33

466 46 3
                                    

Happy Reading 😘😘😘

6 bulan sudah kejadian peneroran itu, keadaan Wendy mulai membaik bahkan bisa dikatakan sudah lebih baik walau sewaktu-waktu Wendy tiba-tiba menjadi pemurung karena mengingat kejadian itu.

Sejak kejadian peneroran itu para orang tua sepakat untuk Suga dan Wendy tinggal di kediaman keluarga Patra, tak lupa penjagaan ketat yang dilakukan oleh puluhan bodyguard yang berbadan kekar.

Seggie dan Chaca juga sudah mengetahui tentang Suci, awalnya mereka berdua marah besar namun bukan Wendy namanya jika tak berhasil membuat Seggie dan Chaca menerima Suci.

Perlahan Seggie dan Chaca mulai menerima Suci bahkan mereka berdua meminta Suci untuk tinggal di rumah mereka dan memanggil mereka dengan sebutan mama dan papa.

Awalnya ia sangat terkejut namun dilubuk hati Suci, ia sangat bahagia karena Seggie dan Chaca sudah menerimanya.

Sekarang semua terlihat baik-baik saja tapi tidak untuk Wendy, tanpa sepengetahuan Suga serta orang-orang sekitarnya Wendy sering kali mendapat teror belakangan ini.

Wendy sangat sering kali mendapatkan pesan dari nomor yang tak dikenalnya sama sekali, pesan itu berisi agar Wendy menjauhi Suga. Jika ia tak melakukannya maka nyawa bayi di kandungannya menjadi taruhan.

Wendy juga pernah menerima paket yang berisi sebuah kotak yang berisi hal-hal yang membuat Wendy ketakutan.

****

Wendy menekuk wajahnya saat melihat pantulan dirinya di cermin yang terlihat sedikit berisi serta perutnya yang mulai membuncit disebabkan kandungannya yang sudah berusia 7 bulan.

"Kok aku tambah gendut sih" gerutu Wendy seraya mengelus perut buncitnya.

"Apa karena aku lagi hamil yah?" tanya Wendy kepada dirinya sendiri.

Wendy berdecak sebal seraya mencubit pipi cubbynya

"Ihhh kok malah tambah cubby sih? Nak mending kamu keluar dulu deh dari perut Mommy, nggak usah tumbuh di perut Mommy soalnya Mommy gendut tau. Nanti kalau Daddy bosan gimana? Yah nak kamu diluar aja tumbuhnya" ucap Wendy asal seraya mengelus perutnya.

Beberapa detik kemudian Wendy memekik kesakitan saat meraskan bayi yang berada di kandungannya menendang begitu kuat

"Nah kan kamu mau main bola nak? Yaudah keluar gih dari perut Mommy, nanti janji deh nanti Mommy bakalan buatin kamu lapangan bola seluas yang kamu mau, tenang sayang Daddy kamu kaya kok" ucap Wendy dengan polosnya.

Tanpa Wendy sadari, Suga sedari tadi memperhatikannya, pria itu bersedekap seraya menyenderkan tubuhnya di pintu kamar mereka.

Suga sesekali tertawa geli mendengar ucapan istrinya yang begitu konyol, ia berjalan mendekat kearah Wendy.

Wendy sedikit terkejut ketika sepasang tangan kekar memeluk perut buncitnya secara tiba-tiba

"Suga!!!" ucap Wendy kaget.

Suga tak mengubris Wendy, ia justru menenggelamkan wajahnya dilekukan leher Wendy menghirum aroma istrinya yang begitu memabukkan.

"Kamu nggak perlu khawatir sayang, aku nggak bakal berpaling karena tubuh kamu, dimata aku kamu semakin seksi dengan perut buncit kamu itu" bisik Suga

"Suga lepaskan tangan kamu ih" pinta Wendy

Suga melepaskan pelukannya, ia membalikkan tubuh Wendy. Menatap istrinya intens, matanya tertuju kepada bibir Wendy yang berwarna merah cherry.

Perlahan Suga mendekatkan wajahnya, ia mengecup singkat bibir Wendy singkat.

"Seperti biasa selalu manis" tangan Suga terulur menyentuh bibir Wendy, ia mengelus bibir istrinya dengan lembut "bibir ini punya aku dan selalu menjadi candu akusetiap saat"

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang