Bye Nanad

14.5K 1.3K 328
                                    

Happy Reading.

Rasanya hari kemarin adalah hari yang sangat singkat untuk Nanad. Padahal kemarin ia pulang larut malam sekali, tapi rasanya belum puas bermain bersama Reynand.

Nanad memandang koper yang berada di dihadapannya. Hanya menunggu beberapa jam lagi Nanad akan meninggalkan Indonesia. Negara dimana didalamnya begitu banyak kenangan-kenangan indah yang tersimpan.

Sebuah mobil pun datang, Nanad menyambutnya dengan senyum manis. Ya, pengendara mobil itu adalah Reynand. Nina dan Aldi tidak ikut mengantarkan karena Nanad melarangnya. Ada sesuatu yang harus Nanad sampaikan pada Reynand.

Reynand turun dari mobil menghampiri Nanad yang berdiri di depan rumah bersama kedua orang tuanya. Nanad membalikkan badannya, mencium tangan kedua orang tuanya.

"Jangan nakal", ucap Nina. Nanad pun tersenyum dan memeluk Nina.

"Doain Nanad", balas Nanad dalam pelukan Nina.

"Papah, makasih", ucap Nanad yang diangguki oleh Aldi. Lalu Nanad memeluknya.

"Jaga diri kamu", ucap Aldi. Nanad mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah kalo gitu Nanad berangkat ya", pamit Nanad.

"Hati-hati sayang", ucap Nina.

Reynand pun berjalan kearah kedua orang tua Nanad. Lalu menyalami tangannya.

"Hati-hati ya Rey", ucap Nina.

"Iya tante", jawab Reynand.

Reynand pun mengambil koper milik Nanad dan memasukkannya kedalam bagasi. Nanad melambaikan tangannya kepada kedua orang tuanya.

Di perjalanan hening. Baik Nanad maupun Reynand tidak ada yang membuka suaranya. Reynand membuang nafasnya.

"Kenapa hm?", Tanya Reynand. Nanad pun melirik kearah Reynand dan menatapnya.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu", ucap Nanad. Menurutnya sekarang adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya.

"Apa?", Tanya Reynand tetap fokus pada jalanan.

"Se-sebenernya...",

"Ngomong yang bener", potong Reynand.

"Kamu diem dulu napa", kesal Nanad. Mood nya untuk berbicara jadi hilang.

"Iya maaf", ucap Reynand. Namun Nanad masih memalingkan wajahnya.

"Mau marahan?", Tanya Reynand yang di acuhkan oleh Nanad. Reynand pun berdecak.

"Ngomong", perintah Reynand.

"Bisu beneran baru tau rasa", ucap Reynand membuat Nanad melotot kearahnya.

"Sekali aja kamu gak ngeselin", ucap Nanad.

"Cepetan ngomong", paksa Reynand.

"Ini tentang Mika", ucap Nanad. Namun Reynand tidak mengeluarkan ekspresi apapun. Ia masih tetap menatap jalanan.

"Rey. Se-sebenernya Mika suka sama kamu", ucap Nanad.

"Tau", sahut Reynand. Nanad pun kaget mendengarnya.

"Hah?", Nanad bingung.

"Raihan yang cerita ke gue", ucap Reynand.

Reynand menghentikan mobilnya, lalu ia menghadap kearah Nanad. Menatap matanya, ingin sekali Reynand melakukan ini setiap hari. Rasanya begitu tenang saat ia bisa melihat Nanad.

"Ada yang mau gue omongin juga", ucap Reynand tetap fokus melihat mata Nanad. Membuat Nanad sedikit ketakutan.

"A-apa?", Tanya Nanad gugup.

Nanad 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang