Please Vote & Comment
🍃
Denting jam terus berbunyi mengisi kesunyian di tengah malam ini. Sudah dini hari namun entah mengapa mata Yolan enggan untuk terpejam. Pikirannya terus melayang, kata kata yang ia tangkap beberapa jam yang lalu seolah terus berputar dalam otaknya.
Bayang bayang akan sosok itu, sosok yang menatap manik matanya lekat dengan tatapan teduh. Hatinya semakin berdebar kencang saat kata itu terucap dari bibirnya, saat ia mengatakan bahwa-
"Argghh.. gue harus tidur, gue harus tidur! Yolan lo harus tidur, karena besok lo ada kelas pagi." Monolognya seraya menarik selimutnya hingga menutupi tubuhnya dengan sempurna.
-Flashback-
Masih dimalam dimana hari ulang tahun Yohan tersisah kurang dari enam menit lagi sebelum pergantian hari. Setelah memasangkan dasi yang Yolan berikan sebagai hadiah untuk Yohan. Ia dibuat kaget dengan pergerakan Yohan yang tiba tiba saja mencium keningnya dan setalahnya membisikan kata terimakasih. Degupan jantung Yolan bertambah kencang saat Yohan menatap matanya dengan tatapan teduh dan lembutnya.
Lemah. Ia merasa lemah hanya karena mendapat tatapan seperti itu dari Yohan. Sebisa mungkin Yolan alihkan pandangannya, dengan menundukan kepalanya.
"Hey look at me." Titah Yohan dengan telunjuknya yang sedikit menarik dagu Yolan.
Manik mereka kembali bertemu, terlihat jelas saat dimana Yohan sedikit menarik nafas dalam dan detik berikut ia terlihat melirik kearah jam dinding.
"Ekhm.. masih ada sisah waktu lima menit sebelum hari ulang tahun gue berakhir. Dan di hari ini juga... eum.." Yohan menarik nafasnya untuk yang ke sekian kali, kegugupan yang Yohan rasakan sangat ketara.
"-di hari ini juga, gue mau.. gue mau lo jadi pacar gue." Lanjut Yohan dengan sorot mata yang terlihat frustasi.
"Jadi pacar sewaan la-"
"Engga. Ah! Bukan bukan, eum gue..." potong Yohan dengan cepat, ia menggeleng ribut saat Yolan akan menduganya menjadikan Yolan pacar sewaan kembali.
Yohan mengusak rambutnya frustasi, saat kata kata yang sudah ia rancang dari jauh jauh hari itu tiba tiba lenyap begitu saja dalam ingatannya. Menyisahkan kegugupan yang luar bias sehingga membuat lidahnya begitu kelu untuk mengucapkan satu katapun.
Yolan semakin dibuat bingung dengan tingkah Yohan yang kini malah memunggunginya, ia terlihat menarik nafas panjang sebelum ia kembali berhadapan dengan Yolan.
"Gue ga tau harus mulai dari mana, karena gue bukan tipikal orang yang pandai untuk berkata kata dan lagi, gue tau gue bukan orang yang romantis. Tapi ada satu hal yang harus lo tau, kalau gue jatuh hati sama lo-"
"-lebih tepatnya gue cinta sama lo, tolong percaya sama gue. Gue mau jadiin lo pacar yang sesungguhnya, bukan pacar sewaan seperti yang kemarin."
Terlihat raut wajah Yohan yang lebih tenang dari sebelumnya, ia sedikit lega. Karena pada akhirnya ia bisa menyapaikan semua isi hatinya selama ini hanya bisa ia pendam.
Perasaan takut itu kembali menerpa Yohan, saat melihat Yolan belum merespon apapun semenjak ia mengutarakan perasaannya. Yohan takut untuk menerima kenyataan bahwa mahasiswanya yang ia cintai itu menolaknya.
"Ah ini udah tengah malam, biar gue anter pulang." Yohan mencoba untuk memberi Yolan waktu, ia tidak mau memaksa Yolan untuk menjawabnya sekarang. Karena sesungguhnya Yohan tidak sanggup jika Yolan menolaknya saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐬𝐃𝐨𝐬 || 𝐊𝐢𝐦 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧
Fanfiction𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘈𝘴𝘪𝘴𝘵𝘦𝘯 𝘋𝘰𝘴𝘦𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘴𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 ▶Started : 14.Mei.2019 #1 in Yohan [010220]