Jujur semalaman Reynand tidak bisa tidur karena notif pesan dari Nanad. Entah kenapa Nanad bisa semarah itu padanya. Memang, Reynand sering membuatnya kesal, tapi tidak pernah membuatnya semarah ini. Apa selama ini Reynand keterlaluan.
"Rey...", Tiba-tiba suara teriakan Bunda Reynand terdengar. Namun Reynand tidak menyahutinya, dia malah melanjutkan tidurnya.
"Rey nih da temen kamu", teriak Bunda Reynand lagi. Namun Reynand bertingkah bodo amat.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.
"Woy anjir lo ngampus gak", tiba-tiba suara tak asing mengganggu tidur Reynand
"Keluar lo", ucap Reynand mengusir temannya.
"Berani ngusir Dirgata Pratama lo?", Tantang Dirga. Ya, seseorng yang masuk kedalam kamar Reynand adalah Dirga.
"Dasar tuyul", gumam Reynand.
"Lo gak ngampus?", Tanya Dirga pada Reynand. Reynand hanya menganggukan kepalanya.
"Enggak apa iya?", Tanya Dirga lagi.
"Gak!", Jawab Reynand.
"Oh enggak, yaudah. Gue ikutan gak ngampus deh", jawab Dirga membaringkan tubuhnya dikasur milik Reynand.
"Ohya Rey", ucap Dirga.
"Hm?", Jawab Reynand sambil menutup matanya.
"Lo punya mantan gak?", Tanya Dirga. Reynand hanya mengangguk.
"Siapa?", Tanya Dirga. Reynand menggelengkan kepalanya.
"Udah move on?", Tanya Dirga lagi. Dan Reynand kembali mengangguk.
"Gimana caranya?", Tanya Dirga.
"Lo gak bisa move on?", Tanya Reynand balik. Dan saat itu Dirga langsung membisu.
"Ah udahlah diem. Lo tidur aja. Lo pasti gak tidur semaleman, tuh kantung mata udah kaya panda aja", ucap Dirga
"Eh, eh. Lo kenapa?", Heran Dirga saat menyadari kantung mata milik Reynand menghitam. Namun Reynand hanya menggelengkan kepalanya.
"Dasar aneh", gerutu Dirga
***
Ditempat kampus. Raden dan Raya sibuk mencari Reynand yang Dirga yang tak kunjung mereka temukan.
"Cape gue", ucap Raya.
"Dasar bego!", Sentak Raden kemudian membuat Raya terheran.
"Lo ngatain gue bego?", Tanya Raya.
"Gue ngatain kita berdua", jawab Raden.
"Hah? Maksud lo?" Tanya Raya tak mengerti.
"Iya. Maksud gue, elo sama gue bego", ucap Raden.
"Bego apanya, bego!", Tanya Raya.
"Ya bego aja", jawab Raden.
"Gak jelas ku tai", ucap Raya.
"Kenapa kita gak telpon aja si Reynand atau Dirga. Kan kalo kita telpon tuh dua bocah, kita gak perlu cape cape cari mereka", ucap Raden. Raya pun termenung dan menatap Raden.
"Aneh", ucap Raya.
"Aneh apa?", Tanya Raden heran.
"Ada 2 keanehan?", Ucap Raya.
"Apa?", Tanya Raden penasaran.
"Yang pertama. Aneh karena pikiran gue gak sampe kesitu, padahal gue kan pinter", ucap Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah