Full Time

21.3K 1.5K 229
                                    

"Ini udah malem, aku ngantuk ish"

"Yaudah sana"

"Dih, malah marah. Kamu mau apa sih Rey?"

"Nad"

"Apa?"

"Jangan pernah berpikir buat ninggalin gue"

Nanad yang mendengar ucapan Reynand di telpon langsung melamun. Pikiran Nanad selalu penuh dengan perkataan Mika tadi.

"Lo yang janji bakal ngikutin gue waktu itu. Jangan sampe lo lupa"

Deg

Hati Nanad berdebar seketika. Kenapa Reynand tiba-tiba berbicara seperti itu? Sangat aneh, padahal Nanad belum bicara sama Reynand mengenai ucapan Mika tadi.

"Di dengerin gak?"

"I-iya di dengerin kok. Ini telinga Nanad masih berfungsi"

Terdengar suara Reynand yang terkekeh. Ahh ini membuat Nanad teringat waktu Reynand masih sangat dingin padanya. Reynand kadang masih menggunakan kata lo-gue. Dia aneh, kadang berubah pada sifat aslinya, dan kadang gaje hingga membuat Nanad kesal sama sikapnya. Apa sikap Reynand berubah gara-gara Raden ya?

"Yaudah kamu tidur aja"

Tuh kan dia udah aku-kamu an lagi.

"Kamu juga"

"Hm"

Tutt...

Panggilan berakhir. Nanad menatap bingkai foto yang berisikan foto Nanad dengan Reynand. Dia sangat sulit untuk diajak berselfie saja. Karena menurutnya, berselfie itu Alay. Namun Nanad selalu memaksanya, hingga ia mau.

***

Waktu menunjukan pukul 9 pagi. Nanad sibuk membantu Bi Inah masak di dapur. Nanad sangat senang bisa membantu Bi Inah.

"Non hati-hati ngupas kentangnya", ucap Bi Inah melihat Nanad mengupas kentang.

"Bibi, Nanad tuh udah gede. Nanad udah terbiasa masak sendiri di NY, Bibi gak usah khawatir oke", balas Nanad penuh dengan semangat membantu Bi Inah memasak. Bi Inah pun tersenyum, tidak terasa gadis yang ia rawat dari kecil sekarang sudah tumbuh besar.

Ting nong

Terdengar suara bel berbunyi. Bi Inah pun segera berlari menuju pintu utama.

"Siapa Bi?", Tanya Nanad berteriak. Tak ada sahutan dari Bi Inah, Nanad pun melanjutkan pekerjaannya.

"Ngapain?", Tanya seseorang membuat Nanad kaget.

"Ih kamu kok ngagetin sih", teriak Nanad pada Reynand yang sudah berada di sampingnya.

"Orang cuma nanya", jawab Reynand. Ia pun menarik kursi dan duduk didekat Nanad, melihat Nanad yang sedang mengupas kentang.

"Ditelpon gak diangkat", ucap Reynand.

"Ih, orang lagi masak juga", jawab Nanad.

"Biasa aja kali", ucap Reynand mencubit hidung milik Nanad.

"Kamu ah kebiasaan. Mau aku bunuh?", Kesal Nanad menyodorkan pisau pada Reynand.

Nanad 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang