Happy Reading
"Langsung pulang bos?", Tanya Raden saat mereka sudah menyelesaikan kelasnya.
"Kepo banget lo", ucap Dirga.
"Orang gue nanya sama Reynand, geer lo", balas Raden.
Drtt... Drt...
Terdengar suara ponsel berbunyi. Reynand mengambil ponsel miliknya saat ia menyadari bahwa ponselnya lah yang berbunyi.
Nanad calling...
"Hallo"
"Lama banget sih katanya mau jalan"
"Otw"
"Jangan lama"
"Hm"
"Jawab yang betul dong. Kamu kaya risih aja di telpon sama aku"
"Iya"
Tutt..
Reynand membuang nafasnya, seseram inikah saat cewe sedang pms?
Nanad memang selalu begitu, galak dulu, nanti nangis-nangis gak jelas."Siapa?", Tanya Raya.
"Nanad", jawab Reynand. Raya pun mengangguk.
"Lo mau ke rumah Nanad. Mau ngapain?", Tanya Raden.
"Jalan", jawab Reynand singkat.
"Gue ngikut ya", ucap Raden antusias.
"Gak usah", jawab Reynand. Lalu ia melangkahkan kakinya meninggalkan 3 temannya.
"Sialan", kesal Raden.
***
Terdengar suara bel berbunyi, Nanad segera membuka pintu utamanya.
"Ayo jalan", ucap Nanad tersenyum manis sambil memegang tangan Reynand.
"Mau kemana hm?", Tanya Reynand.
"Kemana aja asal bareng kamu", jawab Nanad.
"Tadi marah-marah", ejek Reynand.
"Siapa?", Tanya Nanad.
"Si Raden", jawab Reynand tidak mau Nanad kembali murang-maring lagi.
"Oh. Aku bodo amat", ucap Nanad lalu berjalan kembali mendekati motor Reynand.
"Naik", perintah Reynand. Nanad pun menaiki motor milik Reynand.
Rasanya sangat sedih mengingat Nanad besok harus pergi lagi ke Negara dimana ia kuliah. Ia harus ngejalanin hubungan LDR lagi.
"Rey", panggil Nanad. Reynand hanya melirik Nanad dari kaca spion.
"Kamu jangan nakal, jangan bolos-bolos kuliah lagi, nanti kalo aku udah selesein semester 2 disana, aku bakal kesini lagi kok. Kalo kamu kangen sama aku kamu hubungin aku ya", ucap Nanad dengan wajah yang sedih. Reynand tersenyum dibalik helm nya, sudah ia perkirakan bahwa mood Nanad akan berubah lagi.
"Iya sayang", jawab Reynand.
"Coba ulangi", ucap Nanad antusias.
"Gak", jawab Reynand.
"Ya udah gak papa, yang penting aku barusan denger kamu panggil aku sayang. Makasih sayang", ucap Nanad mengeratkan pelukannya. Reynand pun menggenggam tangan milik Nanad.
Rasanya dunia terasa milik berdua. Nanad senang, Reynand pun ikut senang.
"Mau makan atau ke taman?", Tanya Reynand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Fiksi RemajaEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah