OS. 9

2.4K 290 19
                                    

Happy reading 📖




🍃🍃🍃





"Naik. Gue anter pulang" Jennie menatap Rose dari balik helmnya, Rose terkejut dengan Jennie yang tiba tiba berhenti di depannya. Rose belum menjawab sehingga terjadi keheningan di antara mereka.

"Cepetan naik. Udah mau gelap, lo mau kejadian kemaren keulang?" Jennie menyadarkan Rose dari keterkejutannya. Rose mengedipkan matanya berkali kali. "A-aku akan naik bus, t-tidak usah khawatir. Kali ini aku membawa obatnya"

Rose berjalan meninggalkan Jennie menuju halte, Jennie membuka helmnya dia menghembuskan nafas jengah. Rose sudah berada di halte dan bus datang saat akan naik Jennie menarik tangannya hingga membuat tubuhnya bertabrakan dengan tubuh Jennie. Rose melihat mata Jennie yang sangat tajam menatap matanya.

"Gue gak peduli alesan lo, balik sama gue hari ini." Jennie berdesis tepat di depan wajah Rose menyebabkan dia dapat mencium harum nafas milik Jennie. Mata mereka bertemu, Rose merasa dejavu.



"Kau selalu cantik di mataku Rosie"



Rose meringgis kecil saat mendengar bisikan itu sekelebat bayangan seseorang dengan posisi merengkuh pinggangnya. Jennie melihat Rose meringgis kecil mengenyitkan dahi.

"Gwenchana?" Jennie menahan tubuh Rose yang mulai jatuh kebelakang.


"hentikan kau membuatku tersipu"


"Aku suka saat pipimu memerah"



"Ahh sakit" Rose memegang kepalanya, Jennie mendudukan Rose di bangku tunggu halte. Kemudian dia ingat Rose bilang dia membawa obatnya, dengan segera dia membuka tas milik Rose mencari obat disana. Rose masih mengerang kesakitan. Jennie mengeluarkan botol obat dari dalam tas Rose.

"Pegang dulu gue beli air mineral. Tahan sebentar" dengan segera Jennie berlari menuju minimarket seberang jalan. Saat sampai dia langsung mengambil dan membayar ke kasir.

"ini kem-" Jennie mengambil kembalian  tanpa menghiraukan ucapan kasir itu dan langsung berlari menuju halte. Dia bahkan tidak perduli dengan pengemudi yang memaki karena dia menyebrang sembarangan.

"Ini ayo minum, cepetan." Jennie membuka botol air mineral lalu menyodorkan kepada Rose, Rose sedikit kesulitan karena menahan sakit di kepala lalu Jennie mengambil alih dia menyuapi kepada Rose pill obat lalu memberikan minum. Tubuh Rose penuh dengan peluh wajah memerah.

'what happens with you Rosie?' Jennie membatin melihat Rose yang masih mengatur nafasnya.


Rose mulai berdiri saat merasa sudah baikan, Jennie masih setia menatap tajam Rose disana.

"Aku pulang, terima kasih untuk pertolonganmu lagi Jennie-ssi. Dan aku mohon lupakan yang terjadi" setelah itu Rose langsung naik kedalam bus meninggalkan Jennie yang masih termenung di halte.

"Kenapa sih lo selalu bilang lupain apa yang terjadi. Segampang itu apa lo ngelupain sesuatu?" tanpa sadar Jennie mengepal tangannya kuat tatapannya kosong melihat bus itu menjauh dari halte.







Rose masuk kedalam rumahnya di halaman dia melihat mobil milik Taecyeon terparkir rapih disana. Saat masuk dia melihat Taecyeon sedang bercengkrama dengan Hae Il di ruang tamu. Rose berjalan mendekat membungkuk hormat kepada Hae Il.

"Aku sudah pulang" Hae Il tersenyum kepada Rose. "Kau naik apa Rose?" tanyanya.

"Seperti biasa kakek, aku naik bus" Hae Il mengangguk. "Mulai besok kau berangkat dan pulang dengan Taecyeon" Rose menatap Hae Il terkejut.

Opposite Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang