"Rey", panggil seseorang membuat langkah Reynand berhenti. Tanpa melihat wajahnya saja, Reynand tau suara siapa itu.
Reynand pun membalikkan badannya dan sekarang ia melihat Raya yang sedang berdiri di hadapannya. Reynand menaikkan sebelah alisnya sebagai respon.
"Tadi Nanad nyariin lo", ucap Raya.
"Lo manggil gue cuma buat nyampein itu?", Tanya Reynand.
"Enggak juga sih, niat gue sebenernya cuma mau ngasih tau lo. Mendingan lo minta maaf aja deh sama si Raihan, dari pada nanti lo nyesel", balas Raya.
"Gue bakal nyesel seumur hidup gue kalo gue minta maaf sama dia", ucap Reynand.
"Lo kenapa sih gak mandang kebaikkan Raihan? Dulu lo punya masalah sama si Nanad siapa yang beresin, si Raihan kan?", Ucap Raya.
"Itu dulu", balas Reynand. Lalu ia hendak pergi namun Raya mencekal tangannya.
"Jangan buat gue makin benci sama lo", ucap Raya.
"Gue gak peduli, gue gak butuh", balas Reynand.
"Anjing lo! Lo anggap gue selama ini apaan?", Teriak Raya emosi mendengar balasan Reynand.
Reynand pun berbalik arah lagi, ia mendekatkan wajahnya dengan wajah milik Raya. Reynand menatap Raya tajam.
"Lo diem aja, lo gak ngerti Ray", ucap Reynand. Terlihat jelas rahang Reynand yang mengeras.
Nanad melihat perdebatan mereka dari awal, ia sangat kaget melihatnya. Kenapa mereka bisa bertengkar seperti ini? Dan Nanad mendengar Raya menyebut nama Raihan. Nanad pun berlari mendekati Reynand dan Raya.
"Rey", Nanad menarik tangan Reynand agar menjauh dari Raya. Nanad takut Reynand berbuat kasar pada Raya.
Setelah Nanad memisahkan Reynand dan Raya, Reynand langsung pergi meninggalkan Nanad dan Raya yang masih menatapnya dengan lekat.
"Kenapa?", Tanya Nanad.
"Gak ngerti gue sama pikiran si brengsek itu", kesal Raya.
"Kalian berantem gara-gara apa?", Tanya Nanad.
"Dia mukulin si Raihan sampe masuk rumah sakit, gimana gue gak kecewa", Balas Raya.
Nanad yang mendengarnya pun sedikit terkejut, apa mereka tidak tahu permasalahan Reynand dan Raihan? Apakah Reynand tidak membicarakan ini pada teman-temannya?
Pantas saja sekarang Reynand tidak bergabung lagi bersama Raya. Sekarang Nanad tahu kenapa Reynand sering menghindar dari Raya. Nanad tahu Reynand tidak bisa berbuat kasar pada perempuan, makannya Reynand lebih baik memilih menjauh dari Raya daripada dia harus berbuat kasar.
"Kok lo bengong sih", ucap Raya.
"Rey gak nyeritain apa-apa tentang Kak Raihan?" Tanya Nanad.
"Lo tau permasalahannya?", Tanya balik Raya. Nanad pun mengangguk.
"Lo mau nyeritain semuanya ke gue?", Tanya Raya.
"Mungkin lain waktu Nanad nyeritain semuanya, sekarang Nanad harus kejar Reynand. Nanad duluan ya Kak", ucap Nanad sambil pergi dari hadapan Raya. Raya ingin mengejarnya, namun ia tidak bisa memaksa.
"Rey... Rey...", Nanad berlari mengejar Reynand sambil memanggil namanya. Reynand pun memberhentikan langkahnya dan melihat Nanad yang sedang berlari.
"Huh, cape", ucap Nanad.
"Kebangetan kamu, huh.. huh...", Nanad masih menstabilkan nafasnya.
"Ngapain lari-lari?", Tanya Reynand.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad 2
Teen FictionEgois dan posesif, hal yang selalu terjadi dalam sebuah hubungan. Apakah keegoisan akan membuat sebuah perjuangan tidak ada artinya? Apakah keposesifan akan menjadikan seseorang menjadi tidak nyaman? Nanad 2 ©2019| Nuriah Afifah