Drtt... Drtt...
Suara deringan ponsel berhasil mengganggu tidur seseorang. Matanya perlahan terbuka, ia mengambil ponsel miliknya dan langsung mengangkatnya.
"Rey, lo dimana?"
"Rumah"
"Katanya mau ngumpul. Nih gue, Raya sama Dirga udah di cafe"
Reynand melirik jam dinding di kamarnya. Jarum jam menunjukkan pukul 10 pagi. Reynand sedikit terkejut karena bangun terlalu siang, jika Nanad tahu, Nanad pasti marah.
"Rey"
"Gue mandi dulu"
Tutt...
Reynand pun menutup panggilannya. Ia melihat notifikasi di layar ponselnya. Nomor yang tidak dikenal, Reynand pun mengabaikannya dan pergi menuju kamar mandi
Setelah selesai mandi Reynand segera bersiap-siap. Ia hanya membawa ponsel, dompet dan kunci mobil.
"Kamu mau kemana?", Tanya Vima.
"Main", jawan Reynand.
"Mau sarapan dulu?", Tanya Vima. Reynand pun menggeleng dan keluar dari rumah. Setelah keluar rumah, Reynand dikejutkan oleh seseorang.
"Mika", gumamnya.
"Kak Rey", panggil Mika.
Namun Reynand mengabaikannya dan berjalan melewati Mika. Tapi Mika malah membuntuti Reynand dan masuk kedalam mobil Reynand.
"Kata siapa lo harus masuk ke mobil gue?", Tanya Reynand menyeramkan. Membuat Mika sedikit ketakutan. Namun ia hilangkan sejenak rasa takut itu.
"Mi-mika mau..",
"Keluar", ucap Reynand.
"Mika ikut sampe depan aja ya Kak. Boleh kan?", Tanya Mika.
"Keluar", ucap Reynand.
"Mika gak mau keluar. Mika cuma nebeng ke depan", ucap Mika bersikeras.
Reynand melajukan mobilnya, ia tetap fokus pada jalanan. Mika semakin kagum pada Reynand. Mika tahu Reynand tidak seburuk itu.
Reynand menghentikan mobilnya dijalan yang ramai. Mika berhenti menatap Reynand.
"Turun", ucap Reynand.
"Tolong anterin Mika ke rumah Kak", pinta Mika.
"Ya ya ya", bujuk Mika.
"Turun sendiri atau gue seret?", Tanya Reynand.
"Ta-tapi...", Mika menggantungkan ucapannya.
"TURUN", bentak Reynand membuat Mika kaget. Ia pun terpaksa turun dari mobil Reynand karena terlihat jelas Reynand sedang marah. Setelah Mika keluar Reynand pun pergi meninggalkan Mika. Mika hanya bisa menatap kepergian Reynand.
"Hiks... Kenapa Kak Reynand kasar sama Mika", ucap Mika.
***
"Si Rey meni lama-lama teing", ucap Raden.
"Noh si Reynand", ucap Dirga saat melihat Reynand masuk kedalam cafe.
"Panjang umur", ucap Raden.
Reynand pun berjalan menuju mereka dan langsung duduk.
"How are you bos", tanya Raden. Reynand hanya melirik Raden sekilas.
"Baik", jawab Reynand.
"Gue kira gak bakal di jawab", sindir Raden.
"Lo nyindir gue?", Tanya Reynand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Ficção AdolescenteEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah