Please Vote & CommentEiyy komen dong para readers😌
🍃
🕘09.45 am
Yolan mengusak matanya pelan, mencoba untuk mengusir rasa kantuk yang tak kunjung hilang. Semalam ia baru bisa tidur pada pukul satu dini hari. Untung saja hari ini ia libur, jadi tidak masalah untuk bangun siang.
Tangannya meraba meja nakas disebelah kiri ranjangnya, guna mengambil ponselnya. Ya, tidak seperti harapannya. Ia sama sekali tidak mendapatkan notifikasi dari siapapun. Oke tidak masalah, kini ia memutuskan untuk kembali tidur.
Entah kenapa, ranjangnya yang empuk dengan hawa dingin kamar itu seolah menarik niatannya untuk beranjak bangun. Bagaikan magnet, Yolan enggan bangun hanya untuk sekedar ke kamar mandi pun ia malas.
Baru saja kelopak mata yang indah itu terpejam selama bebetapa detik, kini kembali dibukanya dengan paksa saat telinganya mendengar denting bel apartemennya dibunyikan oleh seseorang diluar sana. Dengan gerakan malas Yolan menyibak selimutnya, berjalan keluar kamar tanpa membenahi penampilannya dulu. Sekali lagi, ia terlalu malas.
Ceklek~
BRAK!!
Pintu yang baru saja ia buka itu, kembali ia tutup dengan bantingan cukup keras. Saat ia melihat wajah siapa yang berada di depan pintu itu. Setelah beberapa hari menghilang tanpa meninggalkan satu kabar pun, dan kini dia tanpa ragu menampakan wajahnya kembali. Cukup! Melihat wajahnya saja membuat dadanya berdenyut nyeri. Seketika terlintas semua kejahatan yang pernah dilakukannya berulang kali, Yolan muak. Untuk apa Yeonjun datang kembali? Untuk menambah luka lagi?!
"Sayang jangan gini, biarkan aku masuk." Suara dibalik pintu itu membuat Yolan lemah, jujur ia rindu dengan Yeonjun. Tapi ia tidak ingin membiarkan hatinya terluka terus menerus.
"Pergi!"
"Yolan, sayang aku mohon. Biarkan aku bicara, kita selesaikan semuanya sayang. Please jangan gini." Gagal. Pertahanan Yolan runtuh, ia dengan bodohnya membuka kembali pintu apartemennya dimana ia kembali melihat wajah lelaki yang masih berstatus sebagai kekasihnya.
Belum sempat Yolan kembali melayangkan kata kata sarkasnya, Yeonjun terlebih dulu mendorongnya masuk dan mengungkungnya dibalik pintu.
"Lo apa apaan sih brengsek!" Protes Yolan dengan mata yang sudah bekaca kaca.
"Ma-"
"Stop! Jangan! Jangan lagi bilang kata maaf. Gue muak!" Bentak Yolan tepat di depan wajah Yeonjun.
"Aku cinta kamu, aku cinta kamu.. aku cin-"
"Bullshit! Mendingan sekarang lo pergi, gue muak dengar semua kata yang keluar dari bibir lo. Karena itu semua hanya omong kosong!" Bulir air mata yang sedari awal ia tahan akhirnya jatuh membasahi pipi pucatnya.
Sialnya, dalam keadaan seperti ini hatinya terus meronta. Ia ingin memeluk si brengsek dihadapannya ini. Tapi otaknya seperti berkata jangan, pikirannya terus mendoktrinnya agar untuk terus memaki kekasihnya ini. Yolan lelah, bisakah hati dan pikirannya berdamai untuk sementara?
"Salahkan saja si brengsek ini yang mencintai kamu." Lirih Yeonjun membuat Yolan harus tertawa hambar.
"Hhaha.. mencintai aku? Lantas Yeji itu siapa?!!" Yolan mencoba untuk berontak dalam kungkungan Yeonjun, tapi pada dasarnya lelaki memiliki tenaga yang kuat tidak sebanding dengan tubuh mungil Yolan.
Skakmat!
Diam. Yeonjun bungkam beberapa saat, matanya terus menghindar dari tatapan tajam Yolan. Melihat reaksi yang Yeonjun berikan membuat Yolan semakin yakin. Bahwa sebenarnya Yeonjun sudah memiliki hubungan dengan Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐬𝐃𝐨𝐬 || 𝐊𝐢𝐦 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧
Fanfiction𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘈𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘯 𝘋𝘰𝘴𝘦𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 ▶Started : 14.Mei.2019 #1 in Yohan [010220]