19

577 63 1
                                    

*
*
*
*
*
*

Happy Reading 😘😘😘


Hari ini adalah hari pernikahan Wendy dan Suga. Acara pemberkatan pernikahan Wendy dan Suga dilakukan di Gereja Katedral, Jakarta.

Pintu Gereja terbuka, disana terlihat Wendy yang menggandeng lengan Rain, Daddy-nya.

Wendy tampak cantik dengan gaun putih mewah nan menjuntai yang ia kenakan tak lupa make up natural namun menambah kesan cantiknya. Ah iya tak lupa wedding veil yang tidak menutupi wajahnya.

Wendy berjalan dituntun oleh Rain. Di altar sudah ada Suga yang sudah menunggunya, ia terlihat begitu gagah dengan tuxedo putih serta dasi kupu-kupu hitam.

Waktu terasa begitu singkat Wendy sampai di Altar, ia berdiri tepat disebelah Suga. Wendy melepaskan tangannya dari lengan Daddynya.

"Suga, jaga Wendy. Daddy percaya sama kamu" ucap Rain

Suga mengangguk mantap. Setelah itu Rain berbalik turun dari Altar lalu berjalan ke barisan paling depan, disana sudah ada Kimmy, Seggie, serta Chaca.

Beberapa prosesi sudah dilakukan dengan lancar, tibalah saatnya prosesi Ikatan janji Setia Suami Istri.

"Saudara Minziell Suga Patra sekarang ucapkan janji nikah saudara dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan" ujar Pendeta.

"Demi nama ALLAH BAPA, ALLAH ANAK, DAN ALLAH ROH KUDUS. Saya, Minziell Suga Patra menerima engkau, Sonya Wendy Prima menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi JemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu" ucap Suga dengan lantang.

"Saudari Sonya Wendy Prima sekarang ucapkan janji nikah saudari dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan" ucap Pendeta.

"Demi nama ALLAH BAPA, ALLAH ANAK, DAN ALLAH ROH KUDUS. Saya, Sonya Wendy Prima menerima Engkau, Minziell Suga Patra menjadi satu-satunya suami dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi jemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu" ucap Wendy dengan lantang.

Semua orang yang disana mengucap syukur, mereka semua bersuka cita.

"Saudara Suga dan Saudari Wendy pasangankan cincin ini pada jari manis tangan kanan saudari Wendy sebagai tanda kasih saudara kepadanya yang tidak akan berakhir dan tidak akan luntur" ucap Pendeta seraya menyerahkan sebuah kotak cincin berbludru merah.

Suga mengangguk lalu menerimanya, ia tersenyum kepada Wendy lalu memasangkan cincin di jari Wendy. Setelah itu Wendy juga memasangkan cincin di jari Suga.

Setelah acara pemasangan cincin selesai, tibalah
Suga mengecup kening Wendy singkat lalu mengecup bibir Wendy,  awalnya hanya kecupan namun lama-kelamaan menjadi lumatan, tak ada nafsu disana melainkan mereka saling menyalurkan rasa cinta mereka masing.

Mereka menyudahi ciuman mereka, tangan Suga terulur menyentuh bibir Wendy.

"I love you" bisiknya.

Tangan Wendy terulur memegang lengan Suga. "I love you too" bisik Wendy lalu tersenyum

Semua yang berada disana bersorak gembira.

******


Setelah Acara pemberkatan selesai, kemudian dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan yang diadakan di ballroom hotel milik keluarga Patra.

"Selamat yah Wen God bless you" ucap Joy seraya cipika cipiki dengan Wendy

"Thanks Joy" balas Wendy

"Ekhem jangan kelamaan, capek tau ngantrinya" protes Rose

Joy berbalik menatap Rose tajam. "Diam ! jangan ngerusak suasana deh" ucap Joy yang membuat Rose mendengus kesal.

Joy kembali berbalik lalu beralih ke Suga "Suga, gue titip Wendy yah, inget jangan sampai loe sakitin dia... awas loe" ucap Joy dengan garang.

Suga terkekeh. "Siap ibu tiri" balasnya.

Joy mendengus kesal lalu menyalami Wendy dan Suga "Sekali lagi selamat yah Wen, ga" ucapnya.

"Selamat ya princess, Suga" ucap Kenji lalu menyalami Suga dan Wendy

"Thanks Ken" balas Wendy dengan senyum manisnya yang dibalas anggukan serta senyum tipis oleh Kenji

"Yaudah Wen, ga, nanti lagi deh kita ngobrolnya masih banyak yang ngantri tuh" ucap Joy yang dibalas anggukan oleh Wendy dan Suga

"Ayo sayang" ajak Kenji yang dibalas anggukan oleh Joy, ia menggandeng lengan Kenji.

Mereka berdua pun berlalu, sekarang giliran Rose.

Rose cipika cipiki dengan Wendy.

"Selamat sepupu.... akhirnya loe nikah juga" ucap Rose heboh.

"Iyalah emang loe jomblo abadi" ejek Suga

"Gini yah gue tegasin sekali lagi kalau gue tuh bukan jomblo, tapi S-I-N-G-L-E" ucap Rose dengan penuh penekanan.

"Sama aja bego" balas Suga

"Loe yahh----" ucapan Rose terpotong.

"Rose bisa nggak sih hilangin sifat childish loe hari ini aja. ngerusak suasana tau nggak" potong Wendy dengan ketus.

Rose mendengus kesal. "Gue lagi yang salah, noh si Suga mah aman mentang-mentang udah jadi lakinya" omel Rose pelan namun bisa di dengar oleh Wendy dan Suga

"Apa Rose?" tanya Wendy galak.

Rose menyengir. "Hehe nggak" balasnya.

"Yaudah gue laper deh pengen makan. Lumayan kan makanan gratis nggak boleh di sia-siain mubazir jatuhnya, ah iya sekali lagi selamat yah Wen, ga" lanjut Rose seraya menyalimi Suga dan Wendy lalu berjalan berlalu.

Suga dan Wendy menggeleng melihat tingkah Rose

"Untung nggak kenal" ucap Suga dan Wendy bersamaan.

"Eh?" ucap Suga dan Wendy bersamaan 'lagi'

Mereka saling bertatapan sedetik kemudian mereka tertawa karena tingkah mereka yang terlihat konyol.

*
*
*
*
*
*
Tbc

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang