Nanad sedang bersiap-siap untuk menjenguk Mika di Rumah Sakit.
" Nad di bawah ada Reynand", teriak Nina.
"Iyah Mah, sebentar", jawab Nanad.
Ia pun menuruni tangga untuk menjumpai Reynand.
"Udah dari tadi?", Tanya Nanad pada Reynand. Namun Reynand tak menjawabnya membuat Nanad mendengus.
"Nad, Rey, sini sarapan dulu", teriak Nina dari dapur.
"Gak us...", Belum sempat Nanad menyelesaikan ucapannya Reynand sudah berjalan kearah dapur tanpa berkata apa-apa.
"Dih. Biasanya juga gak mau sarapan di rumah", gerutu Nanad. Ia pun menyusul Reynand ke dapur. Terlihat Reynand sedang sarapan.
"Gak sopan banget sih ngeduluin tuannya", gerutu Nanad. Reynand hanya menaikan sebelah alisnya.
"Kalian mau kemana?", Tanya Nina.
"Jalan-jalan"
"Jengukin Mika"
Jawab Reynand dan Nanad bareng.
"Ih apaan sih orang mau jengukin Mika juga", ucap Nanad. Namun Reynand anteng dengan sarapan paginya.
"Loh, Mika kenapa?", Tanya Nina.
"Mika katanya sakit. Tapi gak tau sakit apa", jawab Nanad sambil menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.
"Kok Raihan gak kabarin Mamah ya", ucap Nina.
"Udah kok semalem dia nelpon Nanad", jawab Nanad. Reynand menatapnya sinis.
"Yaudah nanti Mamah jengukin Mika sama Papah", ucap Nina.
"Gak bareng aja sekarang mah?", Tanya Nanad.
"Gak usah. Kalian berdua aja, takut nanti kalian pulangnya mau jalan-jalan dulu kan repot mamah ikut",ucap Nina.
"Mamah apaan sih kaya sama siapa aja", jawab Nanad.
"Kalo lagi makan gak boleh sambil ngomong", ucap Reynand tiba-tiba.
"Tuh denger kata pacar kamu", ucap Nina.
"Apaan sih kalian gak seru", kesal Nanad.
Setelah menyelesaikan sarapannya Nanad dan Reynand pamit pada Nina.
"Nanad berangkat ya", ucap Nanad sambil mencium tangan Mamahnya, diikuti dengan Reynand.
"Nitip Nanad", ucap Nina pada Reynand. Reynand pun mengangguk.
Setelah itu mereka berdua pun masuk kedalam mobil.
"Kemana dulu?", Tanya Reynand.
"Ya ke Rumah Sakit dulu lah", ucap Nanad sedikit ngegas. Ia kesal, kan tujuan nya juga dia mau ke Rumah sakit, dan Reynand masih nanya aja.
"Aku udah baik-baik. Jangan bikin aku emosi lagi", ucap Reynand datar sambil melajukan mobilnya.
Nanad menggerutuki dirinya sendiri. Bodoh sekali dia, kan Reynand sedang marah, tapi masih aja Nanad bentakin.
"Iyah yaudah aku minta maap", ucap Nanad akhirnya. Reynand pun mengangguk.
"Jangan marah dong", ucap Nanad.
"Engga", jawab Reynand.
"Gak rido banget", ucap Nanad.
"Kan aku lagi nyetir Nad", jelas Reynand.
Setelah beberapa menit diperjalanan, Nanad dan Reynand pun sampai di Rumah Sakit. Nanad mencari ruangan Mika. Nanad sudah tau nomor ruangan Mika karena tadi di jalan Nanad sempat menanyakannya pada Raihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah