16. Angga Pradana

103 13 4
                                    

Apa kabar semuaaa?😃
Aku kembali AHAHAHA
MASIH ADAKAH YANG MENUNGGU CERITA INI?

1 bulan tydak up apapun😭daku benar-benar syibukkkk sekale.

Cerita ini mungkin akan aku percepat. Langsung seabad kemudian HOHOHO

Terima kasih untuk kalian semua yang masih setia menunggu cerita ini.
Semoga kalian selalu dilimpahkan kebahagiaan oleh Tuhan🌹

Sebagai yang mengetik cerita ini, author minta maaf kalo masih banyak kekurangan ya😁
Maklumin shayyyyy😚

💛SELAMAT MEMBACA💛

####

Oci terbangun dari tidurnya. Hari Sabtu ini tepat 2 Minggu Oci tinggal di rumah Jun. Ada sesuatu yang ia pikirkan. Ia teringat sang Mama yang sampai sekarang tidak ada kabar apapun, Oci sangat khawatir. Ia berpikir, dirinya tidak ingin terus-menerus membebani Jun. Setiap hari Jun selalu mengantar dan menjempu Oci sekolah, memasak makanam untuk dirinya.

Mereka pun melakukan aktifitas seperti biasa. Tidak ada permasalahan besar di antara mereka berdua. Hanya masalah kecil, saat insiden Oci mengatakan hal bahwa ia tidak peduli dengan hal apapun yang berkaitan dengan masa lalunya. Saat itu Oci bersikap dingin terhadap Jun. Oci beranjak dari tempat tidurnya, keluar kamar mencari keberadaan Jun.

Saat ia keluar kamar, ia melihat Jun yang sedang asyik menonton tv sambil meminum segelas susu. Ia memberanikan diri untuk mengatakan hal ini kepada Jun. Ia turuni anak tangga dengar ragu. Oci yakin pasti Jun melarangnya, karena Jun akan sangat khawatir dengan dirinya.

"Jun."panggil Oci.

"Kenapa, Ci?"

"Aku mau pulang aja ke rumah. Aku mau tinggal disana aja."

Jun menyipitkan matanya, menatap Oci dengan tatapan binggung.

"Kenapa pulang?"

"Aku mau jadi perempuan yang mandiri, kan aku dikit lagi lulus dan jadi anak kuliahan, jadi aku udah dewasa. Aku berani kok."jawab Oci dengan nada yang cepat, ia juga tersenyum kepada Jun, "aku nggak mau ngerepotin kamu."

"Aku nggak pernah ngerasa di repotin, Ci."

Mereka terdiam bersama. Oci binggung harus menjelaskan seperti apa.

"Jun. Boleh kan aku pulang?"

Jun menggaruk tengkuknya. Ia tidak menjawab, hanya menganggukan kepalanya. Dan menatap Oci dengan tatapan kosong.

Oci langsung berlari menuju kamarnya, ia tidak memperdulikan Jun yang masih saja melihat ke arahnya. Ia tidak mengerti apa maksud tatapan itu. Oci hanya ingin segera membereskan semua barang-barang miliknya agar cepat kembali ke rumahnya.

*****

Julian sedang bersantai di kamarnya, menonton tv sambil memakan sarapan nasi uduk yang di beli ibunya. Ia memastikan hari ini ada hari Sabtu yang tenang, karena tidak ada jadwal apapun. Ia ingin bermalas-malassan, makan, main game ataupun tidur seharian. Sudah lama ia tidak memiliki waktu santai seperti ini, ia akan melakukan hal yang sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri. Walaupun hanya sekedar main game.

Wedding Section | JunroseXpcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang