"Lo udah berbulan-bulan jauhin si Rey. Gak ada niatan buat baikkan?", Tanya Dirga pada Raya.
"Dia yang ngejauh, bukan gue", jawab Raya.
"Ray", ucap Dirga.
"Lo kalo mau nyamperin si Rey yaudah sana, gue ogah. Orang dia yang salah, mungkin dia ngejauh karena dia ngerasa kalo dia salah", ucap Raya membuat Dirga membuang nafasnya.
"Terserah lo", balas Dirga. Raya tetap santai memakan kentang goreng.
***
"Apa?"
"Jemput"
"Manja"
"Yaudah aku balik lagi ke New York"
"Yaudah sana"
"Reynand!!"
"Nad!"
"Nyebelin ish, cepetan aku gak mau nunggu lama"
"Balik badan"
Nanad pun membalikkan badannya dan melihat Reynand yang sedang berdiri. Nanad pun lari lalu memeluk Reynand.
"Kangen?", Tanya Reynand.
"Enggak", jawab Nanad melepaskan pelukannya.
Reynand tersenyum melihat Nanad, ia bahagia Nanad sudah kembali ke Indonesia. Setelah beberapa bulan ia sendiri, mungkin sekarang Nanad bisa menemaninya.
"Maafin aku", ucap Nanad. Reynand pun tersenyum dan mengangguk.
Reynand dan Nanad sempat bertengkar beberapa minggu, dan itu saat Reynand dan Raihan berkelahi. Mereka tidak saling mengabari hingga akhirnya Reynand yang mengalah.
Dan sejak ia berkelahi dengan Raihan, hubungannya dengan sahabatnya menjadi tidak baik. Raden selalu berusaha mendekati Reynand karena ia tahu Reynand tidak punya teman lagi, tapi sangat susah mendekati Reynand.
Raihan pun akhirnya pindah kampus, sekarang ia satu kampus dengan Reynand, Raya, Raden, Dirga, dan Rafael. Mungkin Nanad juga akan kuliah disana. Entah kebetulan atau keajaiban, mereka bisa bersama lagi. Meski sekarang hubungan mereka sedang renggang.
"Kak Nanad", panggil seseorang.
Nanad dan Reynand pun mengalihkan pandangannya pada arah suara itu. Dan terlihat Mika dan Raihan sedang berdiri disana.
"Lo yang ngasih tau?", Tanya Reynand. Nanad pun menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu kalo Mika ada disini.
"Mika, Kak Raihan", ucap Nanad.
Reynand menatap Raihan sekilas, lalu ia mengambil koper dan menggenggam tangan Nanad. Pandangan Mika pun langsung teralihkan pada genggaman tangan itu.
"Gimana keadaan lo Nad?", Tanya Raihan.
"Baik Kak. Kak Raihan sama Mika gimana? Mika udah gak sakit lagi?", Tanya Nanad tersenyum.
"Mika sama Kak Raihan baik-baik aja. Mika udah gak sakit lagi kaya dulu, meski dokter belum vonis Mika kalo Mika sembuh total", jawab Mika.
"Kamu pasti sembuh kok. Sabar ya", ucap Nanad. Mika pun mengangguk dan tersenyum.
"Mika tau dari tanteu Nina kalo Kak Nanad pulang ke Indonesia", ucap Mika. Nanad pun mengangguk mengerti.
"Udah ngobrolnya?", Tanya Reynand dingin.
"Rey kamu gak boleh gitu", ucap Nanad. Reynand hanya berdecak melihat tingkah Nanad.
"Ya udah ayo kita pulang, ngobrolnya di rumah aja", ucap Nanad . Mika pun mengangguk. Nanad mengerti kenapa Raihan tidak banyak bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Novela JuvenilEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah