9. Pelangi

85 10 0
                                    

Haloooo gaessseu😛
Pa kabss nih?😂

Semoga suka yaaps☘

Selamat Membaca❤

#

####

Oci telah sampai di rumahnya, Mama nya pun belum pulang, ia sendiri di rumah, menambah rasa kesepian dihatinya. Ia langsung membersihkan badanya, setelah itu mengerjakan tugas sekolah. Oci menyetel musik agar tidak begitu terasa sunyi.

Ku ingin cinta hadir untuk selamanya,
Bukan hanyalah untuk sementara
Menyapa dan hilang, bagai pelangi
Yang indahnya hanya sesaat
Tuk ku lihat dia mewarnai hari....

Oci termenung saat mendengar lirik lagu tersebut, berdesir hatinya sekarang.

Tetaplah engkau disini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangab anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu
Untuk cinta sesaat....

Seteres air mata nya jatuh, entah mengala bisa mengalir begitu saja. Perasaan ini mulai tidak bisa di kendalikan. Ia segera mematikan lagu itu. Ia tidak mau menangis hanya karena hal-hal seperti ini.
Lanjut mengerjakan tugas sekolah, ia langsung tertidur, tidak peduli ada banyak pesan yang masuk, ia hanya ingin menenangkan pikiranya.

****

Di rumah nya, Jun hanya duduk menonton tv, tidak mengerjakan tugas kuliah ataupun kegiatan yang lain. Sedangkan Julian sedang asyik memakan Martabak ia tadi ia belikan.

Julian yang melihat sahabatnya duduk bersadar di sofa, dengan raut wajah yang sangat berantakan, ia memulai pembicaraan.

"Lo kenapa Jun? Daritadi gue liatin kusut banget kayanya."tanya Julian

"Gapapa."jawab Jun singkat.

"Lo jujur aja sama gue, gue tau pasti lagi ada masalahkan? Cerita aja si Jun, gue ini sahabat lo."

"Tadi Oci gue ajak kesini, terus gue tinggak ke toilet, handphone gue ketinggalan. Terus tiba-tiba ada yang nelpon gue, dia angkat."jawab Jun.

"Siapa yang nelpon lo?"

"Alika."

"MATI LO MATI JUN, ceroboh banget lo."

Jun mengacak-acak rambutnya, "iya gue tau, mangkanya gue binggung."

"Lo udah jelasin ke Oci?"

"Udah, tapi dia diem aja. Gue mau anterin pulang dia nggak mau. Lebih milih naik taxi."

"Perasaanya pasti sakit banget tuh."

Jun menutup muka nya dengan kedua telapak tanganya. Sesekali ia berteriak, ia beranjak dari sofa, "Gue ke kamar dulu, mau tidur."

"Okedeh, gue nginep ya?"tanya Julian.

Tidak ada jawaban dari Jun. Ia berjalan seperti orang yang sedang putus asa menuju kamarnya. Saat sudah di kamarnya, ia merebahkan seluruh badanya ke kasur, tatapanya kosong melihat lampu di kamarnya, rasa takut dan cemas bercampur aduk menjadi satu.

Baru kali ini Jun jatuh cinta pada pandangan pertama, sebelumnya ia sangat lama beradaptasi dengan Alika, bahkan Alika lah yang mengejar cinta Jun, walaupun akhirnya ia luluh dengan Alika. Tapi kali ini, Jun lah yang berjuang mendapatkan perempuan yang ia cintai itu. Ia takut Oci menjauhi dirinya dan melupakanya begitu saja. Namun, kalau berfikir secara logika, Oci itu perempuan yang bijak, ia pasti bisa memahami apa yang terjadi saat ini.

Wedding Section | JunroseXpcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang