Seorang perempuan terbangun dari tidurnya, dengan keringat yang mengalir dari pelipisnya. Ini bukan pertama kalinya ia memimpikannya. Sebuah masa lalu yang selalu datang di mimpinya. Pertanda apakah ini?
Suara dering ponsel membuat perempuan itu mengalihkan fokusnya. Di ambilah ponsel tersebut. Baru melihat namanya saja perempuan itu sudah bahagia, apalagi jika ia bisa bertemu dengannya secara langsung.
Tanpa berpikir panjang, perempuan itu segera menslide tombol hijau dan meletakkan ponselnya ditelinga kanannya.
"Selamat pagi", perempuan itu mengucapkannya dengan segurat senyuman.
"Ya"
"Kamu, rindu aku kah?", Tanya perempuan itu dengan semangat yang tinggi.
"Iya"
"Iya apa?", Ucap perempuan itu dengan nada yang merengek.
"Rindu"
"Gak jelas banget, aku matiin deh telponnya", ucapnya dengan wajah yang sudah menahan kekesalan.
"Iya aku rindu kamu, Nadezda",
Senyumannya pun kembali lagi. Ya, perempuan itu adalah Nadezda.
***
Jakarta, 2019
Seorang pria keluar dari mobil temannya. Banyak kaum hawa yang tergila-gila padanya. Tetapi pria itu tetap menjaga cintanya untuk satu wanita yang sekarang keberadaannya jauh darinya.
"Woy. Reynand, Raden!", Teriak seorang laki-laki yang menghampirinya, lalu mereka bertiga pun bertos ria.
Tak pernah terbayangkan oleh Reynand, bahwa ia akan satu univereitas, bahkan satu kelas dengan Raden. Apakah ini sahabat sejati? Wkwk alay sekali.
"Tumben lo kesini bawa supir, Rey", ucap Dirga. Ia adalah teman baru Reynand. Semasa SMA dia selalu berkumpul berlima dengan Raden, Raya, Raihan dan Rifan. Namun sekarang Reynand hanya bisa berkumpul bertiga, yaitu dengan Dirga, dirinya dan tentunya Raden.
"Ngeledek gue lo?", Tanya Raden tak terima.
"Sante aja lo", ucap Dirga.
"Huaa Reynnd kamu udah datang?", Tiba-tiba seorang wanita masuk dalam lingkup ketiga cowo tersebut.
"Yaudahlah, makannya si Rey ada disini", jawab Raden.
"Diem! Gue gak nanya sama lu", ucap wanita tersebut dengan mengubaskan rambutnya.
"So cantik banget lu kuntianak", hina Raden.
"Emang gue cantik", jawabnya percaya diri.
"Reynand, anterin aku ke kelas dong", pinta wanita itu dengan puppy eyesnya. Reynand hanya mengangkat sebelah alisnya. Punya keberanian nih cewe nyuruh Reynand nganterin ke kelas. Emang dia ratu gitu? Oh No!
"Eh Niken! Gue peringatin ya, mau lo ngejar Reynand sampe hak lu patah, mau lo make up 24 jam disalon juga si Reynand mah gak bakal ngelirik lo. Sadar diri lo dugong", ucap Dirga.
"Ya terserah gue lah. Lo berdua tuh jangan pada so tau yah", jawab Niken. Ya, wanita yang menyukai Reynand secara terang-terangan itu bernama Niken.
Saat mereka sedang debat, Reynand meninggalkan mereka tanpa sepatah kata apapun.
"Tuh kan Reynand nya pergi", ucap Niken dengan wajah dibuat buat sedih.
"Lebok tah ku sia", ucap Raden sambil pergi menyusul Reynand.
"Lagian lo tuh udah gede, bisalah lo milih-milih pasangan. Gak usah suka sama yang udah punya pasangan. Ngerti?", Ucap Dirga pada Niken. Niken yang awalnya terdiam segera membuka mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah