemu Kenji saat mos di smp dulu dan kebetulan mereka satu regu.

Seiring berjalannya waktu Wendy dan Kenji semakin dekat. Tak jarang banyak orang yang menduga mereka berpacaran karena kedekatan mereka. Namun nyatanya Kenji dan Wendy hanyalah sebatas sahabat bahkan mereka sudah seperti saudara.

Namun setelah hari kelulusan Kenji tiba-tiba menghilang tanpa kabar apapun. Wendy mencoba mencari ke tempat-tempat yang sering Kenji kunjungi tapi hasilnya nihil.

Hingga pada suatu hari takdir mempertemukan mereka kembali dengan cara yang tak terduga.

Oh yah kalian tau? Kenji dan Suga ternyata adalah sepupu. Jadi Mama Kenji itu adalah adik dari Papa Suga. Benar kata pepatah  'dunia tak seluas daun kelor.'

"Hai guys!!" sapa Wendy seraya mendaratkan bokongnya di bangku sebelah Suga

"Oiii Wen" jawab mereka serempak kecuali Suga.

"Hai sayang" jawab Suga lalu mengecup singkat pelipis Wendy

"Disini masih ada orang woi" sindir Rose

"jadi dimohon kepada mas dan mbaknya mengerti"

"Jomblo mah gitu, spesies orang kekurangan kasih sayang makanya iri mulu sama yang punya pacar" balas Suga

"Jomblo itu kurus soalnya nggak ada yang ingetin buat makan" tambah Joy

"Jomblo itu kebanyakan anak rumahan soalnya dia di rumah mulu kasian nggak ada yang ngajak keluar. Nasibnya kek loh gitu Rose" ledek Kenji

"Fix kalian----"

Belum sempat Rose menyelesaikan ucapannya Wendy sudah lebih dulu berlari sambil menutupi mulutnya menggunakan tangan menuju wastafel.

Suga yang terkejut melihat Wendy, sontak berlari mengikuti Wendy.

_____

Sesampainya di wastafel Wendy langsung memuntahan isi perutnya.

"Huekk....huekkk...huekkk."

"Kamu nggak papa?" tanya Suga khawatir seraya memijit tengkuk Wendy

Wendy tersenyum singkat kepada Suga lalu berkata, "Aku nggak papa."

"Omg Wendy what's wrong with you sista??" tanya Rose yang baru saja muncul diikuti Joy dan Kenji dibelakangnya.

"Loe nggak papa?" tanya Kenji khawatir.

Wendy menggeleng lalu berkata, "Nggak papa kok."

"Ke dokter yuk" ajak Joy

Suga membawa Wendy kedalam dekapannya, mengelus lembut rambut Wendy.

"Kita ke dokter yah" bisik Suga tepat di telinga Wendy

"Nggak mau" tolak Wendy mentah-mentah

"nanti disuntik" lanjutnya dengan nada lirih.

"Nggak bakalan disuntik, janji deh. Kita ke dokter yah" bujuk Suga

"Nggak mau !! maunya ke pasar malam" Wendy menatap Suga, mata Wendy sudah tergenangi air mata.

"Hehhh hehh... apaan pasar malam, nggak yah loe lagi sakit" omel Joy

"Iya nih bandel banget, pokoknya nggak ada pasar malam. Kita ke dokter sekarang." Rose
ikut-ikutan mengomeli Wendy

Mendengar omelan dari Joy dan Rose sontak membuat tangis Wendy pecah.

"Hikss.... hikss... hikss Suga. Joy sama Rose jahat. Mereka ngelarang aku buat pergi ke pasar malam" Adu Wendy pada Suga seraya menyembunyikan wajahnya di dada bidang Suga

Melihat Wendy menangis tiba-tiba membuat Suga, Kenji, Joy, dan Rosebingung.

Kenapa Wendy tiba-tiba cengeng?

"Sayang mereka nggak jahat, Rose sama Joy cuma khawatir sama kamu" jelas Suga

"Iya Wen, nggak usah sekarang yah ke pasar malamnya, loe lagi sakit. Nanti kalau udah sehat janji deh, kita bakal ke pasar malam selama yang loe mau" bujuk Kenji

Wendu mendongakkan kepalanya menatap Suga

"Ga, aku maunya sekarang" rengek Wendy seraya menahan tangisnya.

Suga menghembuskan nafasnya kasar.

Demi apapun ia benar-benar tak tega melihat gadisnya menangis.

"Yaudah kita ke pasar malam yah" ucap Suga lembut sambil mengelus pipi Wendy

"Ohhhh thank you my love" Wendy memeluk Suga dengan erat.

Suga membalas pelukan Wendy. "Anything for you dear" bisik Suga

"Tapi kannn---"

Belum sempat Joy dan Rose protes, mereka sudah lebih dulu mendapat tatapan tajam dari Suga dan Kenji.

Mereka berdua seolah berkata

Diam!! Loe mau singa betina yang baru saja berhasil dijinakkan mengamuk.

Joy dan Rose mengerti tatapan itu, sontak terdiam.

"Tapi pasar malamnya dimana?" tanya Wendy

"Tenang, aku tau kok tempatnya. Sekarang kamu makan dulu yah, masih jam 17.00 pasar malamnya masih belum mulai" ucap Suga

"Nggak kita pergi sekarang!!" Wendy menatap Suga tajam.

"Tapi sayang---"

"Sekarang Suga" potong Wendy

Suga menghembuskan nafasnya pelan, ia perlahan menganggukkan kepalanya. "Iya-iya"

"Nah gitu dong itu baru pacar kesayangan aku"puji Wendy dengan senyum lebarnya.

Suga hanya tersenyum simpul seraya mengelus rambut Wendy dengan lembut.

"Ga, kalau gitu kita pergi sekarang yuk" ajak Wendy

"Terserah kamu.. aku mah ikut aja"balas Suga dengan lembut

Wendy mengangguk paham. "Guys gue duluan yah" pamit Wendy

"Jangan malam-malam pulangnya, loe lagi sakit," pesan Joy

Wendy terkekeh. "Siap Mom" canda Wendy yang membuat Joy mendengus kesal mendengarnya.

"Kalau gitu gue duluan guys, bye"ucap Wendy lalu menarik pelan tangan Suga.

*
*
*
*
*
*

Tbc

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang