"Nanad, lo ngapain malem-malem ke sini", ucap Raihan saat melihat Nana datang. Nanad pun tersenyum.
"Nanad mau jenguk Mika", jawab Nanad.
"Loh, kan si Rey--", belum sempat Raihan menyelesaikan ucapannya, Nanad memotongnya terlebih dahulu.
"Nanad mohon, jangan kasih tau Reynand. Nanad ke sini diem-diem", ucap Nanad.
"Tapi Nad. Mending lo pulang deh, gue takutnya lo diapa-apain sama si posesif itu", ucap Raihan.
"Reynand pasti udah pulang ke rumahnya, makannya Nanad datang malem-malem biar Rey gatau", balas Nanad.
"Yaudah, lo masuk aja. Gue tunggu disini", ucap Raihan. Nanad pun mengangguk dan masuk ke ruangan Mika.
Nanad tersenyum saat melihat Mika yang sedang tertidur lelap.
"Mika pasti kuat, kamu pasti sembuh kok Mik", ucap Nanad. Tiba-tiba mata Mika terbuka.
"Loh Mik, kok bangun? Aku ganggu kamu ya", ucap Nanad terkejut saat Mika bangun. Mika melirik kearah Nanad dan tersenyum.
"Enggak kok, dari tadi Mika gak tidur. Mika kira Kak Nanad gak bakalan jenguk Mika", ucap Mika.
"Masa aku gak jenguk adik kesayangannya aku sih, sekarang gimana keadaan kamu?", Tanya Nanad.
"Mika baik-baik aja kok Kak, Dokter pasti ijinin Mika pulang. Mika gak sakit, Mika sehat kok", terlihat mata Mika yang berkaca. Nanad tersenyum, ia tidak boleh sedih.
"Iya, Nanad percaya sama kamu", ucap Nanad membuat Mika tersenyum.
"Maafin Mika Kak", ucap Mika tiba-tiba.
"Untuk?", Tanya Nanad.
"Segalanya", balas Mika. Nanad pun tersenyum dan mengangguk.
"Kakak nginep disini?", Tanya Mika. Nanad pun menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?", Tanya Mika lagi.
"Aku harus pulang. Mika harus sembuh, Mika harus pulang ke rumah. Nanad tau Mika gak betah kan tidur di Rumah Sakit", ucap Nanad. Mika pun tersenyum senang mendengarnya. Ia mengangguk dengan antusias.
"Yaudah, aku pulang dulu ya", Ucap Nanad. Mika pun kembali mengangguk.
"Mau kemana?", Tanya Raihan saat melihat Nanad keluar dari ruangan.
"Pulang", jawab Nanad.
"Mau gue anterin?", Tawar Raihan.
"Gak usah, nanad bisa sendiri. Lagian Kak Raihan harus jagain Mika", Jawab Nanad. Raihan pun tersenyum mendengarnya.
"Makasih lo udah care sama adek gue Nad", ucap Raihan.
"Sama-sama. Mika udah Nanad anggap adik Nanad sendiri", jawab Nanad.
"Yaudah Nanad pulang dulu ya", pamit Nanad. Setelah mendapat anggukan dari Raihan, Nanad pun berjalan meninggalkan Raihan.
Saat Nanad berjalan menuju parkiran, ia dikagetkan dengan seorang lelaki yang sedang berdiri di sebelah kanan mobilnya. Nanad memberanikan diri untuk mendekati orang tersebut.
"Mas... Mas...", Panggil Nanad menepuk bahu lelaki tersebut. Lelaki itu pun membalikan badannya dan saat Nanad melihat wajahnya, dia terkejut. Kenapa Nanad sampai tidak mengenali Reynand? Dan, kenapa Reynand bisa ada disini?
"Mana kunci mobil lo?", Tanya Reynand. Nanad hanya menatap wajah Reynand, tidak ada tatapan tajam dari matanya. Apa Reynand tidak marah?
"R-rey aku bisa jelasin", ucap Nanad. Namun Reynand malah tersenyum. Bukan senyuman sini atau picik, tetapi sebuah senyuman manis. Sebenarnya ada apa dengan Reynand? Kenapa sikapnya membuat Nanad sangat bingung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah