13. Fear and comfort

81 9 0
                                    

Sebelumnya aku minta maaf, mungkin di part ini akan ada cerita yang lumayan erggggh gitu😥😲
Jadi mon maap yak😘

Lvyou❤

Selamat Membaca!!🌹

#####

Kini Oci sudah berada di rumah nya, ia tidak tau apa yang harus di lalukan. Bayangan saat Bobby mencium nya terus menghantui pikiranya, bukan karena ia senang, justru ia takut. Untungnya besok adalah hari Minggu, ia bisa bernafas lega sedikit, tidak bertemu dengan cowok yang menyebalkan itu.

Menurut Oci, Bobby adalah cowok yang sopan, baik, ramah. Ternyata itu semua tidak benar, alih-alih sifat baiknya hanya sebagai topeng untuk menutupi sifat buruknya. Oci binggung harus berbagi cerita dengan siapa. Sedangkan Mamanya tidak ada kabar, ia sudah mendatangi kantor Mamanya tapi dia tidak ada disana. Ingin cerita dengan Jun, pasti cowok itu langsung terpancing emosi. Bila cerita dengan Vita, dia pasti tidak segan-segan melabrak Bobby. Ia sudah merasa di lecehkan.

Air matanya terus mengalir di pipi nya.

****

Jun merebahkan diri di kasur empuknya. Badanya terasa sangat ngilu, padahal tidak ada aktifitas berat hari ini. Membayangkan kejadian di mobil tadi, saat Oci begitu terisak karena hanya tentang Alika. Jun sangat ingin menjelaskan hal ini kepada Oci, tetapi ia takut kalau Oci tidak mampu menerima penjelasanya. Butuh waktu untuk menyusun kata demi kata agar Oci paham apa yang di maksud oleh dirinya.

Entah ada dorongan dari mana, ia langsung menghubungi calon pacar nya itu.

Tutt .. tutt .. tut ..

Tidak ada jawaban. Ia mencoba sekali lagi.

Tutt ... Tut.. tut..

Masih tidak ada jawaban.

Jun berdecak pelan. Mungkin ia sudah tidur. Jun juga memutuskan untuk tidur, mata nya sudah tidak menahan rasa ngantuk.

****

Hari Minggu yang sangat segar untuk Oci, ia sedang jogging di area taman yang tidak jauh dari rumah nya. Ia rasa melakukan aktifitas kecil ini akan membuat pikiran nya tenang dan tidak terlalu stress. Ia berlari sudah 15 putaran, ia rasa ini sudah cukup. Dan Oci langsung beranjak dari taman menuju rumah nya.

Saat sampai di rumah, baru sampai garasi, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Sontak ia sangat terkejut.

"BOBBY!!!."teriak Oci.

Bobby tetap memeluk Oci, "Apaaa? Kamu suka kan kalo di peluk kaya gini? Hah?"

"Lepasin!!! Lepasin!!!" Oci mencoba berontak dari pelukan Bobby, tetapi tidak bisa, tenaga Bobby lebih kuat darinya.

"Jangan gerak-gerak, Ci. Aku tau kamu nikmatin kan?"ucap Bobby sambil tersenyum sinis.

Oci sangat terisak.

Buggggggg..

Bobby melepaskan pelukan nya, ternyata Jun datang dan langsung memukul Bobby.

"Lo gila hah? Ngelakuin hal rendah kaya gini ke cewek?!!!"bentak Jun ke Bobby.

"Dia tuh emang pantes di rendahin!! Lo jangan muna! Lo pasti mau juga kan ngelakuin hal yang tadi gue perbuat ke dia? Dan pasti lo bakal ngelakuin hal lebih! Dia itu enak brooo! Lo belom nyobain."ucap Bobby sinis.

Oci mengumpat di balik badan Jun yang tinggi, ia masih terus menangis.

"Pergi lo dari sini! Dan gue mohon sangat jangan pernah ganggu Oci lagi."kata Jun, ia mendorong tubuh Bobby keluar rumah.

Wedding Section | JunroseXpcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang