𝐀𝐬𝐃𝐨𝐬 || 𝐊𝐢𝐦 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧

13🍃

Please Vote & Comment

🍃

Ini adalah hari kedua Yolan tinggal di rumah orang tuanya. Ya, sejak insiden kemarin itu Yohan tidak mengijinkan Yolan untuk kembali menempati apartemennya untuk sementara waktu. Bahkan saat itu Yohan dengan baik hatinya menawari apartemennya untuk dijadikan tempat tinggal Yolan untuk sementara. Tapi usulan Yohan itu langsung ditolak keras oleh Yolan.

"Dek itu hp kamu bunyi." Ujar sang mamah yang menghampiri Yolan di dapur.

"Iya mah, palingan juga notifikasi dari operator."

"Ah yang bener? Tapi itu bunyinya berkali kali loh, sana kamu check dulu siapa tau penting."

"Hmm,, iya deh. Bentar ya mah." Yolan meninggalkan pekerjaannya yang sebelumnya sedang memotong wortel di dapur.

Saat Yolan mengambil ponselnya yang tergeletak di sofa dan benar saja, ada beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari nomor yang tidak ia kenal.

Unknown
|Yolan
|Lo dimana?
|Yolan, gue di depan apart lo
|Tapi kok kaya sepih ya?
|Lo ada dimana sekarang?

Yolan
Ini siapa?|

Unknown
|Gue Yunseong
|Astaga lo ga save nomor gue?

Yolan
Eh?|
Lo kan ga pernah kasih|
nomer lo ke gue
dan ini juga pertama kalinya|
lo chat gue

Unknown
|ah iya ya, gue lupa

Yolan
Goblok untung ganteng [delete]|
Ada perlu apa lo ke apart gue?|

Unknown
|Eumm.. tadinya gue mau minta bantuan sama lo

Yolan
Loh? Bantuan apa emangnya?|

Unknown
|Gue ga bisa jelasin disini
|Lo mau kan bantuin gue?

Yolan
Bantuin apa dulu?|
Yaudah lo kesini aja|
gue lagi di rumah

Unknown
|oke
|send loc nya cantik😉

Yolan
Euhh jijiq tau🤮|
Send a location|

Unknown
|Thanks😉
|Tunggu 15 menit gue sampe situ
(Read)

"Dek nanti wortel yang udah kamu potongin tinggal masukin aja ya ke panci, sekalian sama kentangnya juga."

"Iyaaaa mah iyaa." Jawab Yolan sedikit teriak karena jarak ruang tv ke dapur yang lumayan jauh.

🍃

"Halo pah?"

"Yohan apa kamu sedang sibuk?"

"Engga pah, kebetulan semua kerjaan Yohan baru aja selesai."

"Bagus kalo begitu."

"Memangnya ada apa pah?"

"Kamu nanti jemput adik kamu ya di bandara."

"Loh? Dia mau pulang?"

"Iya. Dia bilang dia akan berlibur disini untuk sementara. Nanti papah suruh dia buat kabarin kamu kalo udah sampai bandara. Papah tutup ya telponnya, kerjaan papah masih banyak."

"Iya pah."

Yohan menaruh kembali ponselnya di meja sofa yang tak jauh darinya. Adiknya yang sedang berkuliah di Los Angles akan pulang, jujur Yohan kangen dengan adiknya itu. Ya dia rindu beradu argumen, dia rindu bagaimana mereka berdebat karena masalah yang sepele. Intinya Yohan rindu dengan kegaduhan adiknya itu. Dua tahun ia tinggal sendiri di apartemennya membuatnya rindu suasana ramai di rumah.