42

967 49 3
                                    

Chaca menatap kesal anak laki-lakinya sedari tadi mondar-mandir.

Chaca bangkit dari duduknya, ia menjewer telinga Suga tanpa rasa kasihan sedikit pun.

"Mama sakitt....lepasin" pekik Suga yang membuat semua yang ada disana terkejut.

"Mama kasian abang" tegur Yeji, adik Suga.

"Iya Chaca, kasian Suga... dia terlihat kesakitan" timpal Kimmy

Chaca melepaskan jewerannya, lalu menatap Suga sinis?

"Kamu selamat kali ini"

Suga hanya diam tanpa ada niat sama sekali berdebat dengan mamanya kali ini, ia berjalan seraya sedikit menundukkan kepalanya kearah sebuah bangku rumah sakit.

Rain, Kimmy, Seggie, Chaca, Yeji, Hoshi, Suci, Joy, Rose, dan Kenji saling menatap karena merasa ada yang berbeda dengan Suga. Menurut mereka Suga sangatlah berbeda, biasanya jika terjadi kejadian seperti tadi Suga akan mati-matian berdebat dengan Chaca, mamanya.

Chaca menghembuskan nafasnya pelan lalu berjalan mendekati anaknya.

Chaca mengusap punggung Suga, yang membuat si empu menoleh.

"Mama" lirih Suga seraya memeluk Sarah.

Chaca membalas pelukan anak laki-lakinya itu.

"Mama mengerti kamu khawatir dengan istri kamu. Daripada mondar mandir tidak jelas lebih baik kamu mendoakan dia agar persalinannya lancar" nasehat Chaca seraya mengusap rambut Suga

Suga terdiam, pikirannya melayang membayangkan istrinya yang harus menahan sakit demi untuk melahirkan buah cinta mereka.

"Mah apa melahirkan sesakit itu?"tanya Suga khawatir karena sudah hampir 2 jam Wendy belum juga menampakkan tanda-tanda bahwa ia sudah melahirkan.

Chaca tersenyum tipis mendengar pertanyaan anaknya.

"Iya sayang, kamu tahu melahirkan itu sama seperti mematahkan 20 tulang secara bersamaan"

Suga menundukkan kepalanya mendengar penuturan Chaca, entahlah tiba-tiba muncul rasa menyesal karena Suga sering kali membuat mamanya kesal.

"Suga?"panggil Chaca

Suga perlahan mendongakkan kepalanya menatap Chaca lekat

"Mah maafin Suga, selama ini aku sering buat Mama kesal bahkan marah.  Maaf mah, aku belum bisa menjadi anak yang baik untuk mama,"lirih Suga

Chaca tersenyum mendengar penuturan anaknya

"Suga jangan berbicara seperti itu, kamu anak yang baik kok. Kamu itu anak idaman untuk mama, mama senang punya anak seperti kamu karena kamu bisa jadi anak tapi kadang kamu juga bisa jadi sahabat untuk mama... kamu selalu tahu cara membuat mama tertawa dengan candaan-candaan receh kamu" jelas Chaca

Suga tak bisa berkata-kata lagi, ia memeluk mamanya lalu berucap

"I love you mam"

"I love you to son"

Semua yang berada disana tersenyum haru melihat Suga dan Chaca

Tiba-tiba pintu terbuka....

"Apa disini ada yang bernama Suga?" Tanya suster itu.

Suga bangkit dari duduknya mendekati suster itu yang diikuti oleh Chaca

"Saya sus, saya Suga suami Wendy... bagaimana persalinannya lancar kan sus?"tanya Suga sedikit panik.

Suster itu tersenyum tipis

"Mari ikut saya, sepertinya ibu Wendy membutuhkan anda... sedari tadi beliau memanggil nama anda" jawab suster itu.

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang