30. Its Over

109 11 0
                                    

Selamat membaca!!! Semoga kalian suka💖

Tangan dan tubuhnya nya bergetar hebat, seluruh tubuhnya lemas lunglai tidak berdaya. Yang meleponya tadi adalah dari pihak Rumah Sakit mereka memberitahukan kalau Mama nya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di tempat. Oci menjatuhkan dirinya di sofa ruang tamu ia terus menagis terisak sambil memeluk Jun yang berada di sampingnya.

Jun masih binggung dengan apa yang telah membuat Oci menangis hebat, "Ada apa, Ci? Kenapa kamu nangis?"tanya Jun.

"Mama kecelakaan Jun, mama meninggal."jawab Oci dengan tangisanya.

Jun tidak percaya dengan apa yang ia dengar, ia tidak bisa membayangkan betapa hancurnya Oci saat ini. Jun memeluk Oci berusaha menenangkanya, ia tahu apa yang sedang di rasakan oleh Oci saat ini, perasaan Jun juga ikut sakit ketika mendengar kabar duka itu.

Oci masih menangis di pelukan Jun, ia tidak pernah membayangkan semua ini akan terjadi, berbulan-bulan ia mencari mama nya walaupun tidak berbuah hasil tetapi ia selalu berpikiran positif bahwa sang mama masih sibuk bekerja. Ia seperti kehilangan separuh jiwa nya, dunia terasa runtuh, hidup nya sudah tidak berguna lagi. Ia tidak punya siapa-siapa lagi sekarang ayahnya sudah pergi terlebih dahulu dan sekarang mama nya ikut menyusul ayahnya, ia menangis meratapi kehidupanya. Saudara nya pun tidak ada yang peduli, semua tutup mata dengan keluarganya jadi Oci tidak memberi tahu tentang kejadian kepada saudaranya, ia yakin pasti tidak ada yang datang.

"Ci, jenazah nya mau dibawa ke rumah sini atau kemana?"tanya Jun dengan nada yang pelan.

"Kesini, Jun."

Jun mengusap usap kepala Oci dengan lembut, "kamu nggak boleh terus nangis kaya gini, aku tahu kalau kamu sedih banget, tetapi kamu harus kuat buat mama kamu."

Oci melepaskan pelukanya ia mengusap air matanya, "aku nggak nyangka, Jun. Aku nggak punya siapa-siapa lagi sekarang."

"Kamu punya aku."kata Jun sambil memegang pipi tembam milik Oci.

Perasaan nya Oci sedikit menghangat ketika mendengar ucapan dari Jun.
"Kamu tolong kasih tahu Angga sama Bunda Farah ya, Jun. Kamu hubungin dia pake handpone aku, kalo aku yang ngomong aku takut nggak bisa nahan nangis."

Jun sebenarnya malas berurusan dengan Angga, ia suka cemburu dengan Angga. Jun mengambil ponsel milik Oci dan langsung menghubungi Angga melalui whatsapp.

Tiittt ... tiittt ... tiittt..

"Halo kenapa, Ci?"

"Sorry ini gue Jun. Gue cuma mau ngabarin tahu lo kalo nyokap nya Oci kecelakaan dan meninggal dunia, jenazah nya hari ini dibawa kerumah sini."

"Innalillahi, oke gue kesana sekarang. Lo di rumah Oci kan?"

"Iyaa, kasih tahu nyokap lo juga."

"Oke."

Jun langsung mengakhiri panggilan tersebut, malas sekali rasanya mendengar nama Angga dan nanti Angga datang kesini ia pasti akan menghabiskan seharian ini bersama Angga juga dan Angga pasti memberikan perhatian kepada Oci. Jun lagi-lagi merasa cemburu.

🐒

Angga terkejut mendengar kabar yang sangat tidak mengenakan ini, ia khawatir dengan keadaan mantanya itu, saat-saat seperti ini dia tidak berada di samping perempuan itu. Angga bergegas ke kamar bunda nya, ia ingin memberitahu tetang kabar ini.

Tokkkk.. tokkk

"Bun, keluar!! Penting."kata Angga teriak.

Wedding Section | JunroseXpcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang