40

595 39 0
                                    

Happy Reading 😘😘😘
.
.
.
.




Hi Suga,

Aku yakin Suci telah memberitahu semua-nya kepada kalian, bagaimana? Apakah kamu marah sama aku karena ketidak jujuranku? Huft ketahuilah Suga, itu semua kulakukan karena aku tidak ingin kamu menganggapku aneh, basi nggak sih alasan aku?

Oh yah sampaikan salamku kepada Wendy sahabat baru aku, kamu tau? Dia adalah wanita yang menyenangkan....

Bingung kenapa kami bisa bersahabat? Apa kamu ingat kemarin Suci bersikukuh ingin membawa Wendy berjalan-jalan untuk mencari udara segar? Hehehe itu semua adalah ideku agar aku bisa bertemu dengan Wendy...

Kamu sangat cocok dengan Wendy, dia adalah wanita yang sangat sempurna. Ku doakan kalian selalu berbahagia dan bersama hingga maut menjemput kalian....

Walau aku tidak bisa menjadi pendampingmu tapi apa kamu bisa memberiku sedikit ruang dihati sebagai wanita yang pernah kamu cintai?

Walau aku sudah digantikan oleh wanita lain yang tak lain adalah sahabatku sendiri namun bisakah kamu mengenangku sebagai wanita yang pernah kamu perjuangkan?

Entah ini hanyalah obsesi semata ataukah cinta....

Namun yang kutau adalah kamu adalah lelaki yang membuatku merasa aman ketika berada di sisimu.....
Lelaki yang membuat jantungku berdetak dengan cepat ketika di berada didekatku....
Lelaki yang mampu membuatku membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya ......

Oh yah berjanjilah kepadaku untuk tidak menangisi kepergianku 🙂

Jangan pernah melupakanku, Selamat tinggal Suga 🙂

-Jennie
Wanita yang mengagumimu


Suga meremas kertas berwarna pink itu? Apakah ia terlalu jahat kepada Jennie?

Suga menghela nafasnya pelan, percuma ia menyesal semua itu tak akan memperbaiki semuanya.

Pandangan Suga teralihkan kepada Suci yang sedang terpejam, gadis itu tiba-tiba pingsan setelah melihat tubuh Jennie yang telah terbujur kaku.

Mama, papa, dan kedua mertuanya sedang mengurus pemakaman Jennie besok. Sedangkan Hoshi, Yeji, Kenji, Joy, dan Rose menjaga Wendy.

Walau agak sedikit tak tenang karena jujur Suga sangat ingin menjaga istrinya namun mau bagaimana lagi, ia tak boleh egois.

Suga merasa kepala sedikit pening, seperti ia butuh istirahat. Suga perlahan bangkit dari duduknya lalu menghempaskan tubuh ke sebuah sofa panjang yang berada disana.

*****

Suga mengeryitkan keningnya, ia menoleh ke kiri dan ke kanan. Seingatnya ia terakhir berada di rumah sakit untuk menjaga Suci yang sedang pingsan.

Tapi sekarang mengapa ia berada di sebuah taman yang sangat indah.

Suga menghembuskan nafasnya kasar

Tiba-tiba ia teringat kepada Jennie, gadis itu sangat menyukai taman karena menurutnya taman adalah tempat yang membuat lupa dengan segala masalahnya.

Suga berjalan menyusuri taman itu, ia menuruni sebuah tangga dan tak sengaja melihat seorang gadis sedang berdiri di sebuah jembatan yang tak jauh dari tempat Suga berada.

Suga berjalan mendekati gadis itu. Ketika ia sampai di jembatan tempat gadis itu berada, tiba-tiba gadis itu berbalik.

"Jennie....." lirih Suga seraya menatap sendu gadis dihadapannya

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang