"Nad, kamu kenapa?", Tanya Raihan melihat Nanad datang dengan mata yang sembab.
"Enggak kok, Nanad gak papa", jawab Nanad memaksakan untuk tersenyum.
"Lo nangis gara-gara Reynand?", Tanya Raihan.
"Enggak kok", jawab Nanad.
"Bilang aja, biar gue hajar si Reynand", ucap Raihan.
"Mika kenapa?", Tanya Nanad mengalihkan pembicaraan. Raihan pun langsung diam membisu saat Nanad menanyakan itu.
"Mika tadi tiba-tiba pingsan, gue khawatir. Makanya gue langsung bawa di ke rumah sakit", jawab Raihan sambil menunduk.
"Apa kata dokter?", Tanya Nanad. Bukannya menjawab, Raihan malah menangis membuat Nanad kaget.
"Kak, Mika kenapa?", Tanya Nanad.
"Sebenernya Mika sakit kanker apa?", Tanya Nanad lagi. Namun Raihan malah memeluk Nanad dan menangis di pelukannya. Nanad mengerti kondisi Raihan saat ini.
"Kakak sabar, Mika pasti sembuh", ucap Nanad.
"Kanker otak", ucap Raihan tiba-tiba. Membuat Nanad kaget dan ikut menangis.
"Kak Raihan bohong kan", ucap Nanad melepaskan pelukan Raihan.
"Jangan main-main sama ucapan Kak", ucap Nanad.
"Gue gak bohong, gue ngomong apa adanya", balas Raihan.
"Te-terus Kak Raihan udah ngobrol kan sama dokter", tanya Nanad. Raihan pun mengangguk.
"Kemungkinan cuma 2% doang Mika mampu bertahan hidup sampai 5 tahun", ucap Raihan membuat Nanad semakin menangis keras.
"Kenapa harus Mika", tanya Nanad.
"Gue gak tau harus ngelakuin apa lagi, gue bingung Nad", balas Raihan.
"Mika pasti sembuh, Nanad percaya itu. Mika kuat", ucap Nanad.
"Gue punya permohonan sama lo", ucap Raihan.
"Apa?", Tanya Nanad.
"Gue takut Mika ninggalin gue, tapi gue ikhlas Mika pergi kalo gue udah bikin dia bahagia", ucap Raihan.
"Kak Raihan abang yang baik buat Mika, pasti Mika udah bahagia", ucap Nanad.
"Lagi pula Mika bakalan sembuh kok, dia pasti sembuh Nanad yakin itu", ucap Nanad.
"Lo udah tau kan kalo Mika suka sama Reynand?", Tanya Raihan membuat Nanad terdiam. Ia tak tahu harus menjawab bagaimana. Nanad pun terpaksa mengangguk.
"Dia sering curhat ke gue tentang Reynand", ucap Raihan.
"Gue mohon Nad", ucap Raihan memohon.
"Maksud Kakak?", Tanya Nanad.
"Kasih Mika waktu sebentar aja buat deket sama Reynand", ucap Raihan. Nanad diam tanpa suara, ia bingung harus bagaimana sekarang.
"Gak", ucap seseorang lantang. Nanad dan Raihan melirik ke arah orang itu.
"Reynand", gumam Nanad.
"Brengsek lo", ucap Reynand berjalan mendekati Raihan.
"Rey... Rey... Udahh", ucap Nanad menghalangi langkah Reynand.
"Minggir", ucap Reynand. Nanad pun menggeleng dan merentangkan kedua tangannya.
"Jangan coba-coba lo hasutin cewek gue. Jangan karena adik lo sakit, lo seenaknya aja nyakitin Nanad", ucap Reynand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah