10🍃

4.3K 509 12
                                    

Please Vote & Comment

🍃


Setelah kejadian dimana Yolan dan Yeonjun bertengkar hebat, kini Yeonjun menghilang bagai ditelan bumi. Sudah terhitung empat hari ini Yolan tidak menemukan Yeonjun di kampusnya dan ia sama sekali tidak memberi kabar apapun pada Yolan. Yolan selalu berucap masa bodoh dan berlaku tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan Yeonjun. Tetapi tidak dengan hatinya, di dalam hatinya ia resah. Resah dengan Yeonjun yang sudah menghilang selama beberapa hari ini.

"Kamu yang duduk diujung, sini pindah ke depan." Suara itu membuat Yolan sadar dari lamunannya.

"Eh?"

"Perlu saya ulang lagi Yolan?"

"E-eh ga usah kak. I-iya saya pindah." Cicit Yolan seraya berjalan kearah kursi kosong yang berada tepat di depan meja dosen.

Siang ini adalah jadwal untuk mata kuliah Manajemen, jadi jangan tanyakan siapa yang mengajarnya. Karena tidak lain dan tidak bukan adalah asisten dosen yang memiliki wajah tampan dambaan para wanita, Kim Yohan.

Baru saja Yolan mendudukan bokongnya pada kursi yang berada di depan meja dosen itu. Yohan langsung menghampirinya seraya meletakan spidol pada meja Yolan.

"Coba kamu jelaskan, poin poin dari pokok bahasan yang baru saya jelaskan  tadi." Perintah Yohan.

Yolan yang mendapatkan perintah itu hanya bisa menatap Yohan dengan tatapan tak percaya. Bahkan keduanya sempat untuk saling bertatapan, seolah mereka sedang berbicara lewat tatapan mata.

'Kak ini maksud lo apa ya?!'

'Cepat maju!'

Somi yang melihat aksi tatap tatapan antara sahabatnya dengan asisten dosennya itu, sengaja berdehem keras untuk menyadarkan keduanya.

"Ekhem! Ayo cepat jelasin Yo." Sahut Somi yang langsung dibalas tatapan nyalang dari Yolan. Somi yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya bisa terkekeh geli.

Dengan langkah malas Yolan maju ke depan. Ia hanya bisa mengigiti bibir bawahnya untuk menahan gugup. Bagaimana bisa ia tidak gugup kalau materi yang akan ia jelaskan saja ia tidak tahu.

Yolan hanya bisa berdiri sembari menundukan wajahnya dalam dalam. Sampai matanya menangkap sepasang sepatu di hadapannya.

"Lo bisa pakai ini, sebagian udah gue catatan disitu." Ujar si pemilik sepatu tadi, yang ternyata adalah Minkyu. Satu satunya mahasiswa yang paling teladan di dalam kelasnya itu.

Baru saja Yolan akan menerima buku catatan yang Minkyu berikan tadi, namun Yohan langsung menegurnya terlebih dahulu.

"Siapa yang menyuruh kamu untuk meminjamkan buku catatan kamu untuk Yolan." Ujar Yohan pada Minkyu, yang kini mengambil alih buku catatan itu.

"Saya hanya ingin membantunya, apakah itu salah?" Jawab Minkyu dengan santainya.

"Niat kamu tidak salah, hanya saja waktunya tidak tepat. Karena sekarang ini saya sedang memberi Yolan pelajaran untuk tidak melamun saat saya menjelaskan materi." Jelas Yohan.

Yolan jadi tidak enak hati pada Minkyu, pasalnya baru kali ini Minkyu mau berinteraksi dengannya. Karena yang Yolan ketahui Minkyu adalah anak teladan yang pendiam dan selalu menyendiri.

"Lebih baik kalian kembali ke tempat duduk masing masing." Ujar Yohan.

Sebelum Minkyu kembali ke tempat duduknya, ia sempat untuk melirik kearah Yolan yang sedang menatapnya dengan tatapan bersalah.

𝐀𝐬𝐃𝐨𝐬 || 𝐊𝐢𝐦 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang