13

675 67 4
                                    

*
*
*
*
*
*

Happy Reading 😘😘😘

Wendy mengucek matanya lalu mengedarkan pandangannya dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.

Matanya membulat sempurna melihat kamarnya yang dipenuhi balon warna-warni.

Tunggu-tunggu....

Disetiap balon ada foto dirinya dengan Suga.

Wendy menggelengkan kepalanya, ia benar-benar bingung.

'Apa yang terjadi?' batin Wendy

"Apa ini mimpi?" gumannya pelan.

Wendy menampar pipinya untuk memastikan apakah ia mimpi atau tidak.

plak

plak

plak

plak

"Eh sakit, berarti bukan mimpi" ucap Wendy sambil mengelus pipinya yang terasa perih karena tamparannya sendiri.

Wendy menggeleng kepalanya. "Nggak! nggak! nggak! ini belum 100% membuktikan kalau gue nggak mimpi" ucap Wendy keukeh.

Wendy berfikir sejenak

"Ahaaa gue tau !!!"ucap Wendy lalu melompat menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

'Siapa tau kan mata aku belum berfungsi sempurna gara-gara nangis bombay,' pikir Wendy konyol.

****

Di kamar mandi Wendy kembali dikejutkan dengan tulisan berwarna merah di cermin.

Wendy mengelus dadanya, mencoba menormalkan kembali jantung yang berdetak kencang akibat terkejut.

Wendy mengeryitkan keningnya saat membaca tulisan yang berada di cermin.

"It's Your Birthday?" ucap Wendy pelan.

Wendy berfikir sejenak lalu melirik jam tangannya yang belum sempat ia lepaskan tadi.

"00.02" Wendy menjeda sejenak untuk mengambil nafas

"Oh may fuck! Today it's my birthday" lanjut Wendy berteriak.

Sedetik kemudian wajah Wendy murung, senyum lebar tadi tergantikan oleh mata yang berkaca-kaca.

Wendy menghela nafasnya kasar. "Tapi nggak ada yang ngucapin." Wendy bermonolog kepada dirinya sendiri.

"Udahlah Wen, loe nggak usah berharap ada yang ngerayain ulang tahun loe tahun ini" ucap Wendy pada dirnya sendiri.

Wendy berjalan keluar dari kamar mandi dengan menundukkan kepalanya dengan lesu.

"Hai hari ini ulang tahun kamu sayang, jangan sedih gitu dong" suara briton membuat Wendy sontak menegakkan kepalanya

Wendy mendapati sosok Suga yang sedang tersenyum lebar dan membawa sebuah kue tart di tangannya.

Suga tersenyum manis kepada Wendy, ia meletakkan kue tart yang sedari Suga pegang di meja rias Wendy.

Setelah itu ia berjalan kearah Wendy

"Suga" lirih Wendy

Suga memeluk erat Wendy sesekali mencium pelipis pacarnya. "Selamat ulang tahun sayang,l" bisik Suga tepat di telinga Wendy sehingga membuat Wendy menegang.

Dengan sekuat tenaga Wendy mendorong Suga, beruntung Suga bisa menahan dirinya untuk tidak terjungkai kebelakang.

"Maaf" lirih Suga

The Truth Untold [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang