9

703 70 0
                                    

*
*
*
*
*
*
*

Happy Reading 😘😘😘

"Bagaimana keadaan Wendy?" tanya Kimmy kepada sahabat sekaligus dokter pribadi keluarga Prima, Konita.

"Selamat Kimmy kamu akan menjadi grandma" Konita tersenyum lebar kepada Kimmy dan Rain

"Maksud kamu apa koni?" tanya Kimmy bingung.

"Wendy positif hamil... oh yah Wendy kapan nikahnya? kok kalian tidak  mengundang aku?" Konita menatap Rain dan Kimmy bergantian.

"Wendy tidak mungkin hamil Koni, dia bahkan belum pernah menikah" bentak Rain dengan emosi.

Konita menghembuskan nafasnya berat. "Sebelumnya aku minta maaf Rain, tapi yang aku katakan benar, kalau kamu tidak percaya silakan kamu cek sendiri di rumah sakit" ucap Konita dengan nada menyesal.

Rain bungkam, ia tak percaya dengan apa yang ia dengar

Ini semua salahnya!

Ia tak pernah memiliki waktu untuk putri kecilnya!

Ia tak pernah memperhatikan putri kecilnya

Yang ia pikirkan hanya kerja, kerja, dan kerja

Rain memejamkan matanya, ia mencoba meredam amarahnya

Oh tidak!

Ia tak marah kepada Konita, Kimmy, maupun Wendy. Ia marah kepada dirinya sendiri, ia gagal menjadi seorang ayah yang baik untuk putri kecilnya

"Kamu harus kuat demi Wendy dan cucu kita" bisik Kimmy istrinya yang entah sejak kapan memeluknya dari belakang.

Perlahan Rain membuka matanya, ia menoleh kearah istrinya. Kimmy tersenyum manis seolah menyalurkan energi positif kepada suaminya. Rain membalas senyum istrinya dengan senyum yang tak kalah manis.

"Permisi bung! disini masih ada orang" sindir Konita yang membuat Rain dan Kimmy  menatapnya sambil tersenyum tanpa dosa.

"Oh ayolah Koni" ucap Kimmy sambil menahan tawanya

"Kalian selalu berhasil membuat aku iri dengan keromantisan kalian" celetuk Konita dengan wajah cemberutnya yang membuat Rain dan Kimmy terkekeh.

"Ngomong-ngomong maaf karena aku membentakmu tadi" tutur Rain dengan nada menyesal.

"Tidak apa Rain, aku mengerti" balas Konita disertai senyum simpulnya.

Kimmy menghela nafasnya pelan, mungkin ini waktu yang tepat mengingatkan Konita tentang perjanjian mereka dulu.

"Konita" Kimmy menatap Konita dengan intens.

"Kenapa kim?" Konita mengeryitkan tingkah sahabatnya itu yang tiba-tiba menjadi aneh.

"Lusa adalah ulang tahun Wendy yang ke-23 tahun" Kimmy menundukkan kepalanya karena tak berani menatap Konita.

Mendengar jawaban Kimmy sontak membuat Konita menghela nafasnya panjang.

"Apa ucapanku menyakitimu?" tanya Kimmy bersalah.

"Tidak Kim, terima kasih telah mengingatkan posisiku yang sebenarnya" balas Konita tersenyum kecut.

"Konita... maafkan aku" lirih Kimmy

"Tak apa Kim, aku mengerti maksudmu dan aku akan menepati janjiku." Konita mencoba tersenyum.

Kimmy mendekat kepada Konita lalu memeluknya. "Terima kasih Konita" bisik Kimmy

"Tak perlu berterima kasih Kim yang harus berterima kasih adalah aku. Terima kasih telah memberiku kesempatan walau hanya sebentar" ucap Konita dengan nada lirih.

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang