41

627 37 1
                                    

Suga mengendarai mobilnya menuju toko bunga yang selalu ia kunjungi  belakangan ini. Setelah 10 menit perjalanan, akhirnya mobil Suga berhenti tepat di depan toko bunga itu.

Suga menoleh kepada Wendy yang sedari tadi sibuk mengusap perut buncitnya.

"Sayang kamu mau ikut?" Tanyanya lembut

Wendy menatap sekilas Suga, lalu menggelengkan kepalanya

"Nggak, aku di mobil aja" jawab Wendy

Suga mengangguk mengerti.

"Kamu mau nitip sesuatu?"

"Nggak ada ga, pergi sana. Aku udah nggak sabar ketemu dia"

Suga mengangguk, ia turun dari mobilnya berjalan masuk ke toko bunga itu.

"Selamat pagi Suga" sapa Grace penjaga toko bunga itu

"Selamat pagi"

"Seperti biasa bukan?"

Suga mengangguk pelan

"Tentu Grace"

Grace menyerahkan sebuket bunga mawar putih kepada Suga

Setelah menerima sebuket mawar putih itu, Suga menyerahkan beberapa lembar uang saratusan kepada Grace.

"Dia wanita beruntung, Suga"

Suga menggeleng kuat "Tidak Grace aku yang beruntung karena bisa mengenal wanita sepertinya"

Grace terkekeh "Terserah kamu saja Suga"

"Aku pergi dulu Grace" pamit Suga lalu berlalu keluar dari toko bunga itu.

Suga menggembuskan nafas pelan saat memasuki mobil mendapati istrinya kembali menangis. Suga membawa Wendy kedalam pelukannya

"jangan nangis sayang, kalau Jennie melihat kamu menangis seperti ini, pasti dia akan sedih" bisik Suga

Mendengar ucapan Suga, perlahan isakannya berhenti walau air matanya belum berhenti.

"Aku merasa... aku adalah sahabat yang buruk untuknya" lirih Wendy

Suga menghembuskan nafasnya kasar, sepertinya tidak seharusnya ia menceritakan semuanya kepada Wendy.

Suga sangat mengingat ketika sehari setelah pemakaman Jennie, ia menceritakan semuanya kepada Wendy.

Dan kalian tau reaksi Wendy seperti apa?

Wendy menangis histeris karena merasa semua yang menimpa Jennie selama ini karena dirinya.

Sejak itulah Wendy perlahan berubah menjadi pemurung. Namun berkat bantuan keluarga dan sahabat-sahabatnya perlahan Wendy kembali menjadi sosok yang ceria.

Berkali-kali Wendy meminta untuk mengunjungi Jennie. Namun berkali-kali juga Suga menghalanginya dengan berbagai alasan. Satu alasan Suga melakukan semua itu karena ia hanya tak ingin Wendy kembali drop.

Namun hari ini, mau tidak mau Suga harus menuruti kemauan Wendy karena istrinya berkata ia sedang mengidam dan jika tidak menurutinya maka anak mereka nanti akan ileran, ughh..  membayangkannya saja membuat Suga bergidik ngeri.

"Kalau kamu mau menjadi sahabat yang baik untuk Jennie. Berhenti menangisi dia, kamu nggak mau kan buat dia kecewa? Karena mata yang dia donorkan untuk kamu, kamu gunakan untuk menangisinya"ucap Suga seraya mengelus rambut panjang Wendy

Sontak Wendy menghapus air matanya kasar setelah mendengar ucapan Suga. Wendy melepaskan pelukan mereka, lalu tersenyun paksa kepada Suga.

Suga tersenyum kecil melihat tingkah istrinya yang begitu menggemaskan.

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang