"Bang, Mika dirawat dirumah aja ya. Lagi pula Mika gak kenapa-kenapa", ucap Mika.
"Katanya Abang mau nanya sama dokter Mika bisa pulang apa engga. Terus gimana kata dokter?", Tanya Mika.
"Dokter ngijinin kamu pulang besok, keadaan kamu membaik. Abang seneng dengernya", jawab Raihan tersenyum. Mika yang mendengarnya pun ikut tersenyum.
"Ini kan semua berkat doa abang. Makasih, abang udah ngabisin waktu abang buat ngerawat Mika", ucap Mika senang.
"Itu udah kewajiban abang", jawab Raihan.
"Terus kapan Mika pulang?", Tanya Mika.
"Besok. Kakak urus dulu semuanya", jawab Raihan.
"Mika seneng bisa pulang ke rumah", ungkap Mika.
"Tapi kamu harus jaga kesehatan kamu", ucap Raihan.
"Siap abangkuu", balas Mika. Raihan pun tersenyum melihat adiknya senang. Ia akan melakukan apapun demi adiknya.
***
Nanad sedang mengemasi pakaiannya ke dalam koper. Ya, iya besok akan pergi ke negara tempat ia kuliah. Nanad sedikit menyesalinya karena dulu ia tidak pernah mendengarkan kata Reynand. Ia terlalu terobsesi kuliah di sana, tanpa memikirkan hal yang lain.
Drtt.. Drtt..
Nanad menoleh pada ponselnya yang bergetar. Ia mengerutkan keningnya melihat nomer yang tidak ada namanya. Nanad pun mengambil ponselnya lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo"
"Hallo Kak Nanad. Ini Mika"
Nanad yang mendengar suara Mika pun tersenyum. Dari suaranya, Mika seperti sedang bahagia.
"Loh Mika? Perasaan Kakak udah save nomor kamu deh"
"Mika yang ganti nomor hehe"
"Ada apa? Kedengerannya kamu lagi happy nih"
"Kak Nanad tau aja"
"Ada apa hm? Kok gak ngasih tau"
"Mika seneng karena Mika udah keluar dari Rumah Sakit"
"Emangnya kamu udah baikkan?", Terlihat raut wajah Nanad yang khawatir.
"Udah Kak. Mika gak papa, Mika bakalan sembuh"
"Aamiin. Kakak pasti selalu doain kamu"
"Oh ya Kak. Besok kita main yuk. Aku sama Bang Raihan, Kakak sama Kak Reynand"
Deg. Entah kenapa pikiran Nanad selalu pada kejadian dimana Mika mengungkapkan isi hatinya. Apa Mika sudah tidak mencintai Reynand?
"Kakak mau banget, tapi Kakak besok pergi ke NY lagi. Lain waktu ya, Kakak pasti balik lagi ke Indo kok"
"Yahh, pasti lama. Yaudah besok Mika mau anterin Kakak ke bandara ya"
"Iya Mika"
"Yaudah Mika tutup telponnya ya, bye Kak Nanad"
"Bye"
Tutt..
Sambungan pun terputus.
Nanad sedikit lega mendengar Mika sudah pulih, meski belum pulih total tapi setidaknya Mika senang.
"Nad, ada Reynand nih", teriak Nina.
Kenapa harus teriak-teriak, batin Nanad
Nanad pun keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Ya, terlihat Reynand yang tengah duduk di sofa sambil menonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah