Please Vote & Comment
🍃
Mata Yolan perlahan terbuka saat ia merasa tenggorokannya kering, ia butuh minum. Dengan perlahan Yolan mendudukan dirinya sembari matanya yang terus menelusuri seisi kamar. Ini bukan kamar apartemennya, ia tahu itu. Sprei putih dengan nuansa kamar berwarna coklat membuat kamar itu hangat, apakah ia sedang berada di kamar hotel? Mengingat semalam ia dan Yohan berada di rooftop hotel. Ah Yohan?! Yolan baru ingat bahwa semalam ia bersama lelaki itu, tapi sekarang dimana dia?
Yolan sedikit terperanjat saat melihat seseorang tidur di sofa yang tak jauh dari ranjangnya itu, dengan muka yang sengaja ia tutup dengan lengan kanannya.
"Kak Yohan?" Yolan berjalan menghampiri sofa dimana Yohan tertidur.
"Kak bangun, kenapa lo tidur disini? Kalo nanti badan lo sakit gimana?" Tanya Yolan sedikit berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan Yohan.
"Kak?" Yolan kembali mengguncang pelan lengan Yohan yang menutupi wajahnya itu.
"Eughh.." Yohan sedikit terusik saat Yolan menarik lengan yang menutupi wajahnya itu.
"Udah bangun?" Tanya Yohan dengan suara serak khas bangun tidur.
"Udah. Kak lo pindah ke kasur gih tidurnya, gue ga tega liat lo tidur disini." Yohan langsung mendudukan tubuhnya saat Yolan duduk di ujung sofa. Yohan mengusak matanya, sebelum ia kembali menatap Yolan.
"Mau pulang sekarang?" Tanya Yohan saat ia menyadari hari sudah pagi, karena sinar matahari pagi yang menembus gorden kamar itu.
"Eum boleh. Kalo gitu gue siap siap dulu ya kak." Yolan bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.
Sementara menunggu Yolan di kamar mandi. Yohan kembali merebahkan tubuhnya, namun kali ini di kasur.
Sedangkan di dalam sana, Yolan sedang terduduk memikirkan bagaimana caranya ia keluar dari kamar mandi. Karena ia baru saja kedatangan tamu bulanannya, ia tidak membawa stok pembalut ataupun yang lainnya. Apakah ia harus meminta bantuan pada Yohan? Tapi Yolan malu, entah apa yang harus ia katakan pada Yohan.
"Yolan? Lo masih lama di dalem?" Tanya Yohan setelah mengetuk pintu kamar mandi dari luar.
"Eum.. e-engga kok kak, bentar lagi g-gue keluar."
"Oh oke gue tunggu."
Terhitung sudah lima menit berlalu setelah Yohan mengetuk pintu kamar mandi tadi, Yolan masih saja berdiam diri di dalam sana. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk membuang rasa malu dan gengsinya itu, untuk meminta bantuan pada Yohan.
"Kak Yohan?" Panggil Yolan dengan kepala yang menyembul keluar dari pintu kamar mandi.
"Iya? Udah selesai?"
"E-engga, belum. Kak gue boleh minta tolong?" Pinta Yolan dengan wajah memelasnya, membuat Yohan langsung menghampirinya.
"Minta tolong apa?" Tanya Yohan begitu sampai di depan pintu kamar mandi.
"Tolong beliin pembalut." Jawab Yolan pelan.
"Oh oke, tunggu sebentar." Yohan langsung pergi setelah Yolan memintanya untuk membelikan pembalut. Reaksi Yohan ternyata benar benar diluar ekspektasi Yolan, ia pikir Yohan akan menolak saat ia meminta belikan pembalut. Karena lelaki pastinya akan malu saat, ia harus membeli sebuah pembalut.
🍃
"Kak thanks." Ujar Yolan saat keduanya sudah sampai di depan pintu apartemen Yolan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐬𝐃𝐨𝐬 || 𝐊𝐢𝐦 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧
Fiksi Penggemar𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘈𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘯 𝘋𝘰𝘴𝘦𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 ▶Started : 14.Mei.2019 #1 in Yohan [010220]