Reynand
Keluar! Gw diluarNanad membuang nafasnya, sebenarnya ia belum sanggup jika harus bertemu dengan Reynand hari ini. Pertengkaran kemarin membuat Nanad sedikit canggung. Tidak mau membuat Reynand semakin marah, Nanad buru-buru keluar rumahnya.
Terlihat Reynand yang menunggu di dalam mobil, biasanya ia masuk atau tunggu di luar, apakah Reynand masih marah? Hal itu membuat Nanad sangat takut, ia pun memberanikan diri untuk masuk kedalam mobil Reynand.
Tanpa berkata apa-apa, Reynand pun melajukan mobilnya. Suara dering ponsel terdengar, Reynand melirik pada Nanad. Ya, ponsel Nanad lah yang berdering.
"Siapa?", Tanya Reynand. Nanad diam, ia takut Reynand marah jika menjawabnya.
"Biar gue yang angkat telpon nya", ucap Reynand merebut ponsel milik Nanad. Nanad tidak bisa menolak.
"Lo bisa tungguin Mika sebentar gak Nad? Gue ada urusan"
"Berani lo nyuruh cewek gue?"
"Reynand"
"Iya, ini gue"
"Gue pinjem Nanad sebentar, gue ada urusan"
"Lo pikir cewek gue barang?"
"Maksud gue bukan gitu Rey. Gue mau minta bantuan sama Nanad"
"Orang tua lo udah meninggal?"
"Maksud lo apa anjing!"
"Rey kamu apa apaan sih", ucap Nanad terkejut mendengar perkataan Reynand.
"Diem lo", ucap Reynand pada Nanad. Nanad pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Kalo orang tua lo masih ada, lo minta bantuan sama orang tua lo aja. Kenapa harus ke orang lain?"
"Lo posesif banget sih Rey! Gak nyangka gue, lo tuh temen gue Rey"
"Tapi lo bukan temen gue"
"Lo baru jadi cowoknya Nanad aja songong lo. Inget, lo bukan suaminya Nanad. Gak malu larang-larang anak orang?"
"Ini hidup gue bro, lo sirik?"
"Keterlaluan lo Rey"
Tutt...
Reynand mematikan panggilannya.
"Rey kamu gak boleh gitu", ucap Nanad.
"Diem", balas Reynand tetap fokus mengendarai.
"Ijinin aku sekali aja buat nemenin Mika, kasian Kak Raihan", ucap Nanad.
"Gak", jawab Reynand.
"Rey, aku mohon", pinta Nanad.
"Lo budeg? Sekali gue bilang engga ya engga", balas Reynand.
"Kalo si brengsek itu nelpon lagi, lo harus kasih tau gue. Kalo engga, gue blok nomernya", ucap Reynand.
"I-iya Rey", jawab Nanad pasrah.
"Kalo lo ketauan jengukin cewek itu tanpa sepengetahuan gue, kita putus", ucap Reynand membuat Nanad langsung menatap kearahnya.
"Maksud kamu apa Rey? Cuma karena itu kamu mau putus? Hubungan kita udah bukan main-main Rey. Aku gak suka kamu ngomong gitu", ucap Nanad.
Reynand pun menghentikan mobilnya, dan menatap mata milik Nanad.
"Kayaknya gue harus nikahin lo, biar lo sepenuhnya milik gue", ucap Reynand dengan senyum miringnya. Ia pun langsung menjalankan mobilnya kembali. Nanad masih syok dengan perkataan Reynand barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah