Please Vote and Comment
🍃
"Ikut gue yuk?" Ajak Yohan.
"Sorry kak, gue udah ada janji sama cowok gue." Tolak Yolan yang menatap balik Yohan.
"Emang iya?" Tanya Yohan yang berpura pura tidak tahu.
Yolan hanya diam, dia tersenyum sebagai jawabannya. Tapi senyuman yang Yohan lihat itu bukan senyuman yang tulus dari Yolan, melainkan sebuah senyum yang dipakasakan. Ya, Yohan tahu betul bahwa sesungguhnya cewek di depannya ini lagi kecewa, karena pacar yang ia tunggu tunggu itu tidak kunjung datang menjemputnya. Dan saat itu juga Yohan, bersumpah akan menghajar cowok bajingan itu yang sudah menelantarkan ceweknya dan malah asik dengan cewek lain.
"Udah malem gini, cowok lo ga bakal dateng. Mungkin aja dia lagi sibuk." Ujar Yohan.
"Ya cowok lo lagi sibuk sama cewek lain." Batin Yohan.
"Masih jam delapan kak, gue mau nunggu dia. Paling sebentar lagi juga dia dateng." Jawab Yolan yang membuat Yohan memutar bola matanya malas. Ia lupa bahwa cewek di hadapannya ini yang sekaligus mahasiswanya itu sangat keras kepala.
"Oke, kalo lo masih mau nunggu disini. Gue temenin." Ujar Yohan seraya menyandarkan punggungnya pada sofa.
"Eh kak ga usah, lo pulang aja."
"Ga. Kalo lo ga mau gue temenin, ya lo harus ikut gue." Pinta Yohan.
Yolan terdiam, ia sedang tidak ingin berdebat dengan siapapun. Pada akhirnya ia membiarkan Yohan untuk menemaninya.
Tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Yolan yang asik menunduk sambil mengetuk ketuk layar ponselnya yang sudah mati karena baterai nya habis itu, dan Yohan yang menyandarkan kepalanya pada sofa dengan mata yang terpejam. Tidak, Yohan tidak tidur. Dia hanya mencoba menetralisir rasa gugupnya yang sejak tadi tidak kunjung hilang. Bagaimana tidak gugup, situasi saat ini hanya ada mereka berdua yang duduk bersebelahan di lobi apartemen yang mulai sepih itu.
Yohan membuka matanya perlahan saat merasakan lengannya yang diguncang pelan oleh Yolan.
"Kak Yohan, kalo lo ngantuk lo bisa tidur dulu di apartemen gue kok kak." Tawar Yolan.
"Terus bagaimana dengan lo?"
"Gue.. gue bakal nunggu sebentar lagi." Jawab Yolan dengan suara yang pelan.
Yohan mulai emosi menghadapi cewek keras kepala di hadapannya ini. Ia bangkit berdiri seraya menarik Yolan paksa agar ikut berdiri.
"Ini udah jam sembilan malam." Yohan memperlihatkan jam yang terpasang pada pergelangan tangan kirinya tepat di depan wajah Yolan.
"Lo mau sampai kapan nunggu cowok lo itu?! Jam sepuluh? Jam dua belas malam? Sampe pagi? Lo cinta boleh, tapi bego jangan! Lo juga harus pikirin diri lo!" Lanjut Yohan dengan nada yang sedikit meninggi, membuat Yolan menunduk takut. Yolan sendiri benci pada dirinya yang selalu seperti ini.
Yohan sudah terlalu emosi, sampai sampai ia tidak sadar baru saja membentak Yolan dan bahkan mengatainya yang terlalu bodoh. Detik itu juga Yohan menyesal, membuat Yolan menunduk ketakutan. Tanpa pikir panjang Yohan langsung merengkuh Yolan kedalam dekapannya, mengusap pelan surai Yolan.
"Maaf. Maafin gue, maafin gue." Gumam Yohan di telingan Yolan.
Yolan yang tidak ingin berlama lama dalam dekapan hangat Yohan itu pun langsung melepaskan paksa pelukan Yohan. Ia harus menjaga hatinya untuk kekasihnya, Yeonjun.
![](https://img.wattpad.com/cover/187541488-288-k36395.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐬𝐃𝐨𝐬 || 𝐊𝐢𝐦 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧
Fanfiction𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘈𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘯 𝘋𝘰𝘴𝘦𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 ▶Started : 14.Mei.2019 #1 in Yohan [010220]