"Mau kemana?", Tanya Nanad saat sudah masuk mobil Reynand.
"Maunya?", Tanya Reynand balik.
"Kamu masih tetep nyebelin ya", ucap Nanad. Lalu ia segera menyubit perut Reynand. Reynand yang tidak rela segera mencubit kembali pipi milik Nanad. Dan terjadilah cubit mencubit.
"Udah ah sakitt", ucap Nanad memegang kedua pipinya.
"Nyerah?", Ledek Reynand.
"Au ah apaan sih kamu, kapan perginya", ucap Nanad kesal.
"Pergi kemana?", Tanya Reynand seperti orang kebingungan.
"Aku turun nih", ancam Nanad. Reynand sedikit menyunggingkan bibirnya. Lalu ia menjalankan mobilnya.
"Mau apa?", Tanya Reynand
"Mau kamuuuu", jawab Nanad mencubit pipi milik Reynand.
"Aku rindu", ucap Nanad menyenderkan kepalanya di tangan milik Reynand yang sedang menyetir.
"Raden?", Ucap Reynand tiba-tiba. Nanad langsung duduk tegap.
"Mana Kak Raden?", Tanya Nanad. Ternyata Reynand memberhentikan mobilnya dan menatap Nanad intens.
"Kamu suka sama Raden?", Tanya Reynand dengan sorot mata yang cukup menakutkan. Tiba-tiba aura gelap Reynand seakan keluar. Nanad mulai mengerti permasalahannya. Ia pun segera menunduk.
"Maaf", ucap Nanad tiba-tiba.
"Bener?", Tanya Reynand lagi. Nanad menggelengkan kepalanya.
"Maaf tadi aku ngomong gitu. Sebenernya aku gak suka liat kamu dipeluk sama cewe lain", ucap Nanad masih menunduk.
Reynand pun tersenyum dan menarik tubuh Nanad lalu memeluknya.
"Maaf", ucap Reynand. Nanad pun mengangguk di dalam pelukan Reynand.
Reynand melepaskan pelukannya dan mengangkat Wajah Nanad dengan tangannya, agar wajah Nanad menghadap kearahnya.
"Senyum", perintah Reynand. Dengan perlahan Nanad tersenyum. Semudah itukan Reynand membuatnya tersenyum?
"Kamu mau kemana?", Tanya Reynand pada Nanad.
"Bioskop?", Tawar Nanad. Reynand tersenyum dan mengangguk.
Nanad senang akhirnya bisa pergi ke bioskop bareng Reynand. Sudah lama ia tidak menonton bareng Reynand.
Ketika sudah sampai di mall untuk menonton bioskop. Ponsel milik Nanad tiba-tiba berdering.
"Hallo", ucap Nanad.
"Ini siapa?", Tanya Nanad pada pemanggil itu.
"Kak Raihan? Kak Raihan apa kabar?", Tanya Nanad.
"Nad", panggil Reynand. Namun Nanad menghiraukannya.
"Nad" ucap Reynand kembali.
"Apaan sih bentar", jawab Nanad.
Reynand memilih untuk diam melihat Nanad sedang berbincang ria dengan penelpon itu. Setelah selesai menelpon Nanad menghampiri Reynand.
"Ayo", ucap Nanad tersenyum dan mengaleng tangan Reynand.
"Males gue", ucap Reynand lalu ia melepas kalengan nanad dan pergi begitu saja.
"Rey", panggil Nanad sambil berlari mengejar Reynand yang berjalan dengan langkah besarnya.
"Kamu mau kemana?", Tanya Nanad berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah Reynand. Namun Reynand tidak mengubris pertanyaan dari Nanad.
"Kamu kenapa sih", tanya Nanad kesal sambil menarik baju Reynand dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah